Part 47

2K 275 16
                                    














Younghoon saat ini sedang sibuk dengan dirinya yang dari tadi kesana-kemari mengelilingi swalayan. Tangannya tak berhenti untuk mengambil apa saja yang harus dia ambil dan dibawa pulang. Wajahnya menatap produk yang tertera di setiap rak yang dilalui olehnya, mengambil kedua dari barang berbeda, dan membandingkannya dengan kedua tangannya.

Sudah hampir 30 menit lebih Younghoon berada di swalayan yang besar dan luas itu. Terkadang juga telinganya dipasang agar mendengar pengumuman tentang promo yang ada di swalayan itu.


Younghoon sangat sibuk dengan dunianya sendiri.


Sudah lama Younghoon tidak pernah berbelanja seperti sekarang ini, karena masalah yang selalu menimpanya yang membuat kegiatan yang seharusnya Younghoon lakukan disetiap harinya, menjadi tertunda.

Tapi sekarang, Younghoon berusaha untuk menghibur dirinya sendiri. Berusaha untuk melupakan masalahnya.

Termasuk menjadi terbuka dengan semua teman-temannya.


























Tak lama kemudian, akhirnya Younghoon selesai dengan belanjaannya. Keluarlah Younghoon dari swalayan itu dengan struck belanja yang sangat panjang berada ditangannya. Mata Younghoon menatap stuck itu dan memastikan semua bahan dan makanan yang dia beli lengkap.

Setelah merasa semuanya lengkap, Younghoon pun berjalan meninggalkan swalayan untuk menuju kembali ke basement.











































































Diperjalanan, Younghoon tak hentinya memberikan senyum manis kepada semua orang yang melewatinya. Orang yang menatap Younghoon pun tak kalah juga memberikan senyuman manis mereka.

Younghoon sudah lama tidak seperti sekarang ini. Sungguh, dia sudah lama tidak melakukan hal yang seharusnya dia selalu lakukan dikehidupannya itu.

Memberikan senyum manis miliknya untuk semua orang, memberikan tatapan teduh untuk semua orang.

Itu sangatlah menyenangkan. Younghoon sudah lama tidak merasakan kebahagiaan didalam dirinya.

Saat sedang asiknya melihat pemandangan pagi menjelang siang itu, ponselnya tiba-tiba berdering, menandakan ada telpon yang masuk. Dengan cepat, tangan Younghoon mengambil ponsel yang ada disaku jaketnya dan melihat nama si penelepon.

Chan Hee.

Tak perlu waktu lama, akhirnya Younghoon mengangkat telponnya dan menempelkan ponselnya ke telinganya.

"Halo?"

"Halo, Younghoon. Kau dimana?"

"Aku sedang perjalan pulang. Kenapa?"

"Tidak apa-apa, Sangyeon bertanya tentangmu tadi."


Younghoon yang mendengar nama 'Sangyeon' menghela nafasnya pelan.

Sangyeon memang tidak pernah berubah. Selalu saja mengkhawatirkan semua teman-temannya, termasuk dirinya.

"Ohhh, aku sedang perjalan pulang, kau tenang saja."

"Baiklah. Cepat ya, aku merasa tidak enak sekarang ini."

Younghoon menyerngitkan dahinya mendengar perkataan Chan Hee.

"Iya, aku tutup ya."

"Oke. Hati-hati."

"Hm."

Younghoon menyudahi telponnya dengan Chan Hee, memasukkan ponselnya kedalam jaket dan kembali fokus menghadap ke jalanan.

Omongan Chan Hee menjadi perhatian pikirannya sekarang ini.


Tentang Chan Hee yang merasa tidak enak. Tidak enak apa maksudnya?


Kaki Younghoon melangkah menuju jalanan sempit, jalan pintas menuju basement nya yang biasanya selalu dia lewati jika sedang berbelanja.

Keadaan jalan sempit itu, sangatlah sepi. Younghoon agak heran, padahal hari masih pagi, kenapa jalanan yang dia lewati sekarang ini sepi tidak ada orangnya?


Younghoon hanya mengedikkan bahu, berniat untuk tidak memikirkan tentang hal itu dan berjalan dengan santai dan pelan.


Saat sedang asiknya berjalan melewati jalan sempit itu, Younghoon merasa ada yang mengikutinya dari belakang. Younghoon pun menolehkan kepalanya kebelakang.



Tidak ada siapa-siapa disana.




Younghoon mengedipkan matanya pelan, matanya beredar melihat jalan sempit yang dia lewati itu.

Tidak ada apa-apa disana, tapi Younghoon merasa ada yang mengikutinya.


Younghoon pun berjalan lagi, kali ini jalannya dipercepat, membesarkan langkahnya agar segera keluar dari jalan sempit itu.

Dan lagi-lagi Younghoon merasakan sesuatu. Ada yang mengikutinya. Younghoon yang tidak ingin membuang waktu lama, akhirnya berlari kecil melewati jalan sempit itu.

Gerakan kakinya semakin cepat yang membuat feeling yang Younghoon rasakan semakin kuat.















Ada langkah kaki lain yang berada dibelakangnya, dengan tempo secepat Younghoon berlari.









Jantung Younghoon berdegup kencang. Dia penasaran ingin melihat siapa yang mengikutinya, tapi dia juga takut.




Saat Younghoon ingin menambah kecepatannya lagi, Younghoon terlambat.




















































Semuanya, Tiba-tiba menjadi gelap.



.

.

.

.

boy | the boyz ✔Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ