Part 8

3.6K 569 34
                                    
















Younghoon menghela nafas, dan menatap Hyunjae yang berdiri terdiam tanpa bicara sepatah katapun pada Younghoon.

“Benar... ternyata itu kau, Hyunjae.”

Hyunjae hanya terdiam, kemudian memalingkan wajahnya dari Younghoon yang tersenyum padanya. Hyunjae tidak tau harus bicara apa pada Younghoon.

“Bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja?” Younghoon bicara.

Hyunjae yang daritadi terdiam, bicara tanpa menatap lawan bicaranya.

“Aku baik-baik saja.”

“Syukurlah.”

Hyunjae menghela nafasnya.

“Aku harus pergi. Malam.” kata Hyunjae sambil berbalik berjalan meninggalkan Younghoon.


“Kau tidak suka bertemu denganku?”


Hyunjae berhenti. Hyunjae diam ditempat.


“Apa kau merasa tidak nyaman bertemu denganku sekarang?”


Hyunjae masih terdiam.


“Kau sama sekali tidak menanyaiku, apa aku baik-baik saja.”


Hyunjae menghela nafasnya.


“Kau tidak mau kembali bersamaku?”


Hyunjae refleks menghadapkan badannya melihat Younghoon. Younghoon menatapnya. Hyunjae tau tatapan itu.

“Kau selalu seperti itu.” Hyunjae bicara.
Younghoon mengganguk, kemudian berjalan mendekati Hyunjae

“Aku selalu seperti ini. Tidak berdaya tanpamu.”

Hyunjae terdiam. Dia menatap Younghoon yang menatap Hyunjae sayu. Younghoon ingin Hyunjae kembali padanya dan teman-temannya.




“Kembalilah...”





Hyunjae menggeleng.

“Untuk apa?”

Younghoon menatap Hyunjae.

“Kita teman.”

Hyunjae memasukkan kedua tangannya kedalam kantong jaketnya.

“Iya, Kita teman... Dulu.”

Younghoon mengerutkan keningnya.

“Dulu?”

“Hmm. Sekarang tidak.”

“Apa?!” Younghoon terkejut mendengar ucapan yang keluar dari Hyunjae yang berada didepannya.

“Jangan memintaku kembali.”

Younghoon terdiam.

“Jauhi aku. Lupakan aku.”

“Apa?!”

“Jangan menggangapku ada.”

“Bagaimana aku bisa melupakanmu?  Kau temanku.”


“Apa susahnya melupakan?”



Younghoon terdiam.



“Aku tidak mau kalian tersakiti.” Hyunjae bicara.

Younghoon menatap Hyunjae.

“Aku tidak pantas bersama kalian. Karena kalian pasti sudah hidup bahagia bersama sebagai sesama teman dan-“

“Semua pergi.”

Hyunjae menatap younghoon.

“Pergi?”

“Hmm...”

Hyunjae masih menatap Younghoon.

“Saat kau pergi... Haknyeon pergi, kemudian Eric, Hwall, Sangyeon dan Jacob sering berkelahi, mereka tidak pernah akur.”

Hyunjae yang terdiam mendengarkan membasahi bibir bawahnya.

“Kau bisa mencarinya dengan teman-temanmu dan bawa mereka kembali."

Saat Hyunjae akan berbalik meninggalkan Younghoon, Younghoon dengan cepat menahan lengan Hyunjae yang masih setia berada didalam kantong jaket. Hyunjae tertahan.

“Aku akan membawamu kembali.”

Hyunjae menepis tangan Younghoon yang ada dilengannya, kemudian mundur beberapa langkah.

“Jangan aku.”

“Tapi kenapa?!” Younghoon bicara dengan nada tingginya.

Hyunjae sedikit terkejut dengan suara Younghoon yang meneriakinya.

“Kau tau semua kehilangan, bukan hanya aku, semuanya. Sangyeon da-“

“Hentikan.”

Hyunjae berbalik, berjalan cepat meninggalkan Younghoon. Tapi Younghoon yang tidak menyerah berusaha menyusul Hyunjae, kemudian sekali lagi menahan lengan Hyunjae. Hyunjae refleks berbalik.

“Lepaskan aku.”

“Tidak. Kau harus kembali. Semua menginginkanmu kembali.”

Hyunjae menggeleng.

“Tidak.”

“Kenapa?”

“Sudah aku bilang...”

Younghoon mendengarkan.

“Aku tidak mau kalian tersakiti.”

Younghoon masih terdiam.

“Aku tidak sama dengan kalian. Hidupku tidak sama dengan kalian. Hidupku berbeda.”

“Tidak, hidupmu sama seperti hidupku, kita bahagia.”

“Dulu... Bukan sekarang.”

Younghoon menatap Hyunjae.

“Hyunjae, aku mohon...”


Hyunjae menatap Younghoon.











“Apa kau baru saja memohon pada seorang penjahat?”




•••


Haii kakak!!!

Vote and comment ya, kakak

boy | the boyz ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon