29. Bohong!

4.4K 227 17
                                    

Kaki itu tak henti-henti mondar-mandir.  Tangannya sibuk mengulang panggilan yang ada di layar ponselnya.  Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Namun Alif tak kunjung pulang. Rasa khawatir melanda hati kirana.

"Hallo gilang, Alif lagi sama kamu enggak? "

"Enggak  ki, malah aku lagi sama Nayla sekarang. "

"Oh gitu. Kalau jam pemotretan kalian ada hari ini? "

"Enggak tu, kita Free hari ini. "

Kirana diam mendengar ucapan Gilang. Ia takut jika terjadi sesuatu kepada Alif.

"Emang Alif enggak ngabarin? "

"Enggak, telponnya enggak Aktif. Aku udah coba berulang kali nelpon dia.  Jujur lang aku lagi khawatir sekarang. "

"Ya udah gini aja. Aku bantu cari Alif ya. Nanti kalau seandainya Alif udah pulang kabari aku. "

"Oke lang.  Makasih ya. "

Kirana mengatur nafasnya. Kepalanya sedikit pusing. Mungkin karena rasa khawatir yang melanda di hatinya.

"Bu kirana. " panggil Bibi.

"Iya Bik kenapa? " tanya Kirana.

"Udah lewat jam sembilan. Bibi mau pulang dulu ya. " pamit bibi.

Kirana melihat jam di dinding. memang benar, sudah lewat jam sembilan.

"Bibi nginep di sini aja ya. Saya takut. Bapak juga belum pulang. "

Bibi menimbang-nimbang ajakan kirana. Asisten rumah tangganya ini selalu pulang pada pukul sembilan malam. Karena waktu kerjanya sudah habis. Tapi jika melihat majikan yang sedang hamil muda begini. Ia tak tega juga jika harus meninggalakan kirana sendirian di rumah.

"Ya bik ya." pinta kirana mengenggam tangan bibi.

"Ya udah Bibi nginep. Bibi biatin teh dulu ya bu.  Biar anget. Tangan bu kirana dingin. "

Kirana mengangguk atas tawaran dari asisten rumah tangganya itu.

***

Alif melihat jam di tangannya, sudah larut malam.

"Jessika,  Aku pulang dulu ya.  Udah malam. " panggilnya.

Jessika keluar dari arah dapur membawa dua cangkir teh hangat yang baru ia buat.

"loh, udah mau pulang ya. Ini baru aku buatin teh. "

"Udah malam. Kasihan sama kirana sendiri di rumah."

"Ya udah kalau gitu. O ya, Dokter Refan mana? " tanya Jessika.

"Ada panggilan dari rumah sakit. "

"Owh,  ya udah kalau gitu hati-hati aja ya di jalan ya lif. "

"Iya, besok jangan lupa jilbabnya di pakai juga. Setiap saat ya jes. Karena sekarang kamu sudah menjadi seorang muslim. "

"Iya lif,  aku inget kok. Makasih juga ya buat hari ini dan makasih juga karena telag pmilihan baju muslimah buat aku. " ucap Jessika dengan senyuman.

H.A.L.A.LOnde histórias criam vida. Descubra agora