34. Ke Rumah Mertua

6.3K 708 19
                                    

Mingyu baru aja keluar dari dalam kamar mandi dengan bertelanjang dada dan sehelai handuk yang melilit pinggangnya, nampilin kulit tan seksinya hingga kotak-kotak padat yang terbentuk di bagian perutnya. Wajahnya tampak begitu segar ditambah dengan rambut hitamnya yang basah karena keramas. Wonwoo sendiri yang sejak tadi didalam kamar hanya duduk diam di bangku depan meja rias sambil memakai beberapa krim pelembab diwajah putihnya bahkan ia juga masih terbalut bathrobe putih yang ia kenakan setelah mandi tadi.

Bukannya langsung mengenakan pakaiannya, Mingyu malah berdiri diam disamping meja rias, memperhatikan istrinya yang sedang memoleskan entah apa ke wajahnya. Diam-diam begitu mengagumi sosok cantik istrinya.

"A' kenapa belum siap-siap? Pakai baju sana! Nanti kita telat ke rumah mama." ujar Wonwoo dengan mata yang agak memicing tajam menatapnya, tanda kesal. Tapi namanya juga Mingyu, dia masih aja diam tidak mengubris apapun.

"Aa'!" ujar Wonwoo setengah kesal buat Mingyu mau gak mau bergerak ngikutin perintah istrinya sebelum istrinya itu ngambek parah.

"Kamu gak usah cantik-cantik ah. Aa' gak suka!" ujarnya seraya melangkahkan kakinya menuju ke lemarinya, mengambil pakaian yang akan ia kenakan nanti ke rumah orang tuanya.

"Apaan sih a'!" balas Wonwoo lalu kembali sibuk dengan acara make up nya.

Hampir 20 menit kemudian, Wonwoo sudah terlihat siap dengan make up simplenya. Bibir tipisnya yang biasa berwarna pink cerah kini dibalut dengan warna lipstick nude yang sangat cocok dengan wajahnya ditambah lagi dengan polesan blush on tipis dipipi putihnya. Mingyu sendiri sejak tadi cuma bisa diam sambil membaringkan tubuhnya kembali ke atas tempat tidur, malas sekaligus bosan terlalu lama menunggui istrinya selesai berdandan. Dia bahkan cuma diam mengamati istrinya itu yang mondar-mandir mencoba berbagai macam dress miliknya yang ada didalam lemari.

"Pakai apapun kamu cantik kok. Gak pakai apapun apala- au au au sayang ini sakit!" teriak Mingyu saat sebuah bantal tiba-tiba langsung terlempar mengenai wajah tampannya.

"Diam! Atau tunggu diluar sana! Aku gak akan lama kok!" balas Wonwoo lalu segera berlalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mengenakan dressnya. Kalo didalam kamar begitu, gak tau lagi deh bakal gimana mengingat pikiran suaminya itu kadang sengklek setengah.

Gak sampai 5 menit, Wonwoo pun sudah siap dengan satu mini dress tanpa lengan berwarna putih bercorak bunga-bunga merah yang simple namun sangat cantik ia gunakan. Rambut panjang hitam messynya kini sudah tergerai indah membuat penampilan istri dari Kim Mingyu itu tampak sangat indah dimatanya.

"Ayo a' aku udah selesai." ujar Wonwoo dan seketika langsung menarik tangan suaminya untuk segera bergegas sebelum terlambat ke rumah sang mertua yang sedang berulang tahun.

Jadi seperti yang dibilang oleh Lucas, adiknya Mingyu, hari ini mereka berdua bakal datang ke rumah mama untuk merayakan ulang tahun sang mama cantiknya Mingyu-Lucas bersaudara. Bukan acara pesta resmi sih katanya hanya makan malam biasa. Tapi namanya Mama Kim, dia gak bisa ditebak jalan pikirannya bakal gimana.

Letak rumah Keluarga Wong memang gak terlalu jauh dari kompleks tempat Mingyu-Wonwoo tinggal. Gak sampai setengah jam aja mobil Range Rover yang dikendarai oleh Mingyu udah sampai didepan gerbang besar rumah Keluarga Wong sekarang. Mingyu memarkirkan mobilnya di garasi yang tersedia, berdampingan dengan beberapa mobil lainnya yang ada disana. Maklumlah papa tirinya itu kan memang seorang pengusaha dan sangat suka mengoleksi mobil jadi gak heran kalo nemuin banyak mobil disana.

Papa Wong ini memang bukan papa kandung Mingyu. Dia adalah seorang pebisnis asal China yang banyak mengembangkan usaha propertinya diluar negeri. Saat Mingyu baru menginjak 3 tahun, kedua orangtuanya telah memutuskan untuk berpisah dan sejak saat itulah ia tinggal bersama sang mama, berdua. Hingga usianya mencapai 5 tahun, sang mama bertemu dengan seorang pengusaha asal China yang kini telah menjadi papanya.

Mingyu gak pernah merasa jauh dengan sosok papa tirinya itu bahkan menganggap Papa Wong seperti papa kandungnya sendiri. Maklumlah sejak ia kecil, ia kan sudah kehilangan sosok papa kandungnya itu. Papa Wong juga sangat baik, menyayangi bahkan selalu mendukung segala pilihan dan keputusan Mingyu membuat ia menjadi sangat dekat dengan sang papa. Bahkan kadang Mingyu suka sanksi sendiri mengatakan kata 'tiri' bagi Papa Wong.

Dengan tangan saling bertaut, Mingyu dan Wonwoo pun berjalan masuk ke dalam rumah yang disambut hangat oleh seorang maid pekerja disana. Dan bisa dibayangkan, begitu pintu terbuka, teriakan dari Mama Kim sudah terdengar dari dalam sana menyambut kehadiran keduanya. Wonwoo hanya membalasnya sambil tersenyum sementara Mingyu putranya hanya bisa menghela nafas lelahnya saja akan sikap sang mama yang menurutnya berlebihan itu.

"Menantu kesayangan mama akhirnya datang!" ujar Mama Kim pada Wonwoo dan langsung memeluk tubuh Wonwoo dengan eratnya.

"Malam ma.. Dan selamat ulang tahun! Ini ada sedikit hadiah dari aku dan aa' ma.." ujar Wonwoo sambil memberikan sebuket bunga lily dan juga sebuah paperbag pada sang mertua.

"Aduh repot-repot banget sih kamu! Ayo masuk-masuk! Gyu cepet ajak menantu mama masuk dong!" omel Mama Kim pada Mingyu yang cuma bisa gelengin kepalanya aja. Dasar ya mamanya itu bukannya nyambut anaknya malah dianggurin gitu aja. Kalo gak dateng, nanti dia yang marah sendiri hah kadang serba salah jadi Mingyu ini!

"Teteh!" kalo ini udah pasti taulah ya siapa yang teriak. Iya, siapa lagi kalp bukan Lucas atau Wong Yukhei, adiknya Mingyu?

"Oh yang lain udah pada dateng? Kita telat dong ya?" ujar Wonwoo sambil melirik suaminya yang berjalan dibelakang dirinya dan sang mama, merasa tak enak.

"Ah engga kok. Ayo duduk dulu lagipula kan kita juga belum mulai makan-makannya. Oh kamu dan Jungwoo bisa bantu mama didapur sebentar?" ujar Mama Kim yang hanya bisa diangguki oleh Wonwoo dan Jungwoo. Mana bisa mereka buat nolak.

"Malam, pa." sapa Mingyu sambil berjalan menghampiri sang papa yang sejak tadi hanya duduk diam di sofa ruang tengah, memperhatikan sang istri dan juga menantunya sambil tersenyum.

"Malam, Gyu. Ayo duduk.." balasnya masih lengkap dengan senyuman diwajahnya yang sudah tak terlihat muda lagi. Sudah ada beberapa kerutan disana bahkan rambutnya juga tak semua berwarna hitam tapi senyum masih selalu setia ia tampilkan.

Kini Papa Wong, Mingyu dan Lucas duduk bertiga disofa ruang tengah sambil sesekali terlihat mengobrol akrab entah membahas apa. Tapi jika dilihat dari jauh, terlihat sekali keakraban disana, seperti tak ada jarak diantara mereka meski ya sesekali ada saja sih yang diributkan sedikit oleh kedua kakak beradik Mingyu-Lucas itu. Dan sang papa pun hanya bisa menggelengkan kepalanya saja kala mendengar perdebatan kedua putranya itu, sudah biasa dan kangen juga? Maklumlah mereka udah jarang kumpul kayak gini lagi karena kesibukan papanya apalagi Mingyu sendiri sekarang sudah berkeluarga jadi buat mereka jarang sekali untuk ngumpul bersama.

"Ma, jadi apa yang bisa kami bantu?" tanya Wonwoo sewaktu mereka sampai di dapur.

"Ah tidak perlu bantu apa-apa sebenernya. Kita disini saja dulu. Mama sengaja membiarkan mereka bertiga disana, mengobrol bersama. Lagipula udah lama juga kan mereka gak ngobrol bareng? Dan sebenernya mama sengaja juga ngadain makan malem begini buat ngumpul lagi sama kalian." ujar Mama Kim yang diangguki oleh Wonwoo dan juga Jungwoo yang keliatan kalem sekali sejak tadi.

"Lagipula mama juga kangen sama menantu kesayangan mama ini. Dan hmm mama kan juga mau lebih kenal dengan hmm calon menantu mama ini." ujar Mama Kim buat Jungwoo menunduk malu-malu, bahkan kedua pipinya sudah berubah merah.

"Ih ma jangan diomongin gitu dong.. Kasian Jungwoonya tuh dia malu tuh! Pipinya merah gitu loh ma.." balas Wonwoo tapi bukannya membela Jungwoo, dia malah jadi ikut-ikutan menggoda Jungwoo si calon adik iparnya(?)

Dan begitulah keakraban mereka. Meski ya mungkin masih kecil momen yang dihadirkan tapi kan udah bisalah membangun sebuah keakraban antar menantu-mertua dan juga calon adik ipar kan? Hehe

.

.

.

TBC

A/n: ya jadi begini adanya. Gatau ini apa dan gak jelas ya :')

So, see you next?

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Where stories live. Discover now