Chapter 44

59 20 2
                                    

WARNING
Read doang ❌
Vote doang ❌
Read + vote ✅
Read + vote + comment ✅✅
Read + vote + comment + follow ✅✅✅
--------------------------------------------------------------

Jalan menuju Kedutaan Besar West Liberty hanya tersisa beberapa blok lagi. Tapi Dom dan Hayley tak dapat meneruskan perjalanan saat menyadari ruas jalan yang seharusnya mereka lewati telah ditutup dan dijaga polisi. Pawai sudah dimulai.

"Kita harus berhenti di sini," ujar Dom. Ia menepikan motornya dan memarkirnya di trotoar lalu menuruninya bersamaan dengan Hayley. Jalanan agak ramai saat itu. Seluruh penduduk East Liberty seakan tumpah memenuhi jalan. Kios-kios dadakan pun berdiri di trotoar, membuat posisi Dom agak tersembunyi dari pengamatan polisi.

Saat melewati kios yang menjual cendera mata, tangan cepat Dom menarik sebuah topi berwarna hijau gelap dan langsung mengenakannya dalam-dalam, nyaris menutupi mata. 

Ketika Hayley melihatnya, gadis itu hanya mengernyitkan dahi dan Dom mengedikkan bahu, seolah berkata, 'Apa boleh buat?'

Mereka terus berjalan, menyelinap di antara kerumunan, menuju jalan utama yang jauhnya masih sekitar satu kilometer lagi, di mana gedung kedutaan itu berlokasi.

*

"Mereka berhenti!" seru Julian tiba-tiba tanpa mengalihkan tatapannya dari layar ponsel. "Mereka berhenti di Gulliver," katanya lagi sambil mengingat lokasi terakhir bintik merah itu di peta GPS sebelum menghilang.

Tanpa diperintah, Alisha mengarahkan kendaraannya ke Jalan Gulliver meski harus hati-hati supaya tak menghantam pejalan kaki yang mulai memenuhi jalan.

"Tempat apa yang ada di sana?" gumam Julian. Jari-jari kokohnya menyusur daerah di sekitar Jalan Gulliver hingga berhenti di persimpangan. Ada Museum Marina di sana.

"Ia tak mungkin masuk ke Museum Marina. Wajahnya sudah dikenal," ujarnya kemudian seperti pada diri sendiri.

Jari-jarinya pun menyusur lagi di jalan bagian depan museum hingga menemukan gedung Kedutaan Besar West Liberty.

"Oh shit!" desisnya.

"What?" cetus Alisha tanpa menoleh.

"Aku tahu kenapa Collins bersamanya. Bukan Sawyer yang akan mengamankan video itu. Tapi Collins. Dia akan membawanya ke kedutaan. Dia tahu dia akan aman di sana. Dan juga video itu." Julian menyentakkan ponsel itu ke atas dasbor lalu menyambar radio panggilnya.

"7-7 mohon bantuan untuk berjaga di Kedutaan Besar West Liberty. Diulang, Kedutaan Besar West Liberty," ucapnya di muka mikrofon.

Dan saat iring-iringan mobil polisi itu merapat ke trotoar, sebuah Jeep hitam yang tadinya melaju di belakang mereka juga ikut merapat.

✔The Ghost (A Story Behind Conspiracy)Where stories live. Discover now