34. lebih baik membencimu

3.9K 174 9
                                    

Pagi-pagi sekali kirana telah tiba dikampusnya hanya untuk bertemu dengan Dimas. Dia tahu jika laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim itu tidak boleh bertemu berduaan, tapi ini keadaan yang berbeda. Kirana hanya ingin tahu kejelasan dari sifat Dimas yang berubah.

"Dimas!!" panggilnya kala mereka sedang berada ditaman kampus.

Dimas berhenti melangkah, ia membalikkan badannya dan melihat kirana yang berjalan kearahnya sembari memegang perut karena jalanan agak licin.

"Ada apa?" tanya Dimas to the point padahal kirana belum sampai didepannya.

"Aku mau nanya sesuatu sama kamu." jawab Kirana.

"Mau nanya apa?"tanyanya cepat.

"Wehehehe, santai Mas bro. Jutek banget sih ngomongnya." gurau Kirana namun nampaknya yang diajak bercanda malah memasang wajah datar.

"Enggak usah bercanda. Aku sibuk, enggak ada waktu buat bercanda." Ucapnya.

"Sibuk apaan sih Dim, mikiri magang bulan depan apa? Udahlah, santai aja kamu kan ___"

"Intinya kamu mau nanya apa sama aku?" ucap Dimas memotong kalimat kirana.

Kirana Diam. Dimas berubah 180°, bercandapun tak bisa lagi seperti dulu.

"Kenapa kamu berubah?" tanya Kirana.

"Berubah? Aku enggak berubah. Masih sama kayak yang dulu." jawabnya.

"Kamu berubah Dimas. Kenapa secara tiba-tiba kamu menjauhi aku dan Nayla, tanpa alasan."

"Memangnya semua butuh alasan?" tanya Dimas.

"Ya iyalah, kitakan temenan aku harus tahu alasannya apa. "

"Kamu enggak perlu tahu alasannya kirana."

"Aku harus tahu Dimas."

"Emang apa pentingnya buat kamu ha, apa ki, apa. Enggak ada pentingnya."

"Ada Dimas. Sudah aku bilangkan kita itu temenan. Jadi ___"

"Itu alasannya ki, itu. Kita itu temen dan cuma temen."

Dug, diakhir perdebatan pembicaraan mereka  yang saling sahut menyahut Kirana terdiam. Apa alasan Dimas menjauh sama dengan pemikiran Nayla kemarin.

"Maksud kamu?" tanya Kirana.

"Aku menjauh karena aku sadar diri ki. Aku ini hanyalah orang yang tidak bisa mendapatkan cinta kamu." jawab Dimas.

"Aku ini laki-laki yang gagal. Gagal untuk memiliki kamu. Dan asal kamu tahu aja, semakin aku berada didekat kamu semakin besar rasa cinta ini. Aku selalu ingin menjadi pelindung kamu dan aku selalu ingin mendapatkan cinta kamu  "

"Dim, jangan gila kamu ya. Jangan ngomong sembarangan kayak gitu, aku sudah punya suami dan sebentar lagi akan memiliki anak." pertegas Kirana dan dibalas tawa sumbang oleh Dimas.

"Ya ...  ya .... Aku tahu, maka dari itu aku menjauh. Ada baiknya aku lebih memilih membenci kamu. Apalagi setelah melihat bagaimana suami kamu membela kamu kemarin, kamu pergi bersama dia dan aku, aku yang ikut dan selalu membela kamu diabaikan. Bahkan sorot mata suami kamu sangat membenci aku." jelas Dimas.

Kirana mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut Dimas. Ada rasa kesal bercampur sedih dengan apa yang dilakukan dimas sekarang.

"Aku enggak mau kamu selalu disalahkan oleh suamimu ki. Aku tahu semuanya. Suami kamu itu pecemburu. "

Kirana mendongakkan pandangannya ke wajah Dimas. Pria itu menunjukkan wajah kelembutannya kembali. Ternyata yang diucapkan Nayla kemarin benar, Dimas menjauh karena itu. Setelah kirana fikir-fikir ada baiknya juga Dimas melakukan hal tersebut. Bukankah Alif sangat cemburu dengan Dimas.

H.A.L.A.LWhere stories live. Discover now