19. Ms. Candy

3.7K 602 31
                                    

Hantu bule itu benar, Hantu di sekolah ini sangat berbeda dengan hantu-hantu yang pernah kutemui sebelumnya. Bukan soal tampang mereka —bukan itu, meski beberapa kali aku bertemu dengan hantu tanpa kepala atau tanpa bagian tubuh lainnya melintas di sepanjang koridor yang gelap dan temaram. Tapi ini soal mereka yang tidak bertingkah hidup, mereka apa adanya. Mereka semua menunjukan betapa mereka telah lama ditinggalkan oleh kehidupan.

Seberapa sering pun aku bertemu hantu —aku selalu menemukan mereka yang tidak bisa menerima kematian. Mereka masih bertingkah seperti orang hidup, seolah sedang berpura-pura lupa pada kenyataan bahwa raga mereka tak lagi ada. Bahwa Jiwa mereka tidak lagi memiliki tempat.

"Benar kan kataku, kamu pasti terkejut" Hemi, si hantu bule dengan rambut pirang itu berujar pelan "Penghuni disini berbeda dengan mereka yang pernah kamu temukan di tempat lain"

Aku mengangguk membenarkan "Kenapa bisa begitu?"

Hemi tersenyum samar, wajahnya tampak begitu pucat dan kaku di bawah redupnya cahaya lampu koridor yang akan membawa kami pada suatu tempat "Entahlah, aku juga gak tau gimana cara Candy melakukannya."

Aku mengernyit "Maksudnya ini semua karena hantu seorang gadis bernama Candy itu?"

"Benar sekali" Hemi menaikan jempolnya "Candy, itu hanya nama samarannya. Kamu tau? Dia adalah salah satu hantu yang memiliki kuasa atas segala ingatan kelamnya dimasa lalu"

"Bukan seperti aku atau Renjun yang melupakan segalanya dan bergentayangan tanpa pengetahuan apapun akan kehidupan di masa lalu ーCandy masih mengingat beberapa bagiannya dengan utuh."

"Ada bagian dari ingatan masa lalu yang tidak pernah memudar bersama waktu yang menjebaknya dalam dunia orang mati" Hemi menghentikan langkahnya di depan sebuah pintu berwarna coklat tua, membuatku dan Renjun otomatis ikut berhenti di belakangnya.

"Candy di dalam" Hemi berbalik, lalu melempar senyum padaku "Seperti yang sudah kamu tau, dia hanya ingin bertemu kamu. Jadi aku dan Renjun akan menunggu diluar sini sampai kalian selesai"

Aku sudah sangat penasaran dengan sosok Candy dari segala cerita tentang dia yang aku dengar dari Hemi. Aku penasaran sosok seperti apa yang bisa membuat para penghuni sekolah ini begitu berbeda, dan aku penasaran bagaimana dia bisa mengenalku dan memintaku menemuinya melalui Hemi.

"Renjun" Aku menatap Renjun sekilas, sebelum memutuskan benar-benar menggapai knop pintu di hadapanku "Apapun yang kamu dengar nanti, jangan terpengaruh dan abaikan. Tetap disitu dan tunggu aku keluar."

Aku tau Renjun bingung, dan tidak paham dengan arti ucapanku. Tapi dia tidak bertanya, memilih langsung mengangguk dan menyiakan. Dan setelahnya, aku membawa kakiku melangkah melewati batas garis yang mungkin tidak seharusnya aku langkahi. Aku menutup kembali pintu coklat itu setelah berada di dalam. Ruangan yang menyambutku adalah ruang kelas. tampak begitu berantakan, karena sepertinya kelas ini sudah tidak di pakai beberapa tahun belakangan.

Udara di dalam ruangan itu terasa pengap dan juga menekan dada, sesak sekali rasanya. Segalanya semakin di perburuk dengan debu yang berada dimana-mana dan tidak adanya cahaya lampu dari titik manapun, hanya ada sedikit cahaya dari sinar bulan yang memaksa menerobos masuk melalui celah-celah kecil jendela yang berderet panjang di sisi ruangan.

Satu sosok memunggungiku, dia mengenakan seragam sekolah. Tubuhnya mungil dan juga kurus, rambut hitamnya tergerai sampai menyentuh punggung. Aku tau dia mengetahui kehadiranku, tapi dia tidak berbalik. Memilih tetap berdiri disana, menghadap sebuah papan tulis kosong.

"Jangan membuang waktuku dengan bersikap sok misterius begitu" Aku berujar dingin, melangkah untuk berada lebih dekat dengannya. "Karena aku gak punya cukup waktu untuk bermain-main denganmu"

I Can See You [Huang Renjun]Where stories live. Discover now