23. Kejujuran

7K 369 23
                                    

Saat ini kirana dan Nayla sedang berada di perpustakaan kampus ditemani pacar mereka masing-masing, Laptop cantik.

Keadaan perpustakaan tak begitu ramai dan yang pasti tenang. Mereka duduk saling berhadapan. Kirana sesekali melirik Nayla mungkin saja temannya ini membutuhkan bantuan. Tapi sepertinya dari keseriusan nya saat mengerjakan tugas itu tak ada masalah.

"Hai, boleh gabung nggak?" tanya seseorang

Kirana dan Nayla melihat kearah sumber suara. Dan ternyata itu adalah Dimas.

"Eh Dimas, boleh silakan duduk" ucap Nayla dengan senyum manisnya

Dimas menarik kursi yang berada di sebelah Kirana. Ia melihat kearah kirana berharap akan mendapatkan sapaan namun kirana seolah tak menganggap ada orang di sampingnya.

"Hai ki" sapa Dimas

"Hm" jawab kirana tak menoleh kearah Dimas

Jawaban kirana itu membuat Dimas sedikit bingung, tak biasanya kirana secuek ini. Apa karena sedang fokus sama tugasnya. Dimas melihat kearah Nayla bertanya dengan gerakan mata. Dan Nayla mengangkat Bahunya tak tahu.

Hanya ada keheningan. Sesekali Dimas berhenti mengetik melihat kearah kirana yang duduk di sampingnya. Tatapan kirana yang fokus kearah Laptopnya membuat Dimas senyum sendiri. Apalagi kirana kelihatan lebih cantik kalau lagi ngerjain tugas.

Kirana yang merasa dirinya di perhatikan melihat kearah Dimas.

"Kamu ngapain liatin aku kayak gitu?"

Dimas yang kepergok memperhatikan kirana langsung gelagapan dengan pertanyaan kirana

"Aku... Aku... Aku itu ki, mau lihat tugas kamu tapi kayaknya kamu serius banget, jadi ya gitu. Hehehe"

"Nggak logis banget" ucap kirana geleng kepala

Kirana melanjutkan tugasnya kembali begitupun dengan Dimas. Namun mata dimas tak dapat lepas dari sosok kirana. Ia selalu melirik kearah kirana. Ia benar-benar tak tahan dengan rasa ini. Mungkin ini adalah waktu yang tepat untuk mengutarakan perasaannya.

Kirana mulai merasa risih dengan tatapannya Dimas. Ia melirik jam di Handphonenya. Sudah jam 12.00 Wib.

Kirana membereskan semua barangnya yang ada di meja.

"Mau kemana?" tanya Nayla dan Dimas kompak

Kirana menatap keduanya secara bergantian. "Mau pulang"

"Pulang? Kok cepet banget."

"Mau makan siang" jawab kirana

"Kita kan bisa pesen Nasi Kotak aja, diluar kayaknya mau hujan" Tawar Dimas

"Nggak bisa. Aku mau makan Siang sama keluargaku. Ada yang jemput kok nanti"jawab kirana

"Yah ki, aku belum selesai" rengek Nayla

"Masa sih? Bukannya kamu dari tadi Fokus banget ya?"

"Aku.. Bales Chattan dari Riski"

"Hadeh... Kamu ini. Aku kirain ngerjai betul-betul. Dasar!!" omel kirana

"Nanti aja ya ki pulangnya" pinta Nayla

"Nggak bisa bey, aku udah janji. Fighting aja ya sama tugasnya"

Nayla hanya menyun mendengar kalimat itu.

"Bye semua. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab Dimas dan nayla

Dimas menatap pungung kirana yang hampir menghilang. Ia juga melihat awan di luar yang berubah menjadi gelap. Dengan cepat ia membereskan perlengkapan nya juga.

H.A.L.A.Lحيث تعيش القصص. اكتشف الآن