V... Ramalan

8K 578 12
                                    

Matahari sudah mulai beranjak naik. Tanda hari sudah pagi.

Noura sudah siap berangkat ke cafe. Ia selalu berangkat sangat pagi, karena jarak dari kerajaan ke cafe, sangatlah jauh. Membutuhkan waktu 2 jam lebih --jika tidak macet. Ia dikejar waktu, karena cafe buka jam 8 pagi. Sebenarnya tidak masalah jika ia telat sedikit, ada Arva yang terkadang datang lebih dulu atau ada Tana yang selalu datang tepat waktu.

Noura selalu naik bus, untuk menuju cafe --yang tepat berada di kota. Ia menolak untuk diantar-jemput oleh sopir kerajaan, jika seperti itu, ia tidak bebas ke sana kemari.

"Putri Noura, maaf, hari ini aku tidak bisa mengantar Anda." Pangeran Vander seperti biasa, ia menghalangi jalan Noura yang sedang dikejar waktu.

Noura memutar bola matanya malas. "Memangnya Anda pernah mengantarku. Baru kemarin, ingat itu!"

Pangeran Vander menyengir.

"Permisi, aku sedang buru-buru." Noura meninggalkan Vander yang terdiam di tempat. Sebenarnya kakinya gatal, ia ingin ikut dan menjaga Noura. Tapi Raja Carlen tidak lagi memberinya waktu istirahat panjang.


➡️➡️➡️


"Selamat pagi, kamu telat lagi." Arva tertawa melihat rambut Noura yang acak-acakkan, pasti habis berlari. Arva merapikan rambut berwarna cokelat kemerahan yang berantakan itu. Noura merengut kesal, meskipun vampire jantungnya tidak berdetak. Tapi ia masih merasakan ngos-ngosan.

Di dunia manusia, makhluk immortal seperti mereka tidak dapat menggunakan kekuatan. Noura memang vampire yang memiliki kekuatan berlari kencang, tapi kalau dipakai di dunia manusia. Akan berbahaya. Manusia akan curiga.

"Selamat pagi. Ya, aku tahu." Noura meletakkan tasnya di meja kasir. "Alpha Leon?" Ia baru menyadari, Leon telah berdiri di sampingnya.

Leon berada di cafe merupakan penampakan biasa. Jika ia sedang mengunjungi Arva, ia akan menemani Arva seharian di cafe dan membantu bekerja sebagai pelayan atau kasir. Ya, jadwal Leon sudah terbaca oleh para pengunjung cafe yang wanita. Saat Leon datang membantu pekerjaan cafe, penggemar wanitanya akan datang. Membuat omset penjualan meningkat tajam --sangat menguntungkan.

"Selamat pagi, Putri Noura." Leon tersenyum, Noura membalas tersenyum. "Saya punya teman, yang jomlo akut, sudah beratus-ratus tahun lamanya, tidak kunjung memiliki kekasih. Mungkin, Anda mau berkenalan dengannya?"

Noura menaikkan satu alisnya. "Dia manusia?" Leon menggeleng. "Lalu?" Leon hanya menunjukkan senyum misterius.

Noura mengerutkan dahinya. Ia hendak bertanya, tapi Arva memanggilnya membuat ia mengurungkan niat. Padahal ia penasaran. Tapi ia menduga, pasti werewolf. Memangnya Leon punya teman manusia, atau teman dari makhluk immortal lainnya.

*****

"Putri Noura, nanti aku akan pergi bersama Leon. Kamu tahulah, aku dan dia hanya bertemu sebulan 3 kali." Arva seraya menyeruput es jeruk. Noura duduk di sampingnya. Seharian ini, Noura dan Arva menjadi pelayan. Diusir oleh Leon dari meja kasir, karena lelaki itu ingin menjadi tukang kasir.

"Ya, makanya cepat menikah," ucap Noura datar, melihat ke luar jendela.

Arva tertawa. Noura melirik bosan, reaksi Arva jika ia bilang 'Makanya cepat nikah' ialah, Arva akan tertawa. Apa yang lucu?

My Mate is a Vampire Princess (TAMAT)Where stories live. Discover now