XIII... Bagaimana ini?

4.7K 389 3
                                    

Noura mengembuskan napas panjang, ia berjalan malas melewati lorong panjang istana. Sangat sepi dan hening.

Sekarang jam menunjukan pukul 12 malam, semua vampire sedang keluyuran di dunia manusia. Terkecuali, beberapa petinggi vampire yang sibuk mengerjakan tugas mereka. Mengenai apalagi kalau bukan --Vampire yang ditemukan tewas di hutan-- masih menjadi sebuah misteri.

Tadi baru saja Noura akan tiduran, tiba-tiba Vander bertelepati dengannya meminta dirinya datang ke ruangan lelaki tersebut. Katanya ada yang perlu dibicarakan dan ini sangat penting! Ya, Noura sudah berjanji untuk membantu Vander menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh Raja Carlen. Vander memang tidak pernah mengeluh, tapi Noura yakin hanya dengan melihat wajahnya saja, terlihat jelas Vander stres, sangat stres.

Noura kemarin diomeli dan diceramahi oleh kakaknya --Raja Carlen-- karena tidak memberitahu apa pun kepada Vander. Mengenai topik yang sedang hangat diperbincangkan di kalangan bangsa vampire. Dan, membuat para vampire takut keluar malam, terutama melewati hutan Appalachia. Ya, sebenarnya bisa saja ke dunia manusia tanpa melewati hutan. Yaitu dengan cara, Loncat dari gunung terjun bebas ke lautan.

Kerajaan Appalachia tepat berada di atas pegunungan. Pintu gerbang utama Kerajaan --arah utara-- tepat berada di depan lautan. Arah barat terdapat hutan Appalachia. Arah timur dan arah selatan --belakang Kerajaan-- terdapat pemukiman manusia. Sekarang tinggal pilih, mau lewat mana untuk keluar dari dunia immortal dan menuju dunia manusia.

Ruang kamar Noura berada di lantai 3. Sedangkan ruang kerja Pangeran Vander berada di lantai 2.

Noura malas berjalan, ia memutuskan menggunakan kekuatan teleportasinya. Walaupun sebenarnya ia dilarang keras oleh kakaknya. Entah kenapa alasannya. Ia tidak tahu.

Krek,,
Noura membuka pintu ruang kerja Pangeran Vander.

Ruangannya sangat rapi, tumpukan berkas tersusun rapi di atas meja. Ruangan ini pemandangannya sangat bagus, sinar bulan menyinari ruangan yang sedikit temaram ini.

Pangeran Vander sedang duduk di sofa. Wajahnya sedikit terlihat berantakan. Tidak seperti biasanya, yang terlihat sangat rapi.

Noura duduk di depan Pangeran Vander. "Ada apa?" tanya Noura ketus, melirik sekilas ke arah Pangeran Vander.

"Aku baru ingat, tentang ramalan tahun 1150," ucap Pangeran Vander lirih. Oh, pembicaraan tentang ramalan tahun 1150 merupakan hal yang sangat sensitif ditelinga bangsa vampire.

"Kenapa dengan ramalan itu?" tanya Noura acuh tak acuh.

"Apa yang Anda ketahui tentang ramalan itu?" tanya Pangeran Vander. Ia menatap penuh tanya, tangan kanannya memegang erat secarik kertas.

Noura mengingat-ingat, sudah lama sekali ia mendengar ramalan itu, sekitar 100 tahun yang lalu. Sebelum Ferin pergi dari Kerajaan. Karena pendapatnya bersebrangan dengan Raja Carlen dan tidak setuju, bila bangsa vampire bekerja sama dalam bidang bisnis dengan bangsa werewolf.

"Seingatku. Akan ada werewolf dan vampire yang ditakdirkan bersama. Keduanya sangat berpengaruh dalam bangsanya." Noura menatap Pangeran Vander.

"Hanya itu?" Pangeran Vander mengerutkan keningnya.

Noura mengangguk.

Pangeran Vander memberikan kertas yang sedari tadi ia pegang. Noura menerimanya, lalu membacanya berusaha mencerna kata demi kata. Matanya sontak melebar.

"Apa Ini kertas ramalan yang kedua?" Noura syok, ia tidak pernah membaca ramalan ini.

"Anda tidak tahu? Aku kira Anda mengetahui segalanya." Pangeran Vander tidak percaya. Setahunya, Noura itu berperan penting dalam pemutusan setiap permasalahan dan tindakan yang akan diambil oleh Raja Carlen. Karena pasti Raja Carlen akan meminta pendapat Noura dalam mengambil sebuah keputusan. "Iya. Ini kertas ramalan yang kedua."

My Mate is a Vampire Princess (TAMAT)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt