Chapter 14

83 22 16
                                    

WARNING
Read doang ❌
Vote doang ❌
Read + vote ✅
Read + vote + comment ✅✅
Read + vote + comment + follow ✅✅✅
-

-------------------------------------------------------------

Kendaraan patroli polisi dan beberapa mobil tak bertanda tampak sudah memenuhi halaman depan Museum Marina yang sempit ketika Julian berbelok ke sana. Sebuah mobil pemadam kebakaran pun terpakir di sisi depan gedung dengan tangga mengarah ke atap. Sementara van-van berlabel stasiun TV dan radio belum terlihat berbaris di luar pagar. Mungkin karena masih terlalu pagi bagi mereka untuk mencari berita. Tapi Julian yakin, saat matahari terbit nanti, satu per satu reporter itu akan menyemut di depan gerbang museum untuk meminta klarifikasi.

Detektif Alisha Hammond, partnernya selama tiga tahun belakangan, melangkah menyambutnya saat Julian turun dari mobil. Wajahnya sama suramnya dengannya. Rambut hitamnya yang sebahu dan terikat di belakang tampak tak tersisir rapi. Meskipun dilapisi jaket biru tua bertuliskan 'Police' di punggung, Julian masih mengenali pakaiannya yang dipakai kemarin. Tampaknya Alisha juga langsung tertidur tanpa sempat mengganti pakaian.

"Apa yang hilang?" tanya Julian tak berbasa basi seraya mengenakan jaket yang sama dengan rekannya.

"Replika itu," sahut Alisha.

Raut Julian tetap datar. "Okay. Siapa terduganya?"

"Kalau bukan kolektor gila pasti Anti West."

"Ada apa dengan Anti West?"

"Ada desas-desus, mereka menolak penyatuan itu."

"Ya, aku juga sudah dengar. Tapi apa hubungannya antara penolakan dengan hilangnya replika ini?"

Alisha mengedikkan bahu. "Siapa lagi? Di sini banyak barang berharga. Kenapa harus replika itu?"

"Siapa yang menemukan pertama kali?"

"Gordon McKinley, penjaga malam. Tapi ada berita buruk."

"Apa?"

"Dia sudah menyentuh barang bukti."

"Shit."

Keduanya melintasi pintu utama dan terus melangkah hingga membelok ke sayap kiri bangunan. Beberapa polisi berseragam tampak di sana. Namun tak ada yang menangani display kosong di tengah ruangan yang sudah dikelilingi pita kuning garis polisi. Kelihatannya tempat itu dibiarkan untuk ditangani sendiri oleh Julian.

Sambil melangkah pria itu mencoba mengenali ruangan itu, mencari sesuatu yang bisa membantunya memecahkan kasus ini. Hingga matanya menangkap kamera CCTV jauh di ujung ruangan. Lampu merah indikator pada kamera itu berkedip-kedip, tanda kamera itu beroperasi. Kepalanya kemudian berputar, mencari kamera lainnya. Dan ia menemukannya di pangkal ruangan.

Alisha tetap mendampingi rekannya hingga menghadapi display bekas replika itu, namun ia tak ikut menerobos garis polisi. Sementara Julian mencabut dua helai sarung tangan karet yang sudah disiapkan dalam kotak di samping display dan segera menyarungkan tangannya.

Untuk sesaat pria itu hanya memandangi kotak kaca display di hadapannya yang hanya berisi pecahan kaca yang halus. "Menurutmu dengan apa ia memecahkannya?" tanyanya pada Alisha tanpa mengalihkan perhatiannya pada wanita itu.

"Entahlah. Kalau melihat bekas-bekasnya, tak mungkin ia menggunakan palu atau sejenisnya," jawab Alisha.

"Absolutely. Dan kalau melihat tinggi dari display ini dan posisi pengambilannya, dia tak mungkin masuk dari pintu utama atau jendela. Tapi dari..."

✔The Ghost (A Story Behind Conspiracy)Where stories live. Discover now