Cemburu

1.9K 192 41
                                    

Hyeongjun tau Wonjin sedang marah saat ini. Dilihat dari bagaimana wajahnya yang sedang memasang tampang dingin.

Tadi ketika dia keluar dari kelas Minkyu mengajaknya ke Kantin bersama, karena memang dia juga lapar dan pacarnya itu belum mengabarinya akhirnya dia menerima ajakan Minkyu untuk makan bersama.

Awalnya biasa saja sampai dimana Wonjin datang padanya dengan gurat dingin di wajahnya.

"Hyung. Kelasmu sudah selesai? Kemari duduk di sebelahku. Mau pesan apa?" Tanya Hyeongjun dengan menepuk tempat di sebelahnya yang kosong

Minkyu tersenyum menatap Wonjin tapi setelahnya hanya ada kecanggungan karena Wonjin sama sekali tidak membalas senyumnya bahkan ketika dia duduk di samping Hyeongjun.

"Aku menelfonmu sedari tadi kenapa tidak di angkat?" Tanya Wonjin tidak menghiraukan ada Minkyu di depannya dan Hyeongjun.

Hyeongjun mengambil Handphonenya dari tasnya "maaf Hyung aku lupa, Handphone sedang dalam mode silance" ucap hyeongjun ketika melihat puluhan notifikasi pesan dan telfon dari pacarnya itu.

"Apa gunanya handphone kalau masih susah di hubungi. Kenapa tidak kau buang saja handphonemu" Ucap Wonjin.

Hyeongjun meringis mendengarnya setengah tidak enak ketika masih ada Minkyu di depannya.

Wonjin dan mulut sialannya yang tidak bisa melihat situasi.

Hyeongjun memberi kode pada Minkyu untuk pergi namun dengan gurat wajah penyesalan.

Minkyu yang memang dasarnya peka hanya tersenyum maklum. "Aku duluan Hyung, Hyeongjun-ah" Ucap Minkyu dan pergi meninggalkan bangku yang di tempati mereka bertiga.

Hyeongjun menatap ke arah Wonjin "hyung kau marah?"

"Aku menelfonmu dan kau disini bersama Minkyu"

"Aku sedang makan dengannya"

"Aku tau kau kira aku buta"

"Jangan marah hyung~" Ucap Hyeongjun memainkan jari Wonjin dengan telunjuknya.

"Terus saja dekat dengannya! Jangan pedulikan aku"

"Shireo~"

"Kenapa?"

"Nyawaku kan ada padamu hyung bagaimana bisa aku bersamanya kalau nyawaku ada padamu. Kalau aku mati bagaimana?"

Wonjin membuang mukanya. Tidak. Jangan sekarang. Jangan sekarang dia luluh hanya karna tatapan Puppy pacarnya.

"Katakan itu pada Minkyu mu"

"Tidak mau. Aku hanya akan mengatakan pada Wonjinku saja"

Wonjin menghela nafasnya. Kenapa kekasihnya manis sekali.

Hyeongjun memandang Wonjin yang masih menghindarinya.

"Hyung genggam tanganku"

"Tidak mau"

"Hyung~ kau sudah tidak menyukaiku lagi ya?"

Wonjin menghela nafas nya dan menggenggam tangan Hyeongjun erat.

Hyeongjun tersenyum senang.

"Nah begitu lebih baik. Aku janji tidak akan melepaskan genggamanmu hyung"

Wonjin menatap Hyeongjun "kau yakin?" ide jail tiba-tiba masuk ke kepalanya

"Eum" Hyeongjun mengangguk




.
.
.


Yuvin dan Yohan menatap pasangan yang saling menggenggam tangan dengan erat di depannya dengan muka blanknya.

Berbeda dengan Wooseok yang hanya terkekeh karena sedari tadi Hyeongjun mencoba untuk melihat ke arah lain.

"Yayaya Apa kalian bisa melepaskan ini?" Tanya yuvin dengan memukul genggaman tangan Wonjin dan Hyeongjun menggunakan penggaris di tanganya. "Apa kalian sedang ingin menyebrang?"

Yohan tersenyum canggung pada Hyeongjun "wah~ kau pasti akan bosan disini. Ini pasti akan sangat lama hyeongjun-ah

Hyeongjun baru saja akan menjawab sebelum Wonjin menjawab "aku tidak bisa berfikir jika tidak ada Hyeongjun disini" ucap Wonjin dengan muka datar dan tangan kanan yang masih menulis jawaban.

Hyeongjun menyembunyikan mukanya menggunakan Modul Ekonomi milik Wonjin.

Yuvin dan Yohan yang syok akibat mendengar seorang Ham Wonjin membual dan Wooseok yang tertawa sambil mengacak rambut Hyeongjun gemas.

Kapan lagi Hyeongjun mau di ajak bermesraan di depan banyak orang dan kapan lagi dia di temani kerja kelompok di perpustakaan fakultas Ekonominya oleh Hyeongjun.










Kalau sudah begini bagaimana cara Hyeongjun menahan malu karena sifat menyebalkan Wonjin?


.
.
.






Dari kemarin asupan terus

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dari kemarin asupan terus. Lemah kaka tuh dek huhu











Next?

Don't Forget Click fav sama Comment kalau suka sama ceritanya follow juga buat notif kalau update.

Makasih sayang buat yang udah mampir Vote sama comment. Jangan bosen ya :)

Me Gustas Tu (End)Where stories live. Discover now