XXIX (a)... Heartless

3.4K 317 6
                                    

Nyanyian burung di pagi hari terhenti. Semilir angin penghantar udara dingin kini menerpa kulit dan, menerbangkan rambut dan pakaian mereka.

Mereka, sekelompok vampire dan werewolf yang datang dengan semangat membara. Tidak ada senyum ramah yang biasa terhias di wajah mereka. Mata mereka terlihat berkilat-kilat akan amarah.

Mereka, sekelompok vampire dan werewolf yang dahulu, sekitar 300 tahun yang lalu, saling menghunuskan pedang di medan perang. Kini bergabung untuk menyelamatkan bangsa mereka yang telah diusik oleh sekelompok makhluk tidak bertanggungjawab.

Raja Carlen, Noura, Vander, Nancy, Darren Aaron dan 30 prajurit Kerajaan Appalachia. Orlan, Dafa dan 15 warrior Redwood Pack. Leon, Winko dan 10 warrior Tongass Pack. Dan yang terakhir, Revaz, Jonas dan 10 warrior Chugach Pack.

Tidak lupa, mereka membawa mobil truk untuk mengangkut anak buah dia dan kawanannya, yang nanti tertangkap.

Mereka berhenti jauh di depan hutan. Mobil yang dikendarai Aaron, yang di dalamnya ada Raja Carlen, Noura, Vander, Nancy dan Darren, memimpin menjadi penunjuk jalan. Karena hanya Noura yang tahu lokasinya, ia berhasil melihat kenangan masa lalu tawanan vampire lelaki itu.

Vander menghirup dalam aroma angin yang berembus. Ia dapat mencium samar-samar bau werewolf dari dalam hutan.

Darren melihat ke dalam hutan melalui kaca mobil. Ia melihat mansion yang lumayan besar. "Sudah dekat. Sekitar 100 meter dari sini." Darren mendongak menatap Noura. "Sekarang?"

Noura terdiam sejenak. "Oke."

Darren merapalkan beberapa mantra, menangkupkan kedua tangannya di depan dada, matanya terpejam. "Samarkan bau kami semua," gumamnya lirih. Setidaknya, hanya kata itu yang dimengerti oleh para vampire. "Sudah. Coba Kak, kau cium aroma badan kami semua sampai ke kaum werewolf yang ada di belakang."

Vander mengangguk. Ia menghirup aroma di sekitarannya. "Kau berhasil, Darren."

Darren tersenyum miring. "Aku keren, yah?"

Nancy mencibir. "Baru segitu."

Darren sudah siap membalas cibiran Nancy untuknya, tapi tidak jadi karena Vander memelototinya.

Noura menggeleng melihat Nancy dan Darren. Kini gilirannya, seperti biasa, ia mempergunakan kekuatan mengedapkan suara. Mereka semua keluar dari mobil. Secara otomatis, semua werewolf pun keluar dari mobil.

"Kalian semua harus ada dalam jangkauan 5 meter dari saya, jangan lebih." Noura berkata. Kekuatan mengedapkan suaranya tidak berfungsi, bila tidak dalam jangkauan 5 meter darinya. Makhluk yang ada dalam jarak 5 meter darinya, tetap bisa mendengar apa yang ia ucapkan. Sama halnya dengan kekuatan memanipulasi suara.

Mereka semua bergerak cepat menuju ke dalam hutan, ke sebuah mansion yang diyakini dihuni oleh para terduga pelaku.

Mansion yang dindingnya berwarna hitam itu terlihat sepi. Tidak ada siapa pun di sekitaran mansion ini. Darren mempergunakan kekuatan mata tajamnya untuk melihat isi mansion. Terlihat penghuninya masih tertidur.

Dua warrior dari Redwood Pack mendobrak pintu kayu itu. Beberapa warrior dan prajurit kerajaan masuk ke dalam mansion. Noura dan Darren ikut masuk ke dalam, karena kekuatan mereka masih di pergunakan di sini. Lalu beberapa warrior mengelilingi mansion.

Sekitar 10 menit kemudian, Noura dan Darren keluar dari mansion. Di belakang mereka, para warrior dan prajurit membawa terduga pelaku, anak buah dia.

Semua tersangka sudah berada di luar.

"Mereka half vampire dan half penyihir." Darren tersenyum miring.

"Dan juga, half werewolf dan half penyihir." Nancy menambahkan. Kemampuan membaca aura miliknya sangat berguna sekarang.

My Mate is a Vampire Princess (TAMAT)Where stories live. Discover now