Part 20

2.4K 398 7
                                    




















Basement sepi. Semua sudah masuk kedalam mimpi mereka masing-masing. Kecuali Sangyeon. Sangyeon belum tertidur. 

Bukan karena belum mengantuk. Tapi,  karena kejadian yang terjadi beberapa jam yang lalu yang menghampirinya. 


Dimana dia bertemu dengan Eric.







































Eric menatap Sangyeon yang berada didepannya sambil memegang tangannya erat. Eric hanya menatap Sangyeon datar. 

"Ternyata benar itu kau, Eric."

"Apa maumu?"

"Kembalilah."


"Tidak akan."


"Aku mohon, Eric."

"Jika aku tidak mau, bagaimana? Apa yang ingin kau lakukan?"


Sangyeon terdiam.


"Kenapa kau tidak mau kembali?" Tanya Sangyeon yang masih setia memegang tangan Eric erat. 


Tapi tak lama setelah itu, Eric dengan kasar melepas tangan Sangyeon yang memegang tangannya. 


"Untuk apa kau ingin tau?"


"Karena aku temanmu."


Eric terdiam. Dia mengalihkan pandangannya kearah lain. Tidak ingin menatap Sangyeon.


"Pergilah." Kata Eric, kemudian membalikkan badannya— meninggalkan Sangyeon.


Tapi Sangyeon yang tidak mengenal menyerah itu, mengejar Eric dan menahan tangan Eric.


"Eric, aku mohon padamu."

"Lepaskan."

"Aku tidak akan melepaskannya, jika kau tidak mau ikut bersamaku."


Eric yang amarahnya terlihat tidak bisa dikendalikan, menghelakan nafasnya.  Kemudian menatap Sangyeon, dan terlihat mata Sangyeon yang berkaca-kaca menatap Eric. 


"Apa kau menangis?"

"Kembalilah."

"Tidak akan. Walaupun dengan air mata palsumu itu."

"Apa?!"

"Dengar... "



Sangyeon terdiam.



"Jangan temui aku lagi, jangan mengajakku kembali."

"Tapi kenapa?"

Eric tertawa kecil yang terdengar menyeramkan di telinga saat seseorang mendengarnya. Termasuk Sangyeon yang ada didepannya. 


"Aku bukan temanmu, aku tidak mengenalmu."

"Apa??!"

"Perlu aku ulangi?"

"Eric aku mohon..." Sangyeon menggelengkan kepalanya. 













"Aku membencimu."







Sangyeon yang mendengarnya, refleks melepaskan genggaman tangan dari tangan Eric dan Eric yang bergegas pergi meninggalkan Sangyeon tanpa menatap Sangyeon yang menangis mengeluarkan air mata dibelakangnya.
































Sangyeon menghela nafasnya mengingat kejadian tadi. Sangyeon menatap langit-langit kamarnya yang terlihat gelap. Sama seperti hatinya sekarang. 

Sangyeon menghela nafasnyanya lagi.  Kemudian menutup matanya dengan lengannya. Rasanya sangat aneh.


Jantungnya berdegup sangat kencang, bibirnya bergetar dan matanya mulai merasakan panas. 


Hingga tak lama, air mata lolos dari matanya, dan isakan yang terdengar disembunyikan agar tidak terdengar oleh Kevin dan Jacob yang tertidur pulas. 


Hati Sangyeon sakit,  jantungnya semakin berdegup tidak karuan dan isakannya yang harusnya terdengar keras sekarang, ditahan keras oleh Sangyeon. 





























Sama seperti Younghoon yang juga menangis keras. Bukan didalam kamar ataupun basement. 

Tapi, disebuah pohon yang terlihat berguguran, jauh dari basement. Younghoon memeluk lututnya keras, dia menangis keras malam itu, ditemani oleh daun yang berguguran dan hujan yang deras malam itu. 

Sangyeon dan Younghoon tidak bisa melakukannya.













Ya.....mereka tidak bisa, membawa kembali teman mereka yang sekarang  menggangap mereka berdua tidak ada didalam kehidupan mereka.





•••




Vote and coment ya kakak!!

Ngerasa gk sih? Semakin lama cerita makin gaje😅

boy | the boyz ✔Where stories live. Discover now