7. Lee Jeno

4.5K 676 38
                                    

"Taera!" Haechan menghampiriku diikuti Jisung yang membawa kamera di belakangnya. Sangat mudah di tebak, mereka pasti sedang ngeVlog bareng.

"Ini temen seper-Hentai-an gue, namanya Lee Tae Ra. Biasanya di panggil sayang"

"Sembarangan banget ya mulut kamu itu" Aku dengan ganas langsung mencubit pinggang Haechan.

"Aw! ampun Ra" Haechan berusaha melepaskan cubitanku di pinggangnya "bercanda sayang.. aduh perih!"

"Mau lagi?!" Aku bertanya galak.

Haechan meringis "Gak sayang, ampun. Sakit nih pinggang oppa kan"

"Ewh, geli banget tolong!"

"Stt.. Chan!" Jisung menoyor kepala Haechan yang membelakangi kamera.

"Ekhem" Haechan berdeham sesaat sebelum berbicara lagi "Teman gue ini namanya Taera, dia yang paling cantik di kelas" Haechan melirikku dengan wajah meringis takut. "Say Hi, dong Ra"

Dengan cepat aku mengatur ekspresiku menjadi seramah dan semanis mungkin, kemudian berdiri anggun di samping Haechan "Hi.." sapaku ramah kearah kamera diiringi senyum manis. Pencitraan tingkat dewi.

"Pagi ini gue mau memperkenalkan teman-teman kelas gue" Haechan terus berbicara dengan sebuah pensil menempel dibibirnya berlagak serupa MC di sebuah acara-acara gosip.

"Seperti yang kalian lihat, anak-anak kelas gue selalu heboh" Haechan kini berjalan kearah lain, tepatnya berjalan melewatiku, membuatku otomatis ikut membalikan badan. Ternyata Na Jaemin berdiri tidak jauh di belakangku.

"Yang ini namanya Nana, dia tukang contek handal di kelas" Haechan berbicara sambil menepuk pundak Jaemin, yang langsung di tepis kasar oleh Jaemin.

"Jangan panggil gue Nana! Geli banget kalau lo yang manggil begitu!"

Tanpa berniat melihat lebih jauh apa yang akan mereka bertiga lakukan, aku berlalu menuju bangku ku. Duduk disana dengan tenang dan mengeluarkan secarik kertas. Aku menulis sesuatu disana kemudian menunjukannya pada Renjun yang berdiri di sampingku. Sesaat setelah membaca tulisanku, Renjun mengangguk mengerti. Matanya tertuju pada orang yang duduk di bangku nomor tiga dari belakang di deret tengah.

"Yang pakai kaca mata?" Tanya Renjun memastikan.

Aku hanya mengangguk mengiyakan. Tepat setelahnya sebuah mata dengan jenis tatapan yang sulit di artikan mengarah padaku. Atau bukan? Mata itu lebih seperti tertuju pada Renjun yang berada di sebelahku.

Sepertinya benar, dia melihat apa yang ku lihat. Aku berusaha mengabaikan tatapan Jeno dengan mengajak Ryuna mengobrol. Kami mulai membicarakan banyak hal, sampai tidak sadar seorang guru telah memasuki kelas dengan baju serba hitamnya. Dia adalah Do Kyung Soo Sonsengnim, seperti biasa dia hanya tersenyum tipis dan mengucapkan selamat pagi. Setelahnya sudah bisa di tebak, tanpa basa basi lagi Kyung Soo Sonsengnim membagikan lembar-lembaran kertas pada setiap meja.

Beberapa terdengar mendengus dan mengeluh karena Kyung Soo Sonsengnim tidak pernah melewatkan janjinya untuk sebuah ulangan.

"Seperti biasa, hanya boleh ada kertas ulangan di atas meja." ujarnya tegas, sementara matanya menerawang seluruh isi kelas "Yang ketahuan nyontek akan langsung di keluarkan. Mengerti?" Katanya dengan suara rendah yang terdengar menakutkan.

Satu kelas kompak diam bagai puluhan orang-orang bisu yang di kelompokan dalam sebuah kelas.

"Saya anggap diam kalian itu tanda mengerti. Silahkan di kerjakan, waktunya sampai pergantian jam pelajaran berikutnya"

I Can See You [Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang