26. Kembar

6.1K 281 11
                                    

Hari hari terus berlalu. Setiap pagi kirana terkena Morning Sick karena kehamilannya. Permintaannya pun selalu aneh-aneh dan Alif tidak boleh menolak permintaan yang di ajukan oleh Kirana.

Memasuki bulan ke empat kehamilan nya. Kirana ingin mengajukan indentitas dirinya kepada pihak kampus bahwasanya dia telah menikah dan sedang mengandung.

"Jadi hari ini?" tanya Nayla.

"Iya, takutnya nanti ada berita HOAX nay."

Nayla memperhatikan wajah Kirana yang sedikit pucat. Langkah kaki kiranapun lambat.

"Kamu lagi sakit ki?" tanya Nayla.

"Nggak kok. Cuma agak pusing aja. Bawaannya mual terus."

"Udah makan?" tanya Nayla.

Kirana menggeleng. "nggak nafsu. Di paksa makan juga nanti muntah lagi." jawab kirana.

Saat Nayla dan kirana sedang berjalan. Mereka di hadang oleh Dimas dengan gaya seorang Detektif.

"Hai para teman-temanku yang cantik. Kalian mau kemana?"

"Kita mau keruang Rektor."

"Mau ngapain?"

"Mau ngubah status aku Dim," jawab Kirana.

"Nanggung kali ki, bentar lagi juga kita lulus kok."

"Ya iya sih. tapi aku takut," ucap Kirana

"Takut kenapa?" tanya Dimas.

"Aku kan lagi hamil sekarang. Takutnya ada berita yang enggak-enggak."

"Whatt! Kamu kok bisa hamil ?" tanya dimas dengan mengecilkan kalimat Hamil.

"Kalau ada suami ya bisa hamil la Dimas." jawab Nayla.

"Tapi bukannya kata kamu, kamu ... "

Kirana hanya tersenyum. Memang dulu ia pernah bilang ke dimas bahwa dia akan menyelesaikan kuliahnya dulu. Tapi alur ceritanya berkata lain. Tak sesuai yang ia harapkan.

"Aku ikut kalian ya." pintanya.

"Boleh," ucap kirana.

Jangan heran kenapa mereka berdua masih akrab. Seperti ucapan Dimas waktu itu, meski cintanya di tolak dan kirana tak memiliki perasaan apa-apa selain perasaan terhadap seorang teman. Namun Dimas tak merasa minder ataupun menjauh.

Ia percaya jika kirana bahagia dia juga akan bahagia. Dan walau hanya menjadi temannya kirana ia tetap bersyukur karena ia akan menjadi teman yang akan selalu menjaga dan melindungi kirana maupun Nayla.

Di tengah perjalanan kirana merasakan rasa mual kembali.

Huek...

"Ki, kenapa?" tanya Nayla dan Dimas kompak.

"Kita ke toilet dulu ya. Aku mual ni." Ucap Kirana.

Mereka berjalan kearah toilet menemani kirana. Saat sampai kirana langsung masuk kedalam sedangkan mereka berdua menunggu di luar.

"Huek ... Huek ... "

Sudah beberapa kali ia mengeluarkan isi perutnya yang berisi air bening itu. Keadaannya benar-benar lemas sekarang. Ia menghidupkan keran dan membersihkan bekas muntahan yang masih menempel di mulutnya.

H.A.L.A.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang