33. Menjauh

3.9K 192 10
                                    

Kirana merebahkan tubuhnya diatas kasur yang empuk itu. Setelah tiga hari dirawat inap, akhirnya tubuhnya sangat leluasa merasakan kenikmatan kasur yang empuk itu.

"Mas besok aku mau ke kampus ya." Ucap Kirana.

"Yakin besok mau ke kampus?"tanya Alif yang membantu membereskan baju kirana.

"Yakin lah. Memangnya kenapa?"

"Ya, setelah insiden waktu itu aku kira ..."

"Kan masalahnya udah clear Mas. Jadi enggak ada masalah." Ucap Kirana.

"Kamu masih mau melanjutkan kuliah?" tanya Alif.

Kirana merubah posisi menjadi duduk. Menatap punggung suaminya yang sedang menaruh baju didalam lemari itu.

"Ya masih Mas. Tanggung tinggal 1 semester lagi. Lagian bulan depan aku juga udah bakal magang kan." Jawab Kirana.

"Aku khawatir. Nanti kamu kecapean, kasihan kalian bertiga." Ucap Alif.

"Ya ... Siapa suruh buatnya cepet-cepet. Coba aja kalau dulu bisa nahan sedikit aja, pasti kan enggak melendung duluan." Ucap kirana sedikit memajukan bibirnya.

"Oh, jadi nyalahin aku ni ya?" tanya Alif yang mulai mendekat.

"Iya." jawab Kirana sedikit bercanda.

"Eh tapi kan aku ngelakuinnya atas izin kamu loh. Kamu juga mau kok. Jadi ini bukan salah aku sepenuhnya dong." elak Alif.

"Ya ... Kan aku enggak mau jadi istri yang durhaka. Masa suami minta aku tolak. Kalau aku kena dosa gimana hayo?" balas Kirana tak mau kalah.

"Ya berarti enggak semuanya salah aku kan." tambah Alif tak mau kalah dari kirana.

"Ihh salah kamu lah. Orang kamu yang minta. "

"Kamu juga tahu, haaa." Ucap Alif langsung menggelitik pinggang kirana.

"Aduh ... Aduh ... Geli Mas. Udah jangan digelitiki." Ampun kirana namun tak dihiraukan Alif hingga timbul pikiran jahil kirana.

"Aw ... Aw ... Aw ..." keluh kirana berpura-pura.

"Kenapa ki, perutnya sakit?" tanya Alif dengan raut wajah khawatirnya. Takut terjadi sesuatu karena kirana memegang perutnya.

"Iya Mas, aduh perut aku Mas." Ucap Kirana seolah kesakitan.

"Kenapa? Perut kamu kenapa ki?" Tanya Alif.

"Perut aku ... Aw ... Perut aku."

"Kenapa, sakit ya. Pasti gara-gara aku tadi. Kita kedokter ya." Ucap Alif langsung berdiri.

"Eh tunggu, enggak usah Mas."Ucap kirana menahan tangan kiri Alif dengan tangan kanannya.

"Loh, kenapa. Katanya perutnya sakit?" Tanya Alif heran.

"Perut aku sakit, karena ... Karena ... Karena aku laper Mas. Cari makan yuk."

Alif menghela nafasnya tak percaya. Ia kemudian duduk disamping kirana. Menatap wajah istrinya. Dan kemudian ...

"Kamu ya ... Berani bohongi aku. Dasar calon Ibu dari anak-anak ku yang jahil." Ucap Alif langsung memeluk kirana. Lebih tepatnya sih ia menaruh kepala kirana dibawah ketiaknya.

"Aduh, ampun ... Ampun .." Ucap kirana.

Alif melepaskan diri kirana saat mendengar kalimat itu. Kirana merapikan jilbabnya yang berantakan karena ulah Alif. Ia menatap wajah Alif yang sedikit kesal karena ulahnya.

Kirana tersenyum dan merangkul bahu Alif serta menyandarkan dagunya disana.

"Aku seneng deh bisa kayak tadi. Udah lama kita enggak bercanda bareng kayak dulu." Alif menoleh kearah samping.

H.A.L.A.LWhere stories live. Discover now