Part 10

3.4K 503 4
                                    






















Sangyeon keluar dari kamar Sunwoo dan menutup kembali pintunya. Sangyeon berjalan menuju sofa yang ada diruang tengah dan menduduki dirinya disana sambil menyenderkan badannya pada sofa.

Sangyeon menatap kelangit-langit basement sambil menghela nafasnya. Dia sangat khawatir dengan Sunwoo.

Sangyeon memainkan jarinya yang ada diantara pahanya yang sedang terduduk santai disofa.

"Kenapa aku bisa sekhawatir itu dengan Sunwoo?"

Sangyeon yang berpikir, tanpa sadar tersenyum. Tak lama setelah itu, suara pintu terbuka menyadarkan Sangyeon.

Seorang pria keluar dari kamarnya sambil menggaruk pipinya yang sedikit membengkak khas bangun tidur. Itu Juyeon.

Juyeon berjalan menuju dapur untuk mengambil minum tanpa tau Sangyeon ada disana. Juyeon mengambil air minum dilemari pendingin dan menuangkannya pada gelas yang sudah berada ditangannya, kemudian diminum. Sangyeon masih diam melihat gerak-gerik Juyeon saat meminum air. Setelah Juyeon menguras air yang ada digelasnya, dia kembali menaruh gelas dan air minum pada tempatnya.

Saat Juyeon membalikkan badannya, dia terkejut melihat Sangyeon yang duduk disofa sedang menatapnya.

"Kau mengagetkanku."

Sangyeon tersenyum lebar, "Pagi!!"

Juyeon hanya terdiam menanggapi Sangyeon, dia masih memegang dadanya yang masih berdegup kencang karena terkejut melihat Sangyeon.

"Asli, aku kira kau hantu."

"Jahatnya."

Juyeon menghela nafasnya, kemudian berjalan menuju sofa dan duduk disebelah Sangyeon.

"Tumben bangun pagi. Biasanya paling siang." celutuk Juyeon yang sebenarnya masih mengantuk, walaupun matanya sempat terbuka lebar karena melihat sosok Sangyeon yang mengagetkannya.

"Enak saja. Aku selalu bangun pagi."

"Aku yang selalu bangun pagi. Aku selalu memperhatikanmu. Kau paling terakhir terbangun."

Sangyeon menatap Juyeon sinis. Juyeon tertawa kecil.

"Bercanda."

"Hmm..." Sangyeon hanya menggumam menanggapinya.

"Kenapa bangun pagi? Habis mimpi?"

"Tidak."

"Kebelet?"

"Tidak."

"Kesambet?"

Sangyeon yang mendengar pertanyaan yang terakhir, reflek mengambil bantal yang ada disofa dan mengarahkannya pada Juyeon-berniat pukul.

"Bercanda, bercanda!!" seru Juyeon yang juga mengambil bantal sofa untuk dijadikan tamengnya. Ngantuknya hilang seketika.

Sangyeon kembali menaruh bantalnya dan kembali menyenderkan badannya pada sofa.

"Aku tau kenapa kau bangun pagi." Juyeon bicara dan masih setia memegang bantalnya yang masih dijadikan tameng.

Sangyeon menatap Juyeon.

"Sunwoo kan?" Tanya Juyeon.
Pertanyaan Juyeon, sukses membuat kepala Sangyeon bergerak mengganguk.

"Mellow nih." kata Juyeon kembali keposisi duduk sambil menyandarkan badannya disofa.

Sangyeon terkekeh dan memukul pelan bahu temannya itu, Juyeon juga terkekeh.

"Terus, gimana?" Tanya Juyeon setelah terkekeh.

"Gimana apanya?"

"Sunwoonya."

Sangyeon terdiam sebentar.

"Tidak apa-apa. Dia pulang."

Juyeon menggangukkan kepalanya tanda mengerti. Kemudian menghela nafas, lebih tepatnya nafas lega. Sangyeon yang memperhatikan Juyeon, bicara.

"Memangnya kenapa?"

"Aku kira dia pergi."

Seketika hening. Hanya suara burung dipagi hari yang terdengar. Tidak ada yang bicara, dan tak lama Juyeon lanjut bicara.

"Dia terlalu berharga bagi kita."

Sangyeon masih terdiam sambil menatap Juyeon yang kepalanya sekarang menatap langit-langit atap basement.

"Dia membuat suasana basement menjadi ceria dan penuh senyuman. Sama seperti Hyunjae."

Sangyeon yang mendengar kata 'Hyunjae' sedikit tersentak.

"Hyunjae..." Sangyeon menggumam.

Juyeon terdiam dan masih pada posisinya, menatap atap basement.

"Apa kabar ya, dia?" Tanya Sangyeon.

Juyeon tersenyum tipis.

"Aku harap dia baik-baik saja."

"Aku harap juga begitu."

Seketika hening melanda lagi. Dan Sangyeon bicara.

"Bagaimana Younghoon? Dia pulangkan?"

"Hmm..."

Sangyeon menggangukkan kepalanya.

"Tapi..."

Sangyeon menengokkan kepalanya menatap Juyeon.

"Tapi kenapa?"

"Wajahnya berbeda."

"Maksudmu?"

"Pucat. Aku sempat bertanya padanya, dan dia bilang dia baik-baik saja dan tidak perlu khawatir."

Sangyeon terdiam.

"Apa yang terjadi?"

Juyeon mengendikkan bahunya.

"Aku juga tidak tau."

"Ya, dan aku harap dia baik-baik saja."

Mereka kembali terdiam.

"Aku mau kekamar sebentar." Sangyeon bicara.

Juyeon menggangukkan kepala dan Sangyeon berdiri dari duduknya. Saat Sangyeon akan berjalan menuju kamarnya, Juyeon memanggilnya.

"Sangyeon,"

Sangyeon menengok.

"Iya?"

"Apakah mungkin jika kemarin Younghoon bertemu Hyunjae?"

Sangyeon terdiam.

"Aku merasa dia bertemu dengan Hyunjae kemarin." lanjut Juyeon.

Sangyeon menggeleng.

"Aku tidak tau."

Juyeon menghela nafasnya. Sangyeon yang akan berjalan lagi, berhenti dan berbalik menatap Juyeon yang berpikir dengan kata-katanya yang dia ucapkan tadi.










"Tapi... mungkin saja"



•••

Hai kakak!!!

Vote And Comment ya, kakak!!!

boy | the boyz ✔Where stories live. Discover now