Part 30

2.2K 345 2
                                    





















"Pelan-pelan... "

Saat ini, dikamar Younghoon, Sangyeon sibuk memberi obat pada luka Younghoon. Younghoon hanya terdiam saat Sangyeon memberikan obat padanya, hingga meringis karena terkejut Sangyeon yang mengobatinya terlalu keras.

Sangyeon terlampau emosi.

Bagaimana Sangyeon tidak emosi, Younghoon sama sekali tidak mau mendengarkan perkataannya. Sangyeon pernah mengatakan pada Younghoon,

"Jika kau ada masalah, berbicaralah padaku."

Tapi Younghoon menutupi semua masalahnya. Sangyeon selalu khawatir terjadi apa-apa pada Younghoon. Sangyeon menduga Younghoon bertemu dengan Hyunjae.

Sangyeon pernah menanyainya tentang dia bertemu dengan Hyunjae atau tidak. Tapi, Younghoon selalu menghindari setiap pertanyaan yang Sangyeon berikan padanya.

Dan sekarang prediksi Sangyeon benar. Younghoon bertemu dengan Hyunjae. Dan melihat Hyunjae yang datang ke basement sambil membawa Younghoon yang sudah babak belur, Hyunjae juga.

Tapi Sangyeon tidak tau tentang masalah mereka berdua hingga membuat mereka menjadi seperti sekarang ini, contohnya Younghoon. Yang sudah terlalu babak belur.

Matanya lebam, pipinya dan bibirnya mengeluarkan darah, dan dahinya juga.

Dan mendengar ringisan Younghoon yang menahan sakit, membuat Sangyeon ingin memukul Younghoon.

Sial, Sangyeon sudah terlalu emosi. Rencana dia ingin membawa teman-temannya kembali dengan cara yang lebih baik, seperti hancur seketika.

Sangyeon hanya menatap Younghoon yang tidak menatapnya dan hanya meringis kesakitan sambil menggumamkan kata 'pelan-pelan' pada Sangyeon.

Sangyeon tidak mempedulikannya. Salah Younghoon yang membuat Sangyeon mengeluarkan emosinya dengan menekan luka younghoon dengan keras.

"Akh!! Apa kau bisa pel-"

"Apa yang kau lakukan?"

Younghoon terdiam. Sangyeon menatapnya sekarang.

"Kenapa kau diam?!"

"Kau sudah lihat tadi--akh!!!

Sangyeon menghela nafasnya, beralih menaruh kapas dan tisu yang dia pegang diatas kasur. Younghoon memang keras kepala. Kondisinya sudah seperti ini, tapi dia tetap kukuh untuk tidak menceritakan yang terjadi antara dia dan Hyunjae.

"Kau keras kepala, Younghoon."

"Lupakan saja. Obati aku."

"Tidak, sebelum kau cerita."

Saat Younghoon akan mengambil kapas dan tisu yang berada dikasur— berniat membersihkan lukanya sendiri, Sangyeon dengan cepat mengambil semua yang ada didepan Younghoon dan menaruhnya dibelakang punggungnya.

"Sangyeon..."

"Cerita dulu padaku."

Younghoon menatap Sangyeon. Kemudian menghela nafasnya, "Tidak perlu diobati kalau begitu."

Sangyeon menganga mendengar jawaban Younghoon, kemudian menggangukkan kepalanya dengan keras, "Ya, tidak apa-apa, agar wajahmu yang tampan itu hilang, d-"

"SANGYEON!!"

"APA!!!??"

"Berikan padaku."

"Tidak, kau hutang cerita padaku."

"AKU BILANG TIDAK!!"

"APA SUSAHNYA SIH BERCERITA!!?"

Younghoon terdiam.

"Kau hanya perlu bicara saja, hanya itu. Apa susahnya???"

Younghoon total bungkam. Tapi tak lama, Younghoon membuka mulutnya, "Aku berkelahi dengannya. Puas?"

"Kenapa kau berkelahi dengannya?"


Younghoon memalingkan wajahnya.


"Aku ingin membawanya kembali."


Saat Sangyeon akan bicara, terdengar suara pintu terbuka.

Younghoon dan Sangyeon beralih menatap pintu yang terbuka dan menampakkan seorang pria yang terdiam didepan pintu sambil menatap Younghoon.




"Sunwoo... "



Sunwoo menatap Younghoon yang menatapnya.

"Kau hutang bercerita padaku."

Sunwoo menutup pintu dengan keras, kembali menyisakan Sangyeon dan Younghoon. Sangyeon yang mendengar kata-kata Sunwoo tadi, menatap Younghoon yang menundukkan kepalanya.







"Sunwoo tau?"





•••


Hai semua!!!

Jangan lupa vote dan Commentnya ya!!

I LOVE U

boy | the boyz ✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon