XXII... Mengingat Kembali

3.9K 326 7
                                    

Peringatan kematian Raja Alison, Ratu Cassie dan Putri Lucia ke-327. Sekaligus mengingat kembali sejarah perang kedua antara Bangsa Vampire dan Bangsa Werewolf yang terjadi pada tahun 1689-1692.

Ketiga vampire tersebut tewas saat tahun 1692. Tahun yang merupakan puncak konflik terjadinya perang, yang memakan banyak sekali korban.

Pemakaman terletak di belakang istana. Setiap tahun warga vampire akan datang ke makam ketiga vampire paling penting di dalam sejarah Kerajaan Appalachia. Vampire murni dari keluarga Walton.

Dari sore sampai malam hari, makam dipenuhi oleh vampire. Mereka sangat menghargai jasa Raja Alison, Ratu Cassie dan Putri Lucia yang telah mengorbankan nyawa, demi menyelamatkan ratusan nyawa warga vampire.

Tak terkecuali, Raja Carlen, Ratu Letizia dan Putri Noura yang sedang berdiri tak jauh dari makam. Mereka menunggu sampai semua vampire meninggalkan makam tersebut.

"Menyedihkannya diriku. Kasihan Noura, do'a dari warga vampire untuknya tidak pernah sampai. Karena mereka menyebutkan namaku." Noura menatap sendu ke arah makam Putri Lucia yang bersebelahan dengan Ratu Cassie.

Ratu Letizia merangkul bahu Noura, memberi kekuatan. "Noura mengerti. Dia tidak marah padamu."

Raja Carlen berdeham. Ia mengingatkan Ratu Letizia dan Noura, kalau mereka sedang berada di luar istana. Bahaya jika ada yang mendengar.

➡️➡️➡️

"Sekarang makhluk immortal sedang diguncang oleh kabar yang menyatakan, Putri Noura yang sekarang sebenarnya merupakan Putri Lucia," ucap Dafa, seperti biasa memberikan informasi yang ia dengar.

Saat ini mereka sedang berada di ruang kerja Orlan. Terdapat juga Arva dan Devin.

Orlan mengerutkan keningnya. "Kenapa mereka beranggapan seperti itu?"

"Iya, kenapa?" Arva menghentikan aktivitas men-scroll layar ponselnya.

"Ah, soal itu. Aku juga mendengarnya, dari bangsa elf dan mermaid," kata Devin. Jangan heran, mate-nya merupakan Elf. Dan Devin merupakan salah satu werewolf yang berteman baik dengan semua makhluk immortal.

"Kata Aaron, pembicaraan mengenai tingkah laku Putri Noura yang mirip sekali dengan Putri Lucia, itu sudah beredar lama di istana." Dafa mengatakan semua yang ia dengar dari Aaron.

"Tingkah laku?" Arva menunjukkan ekspresi seperti kebingungan. Alias, pura-pura bingung.

"Iya, itu. Tingkah laku Putri Noura yang sekarang. Saya bicara seperti ini, karena saya sangat mengenal keduanya," kata Devin. Ia mengingat kejadian sebelum perang kedua, saat ia diutus untuk datang ke Kerajaan Appalachia bersama dengan Alpha Jorge --saat itu Orlan belum diangkat menjadi seorang Alpha, Orlan menjadi Alpha setelah perang. Saat itu, ia memang bertemu dan berbincang dengan kedua tuan putri kembar dari Kerajaan Appalachia. Dan setelah itu, ia sering bertemu dengan keduanya.

"Saya hanya pernah bertemu dengan mendiang Putri Lucia, dia memiliki kepribadian yang ceria. Makanya saya sedikit terkejut, waktu itu, untuk pertama kalinya bertemu dengan Putri Noura. Saya pikir dia Putri Lucia." Dafa kembali mengingat pertemuannya dengan mendiang Putri Lucia, sebelum perang kedua terjadi. Dafa juga heran, saat bertemu dengan Putri Noura di cafe --hari yang sama, saat Alpha-nya menyatakan kalau wanita vampire itu ialah, mate-nya--, Putri Noura langsung mengenali dirinya. Ia bersumpah demi Tuhan, itu pertama kalinya dirinya bertemu dengan Putri Noura.

"Hmm... mereka anak kembar identik. Wajah mereka memang sama. Tapi kepribadiannya belum tentu sama. Pasti berbeda," ujar Arva. Seketika ia mengutuk mulutnya yang asal bicara. Apakah ucapannya tadi, terdengar seperti sedang menggiring opini agar ketiga werewolf itu, curiga pada Lucia? Astaga, tidak boleh terjadi. Bukannya ia takut mati ditangan Raja Carlen, hanya saja, ia akan merasa menyesal seumur hidup, karena tidak menepati janjinya dengan Lucia. Pasti akan ada waktunya, kebenaran ini langsung diungkapkan, baik oleh Raja Carlen atau Lucia sendiri.

My Mate is a Vampire Princess (TAMAT)Where stories live. Discover now