5. Penguntit

4.7K 759 59
                                    

Sesuai rencana, aku dan Jaemin menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekedar berkeliling kota Seoul dengan sedan hitamnya. Di sampingku Jaemin sedang bersenandung ria, dengan mata fokus memandang jalanan di depannya.

"Jaemin tepiin mobilnya!"

"Itu ada tenda penjual Cup Chicken"

Jaemin mendengus "Hebat banget ya tuh perut, gak kenyang-kenyang"

Aku mencibir "Cepet tepiin!"

Jaemin menghela napas "sabar dong sabar! Kenapa berasa ngajak bocah umur lima tahun sih?"

Dengan pasrah Jaemin menurut untuk menepikan mobilnya. Aku langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri tenda penjual Cup Chicken yang tengah sibuk membuatkan pesanan pembeli.

"Rame" bisik Jaemin yang entah sejak kapan sudah berdiri di sebelahku.

"Berarti enak" aku tersenyum gembira.

"Halah, kamu mah kerikil campur kayu juga di kata enak"

Aku mencibir, memilih mengabaikan Jaemin. Di samping kiriku Jaemin berdiri dengan seragam sekolah masih melekat di badannya, sementara di samping kananku seorang cowok juga berdiri dengan pakaian serupa. Aku menghela napas. Ternyata dia benar-benar mengikutiku kemana-mana.

"Kamu suka Ayam?" tanyaku berbisik.

"Ya suka, tapi aku udah kenyang" Jaemin menjawab di sampingku.

"Kok diem? Suka gak?" Tanyaku lagi setengah berbisik.

"Ya su-" kalimat Jaemin berhenti.

Tangan Jaemin meraih tanganku dan menggenggamnya lumayan erat "Jangan disini Ra, banyak orang" Jaemin berbisik ketika menyadari arah mataku bukan tertuju padanya.

Aku langsung menoleh pada Jaemin "hehe"

"Haha hehe" Jaemin berujar datar.

Setelah menunggu akhirnya pesanan Chicken jadi "Terimakasih" aku tersenyum senang.

"Terimakasih kembali cantik"

"Kok kayak kenal banget kamu sama tuh penjul Ayam?"

"Aku emang langganannya dia. Aku sama Ten oppa suka beli Cup Chicken disini setiap malam minggu" aku menyahut dengan mulut penuh paha ayam.

"Dasar para Jomblo"

"Gak ngaca"

"Jadi ada siapa?" Tanya Jaemin begitu kami sudah kembali masuk ke dalam mobil.

Aku melirik sedikit ke kursi belakang "Namanya Renjun"

Jaemin menyernyit "dia ngikutin sampai kesini?"

Aku mengangguk singkat "dari awal kamu jemput aku di rumah dia udah ngikutin"

Jaemin langsung melotot dengan tidak santainya "Jadi dia hantu yang tadi pagi ngikutin aku?" Jaemin melirik ke kursi penumpang dengan ngeri.

I Can See You [Huang Renjun]Where stories live. Discover now