Part 15

2.7K 418 8
                                    

























18.24

“Ahh… Aku lelah.” kata Chan Hee yang baru sampai dibasement dan langsung merebahkan dirinya disofa ruang tengah yang diikuti dengan Kevin dan Chang Min.

“Sunwoo…sekalian. Ambilkan aku air.”

Sunwoo yang baru akan menuangkan air didalam gelas, berhenti dan menatap Kevin.

“Ambil sendiri.”

“Minta tolong...” kata Kevin lemas.

“Tidak” kata Sunwoo yang kemudian menuangkan air kedalam gelas dan meminumnya tidak mempedulikan Kevin yang terus mengatakan ‘air’ pada Sunwoo.

“Kau seperti akan mati saja.” kata Chan Hee.

“Lagi proses.” kata Chang Min.

Alhasil, Kevin mengambil bantal sofa dan memukul Chang Min dengan bantal sofa yang membuat Chang Min merintih kesakitan.

“Enak saja, masa depanku masih panjang.” kata Kevin.

“Hehehe… Maaf, maaf. Bercanda.”

Kevin meniup poninya yang sedikit menutup matanya kemudian berdiri dari duduknya.

“Kau mau kemana?” Tanya Chang Min.

“Upacara kematian.” kata Kevin yang berjalan kekamarnya tanpa menatap Chang Min yang menahan tawanya. Chan Hee menggelengkan kepalanya.

“Katanya tidak mau dibilang mati.”

“Otaknya hilang setengah.”

Chan Hee dan Chang Min tertawa sangat keras. Hingga Sunwoo yang ada didalam dapur berusaha untuk tidak tertawa karena mendengar tawa mereka yang sangat mengelitik ditelinga Sunwoo.

“Sunwoo, kalau kau ingin tertawa, tertawa saja. Jangan ditahan.” kata Chang Min yang tau kalau Sunwoo menahan tawanya.

Sunwoo yang sedikit terkesiap, menengokkan kepalanya, kemudian berjalan keluar dapur dan menuju kamarnya tanpa menghiraukan temannya yang masih tertawa karena tingkah Sunwoo yang menahan tawa.
Sisa Chan Hee dan Chang Min saja sekarang.

“Susah ya, membuat Sunwoo tertawa.” kata Chang Min.

“Dia pasti ingin tertawa tadi.”

“Kau benar.”

Chang Hee dan Chang Min meredamkan tawa mereka dan menghela nafas.

“Seperti biasa ya, sepi.” kata Chan Hee.

“Iya, biasanya dulu Eric selalu ada disini sebelum sore.”

Chang Min terdiam. Chan Hee yang sadar, menengokkan kepala dan melihat Chang Min yang menundukkan kepalanya.

“Maaf…”

Chang Min menaikkan kepalanya.

“Ya?”

“Maaf.”

“Kenapa?”

“Membicarakan Eric.”

Chang Min menggelengkan kepalanya.

“Tidak apa-apa.”

Chan Hee yang tidak ingin Chang Min larut dalam sedih, akhirya mengambil tangan Chang Min dan mengajaknya berdiri. Chang Min yang sedikit terkejut, menatap Chan Hee yang menariknya untuk jalan keluar basement.

“Mau kemana?”

“Beli burger.”

Saat Chan Hee membuka pintu, mereka berdua dikejutkan dengan Sangyeon, Juyeon, Jacob dan Younghoon yang berada didepan pintu yang sepertinya hendak membuka pintu.

“Kalian?!” kejut Chan Hee.

“Kenapa pulang cepat?” Tanya Chang Min yang berada dibelakang Chan Hee.

“Ada rapat dosen dikampus, jadinya pulang cepat.” kata Jacob.

Chang Min dan Chan Hee ber ‘oh’ ria.

“Kalian mau kemana?” Tanya Sangyeon.

“Kita mau beli burger. Kalian mau?”

“Mau.” kata Juyeon.

“Aku juga.” kata Jacob.

Chan Hee menaikkan tangannya dan mengisyaratkan kalau dia butuh uang yang lebih banyak.

“Pakai uangmu saja dulu. Nanti aku kembalikan.” kata Jacob.

“Uangku tidak cukup.” kata Chan Hee.

“Pakai uangnya Chang Min.”

“Aku ditraktir Chan Hee.”

“Katanya uangnya tidak cukup? Kenapa bisa traktir Chang Min?” Tanya Juyeon.

“Uangku cuma cukup buat dua orang saja.”

Juyeon menghela nafasnya, “Yasudah.”

Juyeon dan Jacob mengambil dompet mereka didalam kantung celana mereka. Saat mereka berdua akan memberikannya pada Chan Hee, Sangyeon dengan santainya mengambil uang yang akan diberikan Chan Hee. Juyeon dan Jacob bingung.

“Sangyeon, kenapa kau yang mengambilnya?” Tanya Juyeon.

“Aku yang akan beli.” kata Sangyeon sambil tersenyum.

Sangyeon melepaskan tas gendongnya dan memberikannya secara sembarangan kepada Chan Hee.

“Tolong.” kata Sangyeon sambil menatap Chan Hee.

“Tasmu isi apa sih? Berat tau.”

“Isi batu.” sambar Chang Min.

“Enak saja.”

Younghoon yang daritadi terdiam melihat teman-temannya, memilih masuk kedalam basement dan melepas sepatunya.

“Younghoon…” panggil Sangyeon.

Younghoon hanya terdiam dan focus melepas tali sepatunya.

“Kau mau burger?”

“Tidak.”

“Baiklah. Akan aku belikan.”

Younghoon menghela nafasnya kasar.

“Aku ti-“

Saat Younghoon berbalik, Sangyeon sudah tidak ada.

“Sangyeon sudah pergi.” kata Juyeon sambil menunjuk Sangyeon yang sudah berjalan cepat pergi meninggalkan basement.

Younghoon menghela nafasnya lagi, kemudian berbalik meninggalkan teman-temannya menuju kamar.




•••

Vote and comment Ya, kakak!!!

boy | the boyz ✔Where stories live. Discover now