boy | the boyz ✔

Part 16

"Ahh...aku lelah."

Sunwoo memejamkan matanya. Sunwoo ada didalam kamarnya, berbaring dikasur tanpa mengganti bajunya. Saat masuk kamar dia langsung melompat kekasurnya dan sekarang menatap langit-langit kamarnya.

Sunwoo menyisir rambutnya kebelakang. Dia kembali mengingat tentang kejadian dia bertemu dengan Haknyeon dikereta. Sunwoo menghela nafasnya dan bangun dari tidurnya, melepas dasinya, berniat mengganti baju.

"Haknyeon?"

Haknyeon menatap Sunwoo saat dia sudah keluar dari kereta, begitupun dengan Sunwoo. Haknyeon menolehkan kepalanya. Posisinya dengan posisi Sunwoo hanya berbeda satu pintu. Saat Sunwoo akan menghampiri Haknyeon, tiba-tiba banyak penumpang kereta yang cepat-cepat memasuki kereta—tidak mau kalah.

Sunwoo kesusahan berjalan, karena banyaknya penumpang malam yang masuk kereta hingga Sunwoo hampir terseret masuk ke kereta. Sunwoo berusaha melewati penumpang yang dari tadi terus menabraknya, Sunwoo melihat samar-samar Haknyeon yang berjalan tanpa mempedulikan Sunwoo. Sunwoo berusaha melewati penumpang kereta.

Tak lama, akhirnya dia keluar dari desakan para penumpang kereta dan menyusul Haknyeon. Sunwoo berlari. Dia melihat sekeliling, tapi Sunwoo tidak menemukan Haknyeon. Sunwoo berlari lagi, hingga keluar dari stasiun kereta.

Sunwoo melihat sekeliling. Kemudian menghela nafasnya saat menemukan Haknyeon yang berjalan cepat didepannya, Sunwoo berlari.

"Haknyeon..." Sunwoo menahan tangan Haknyeon.

Haknyeon hanya terdiam.

"Kembali."

Hakyeon melepas kasar tangan Sunwoo dari tangannya. Haknyeon kembali berjalan.

Sunwoo dengan cepat memegang Haknyeon lagi. Terdengar Haknyeon menghela nafasya kasar.

"Apa?"

"Kembalilah."

"Tidak."

"Kenapa?"

"Kau tidak perlu tau."

Haknyeon melepas lagi genggaman Sunwoo dari tangannya, dan berjalan cepat meninggalkan Sunwoo. Sunwoo berjalan mengikuti Haknyeon, Sunwoo tidak menahan tangan Haknyeon lagi, melainkan menghalanginya dengan berjalan lebih dulu dari Haknyeon dan diam didepan Haknyeon. Haknyeon terdiam. Sunwoo menatapnya.

"Apa maumu?"

Sunwoo mengatur nafasnya, "Aku mau kau kembali."

"Kau tidak lelah?"

"Aku tidak akan pernah lelah untukmu."

Haknyeon memalingkan pandangannya kearah lain.

"Pergilah, lebih bagus jika kau tidak bertemu denganku."

"Tidak, kenapa kau mengatakan itu?"

"Kau tersakiti kan sekarang?"

"Apa?"

"Kau tersakiti bertemu denganku, kau menyuruhku untuk kembali, tapi aku tidak mau. Bukankah itu menyakitkan?"

Sunwoo mengatur nafasnya, "Tidak."

Haknyeon tertawa kecil.

"Tidak? Bagaimana jika aku mengatakan ini padamu?"

Haknyeon mundur selangkah.

"Kau bukanlah siapa-siapa, aku tidak mengenalmu."

Sunwoo sedikit terkesiap.

"Haknyeon..."

"Menyakitkan kan?"

"Aku mohon..."

"Aku tau itu menyakitkan."

Sunwoo mendekati Haknyeon, tapi Haknyeon menjauh.

"Aku tidak mengenalmu."

"Jangan bicara seperti itu, kau temanku."

"Aku tidak mengenalmu."

"Haknyeon..."

"Kau bukan siapa-siapa."

"HAKNYEON!!!"

Haknyeon mengerutkan keningnya. Sunwoo menundukkan kepalanya.

"Iya...itu menyakitkan,"

Haknyeon hanya diam.

"Itu sangat menyakitkan, sama seperti saat kau meninggalkanku."

Haknyeon menatap Sunwoo yang menundukkan kepalanya.

"Kalau begitu pergilah." kata Haknyeon dan berjalan meninggalkan Sunwoo.

Sunwoo mengangkat kepalanya. Dan berlari menghampiri Haknyeon. Sunwoo memegang tangan Haknyeon dengan kedua tangannya.

"Aku mohon..."

"Lepaskan."

"Tidak."

"Lepaskan!"

"Tidak akan!"

"LEPASKANN!!!"

Haknyeon melepas kasar tangan Sunwoo dari tangan Haknyeon.

"PERGII!!"

"Haknyeon..."

Haknyeon menelan ludahnya kasar.

"Kau ingin tersakiti rupanya."

"Tidak."

"Kau tau?"

Sunwoo menatap Haknyeon.

"Aku membencimu."

Sunwoo terkesiap. Jantungnya berdetak kencang. Dan dengan cepat air mata mengalir membasahi pipi Sunwoo. Haknyeon berjalan meninggalkan Sunwoo yang mengeluarkan airmata sambil berkata—

"Tapi aku tidak membencimu."

Airmata Haknyeon turun seketika.

•••

Vote and comment ya, kakak!!!!