Batang Coklat

1.5K 175 39
                                    

"Sekali saja hyung~"

"Tidak"

Pagi ini Wonjin dibuat pusing oleh pacarnya. Bagaimana tidak? Pacarnya merengek meminta coklat padahal dia sudah memakan coklat minggu lalu. Jika seperti itu terus pacarnya bisa terkena penyakit diabetes.

"Hyung~"

"Tidak Love" tegas Wonjin

"Aku janji tidak akan memakannya. Hanya menghirup aromanya saja"

"Kemarin juga kau bilang begitu ketika kita membuat Hot choco" Ucap Wonjin menatap Hyeongjun dengan lembut.

Iya benar. Kemarin Hyeongjun kepergok membuat Hot Choco oleh Wonjin, tapi ketika Wonjin akan memarahinya dia malah penampilan cengiran yang menggemaskan dan mengatakan hanya akan menghirup aromanya saja.

Tapi perkataan Hyeongjun jika sudah menyangkut makanan manis tidak bisa di percaya. Ketika Wonjin kembali dari acara mandinya dia melihat Mugnya sudah kosong dan ketika Wonjin bertanya dengan polosnya pacar manisnya bilang

"Airnya menguap hyung terbawa angin"

Orang bodoh mana yang percaya akan hal itu. anak kecil saja tidak akan percaya.

Hyeongjun duduk bersila dengan memasang mimik muka cemberut di tempatnya.

"Beda hyung. Kemarin kan air. Air bisa menguap. Kalau sekarang batang coklat itu padat dan tidak bisa menguap"

"Iya menguap dan masuk ke perutmu" Ucap Wonjin duduk di sofa

"Hyung sayang padaku tidak?"

Sudah di tebak. Pasti Hyeongjun akan mengeluarkan jurus itu.

"Tidak"

"Hm? hyung tidak sayang padaku?" Tanya Hyeongjun dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Tidak kalau kau masih memaksa memakan coklat"

"Ko begitu?"

"Tidak apa-apa. Hyung mencegah duda sebelum waktunya. Hyung mau mencari pacar baru saja yang mau nurut pada hyung" Ucap Wonjin memainkan Handphonenya agar tidak melihat wajah pacarnya yang bisa meluluhkan hatinya.

"Hum~" Hyeongjun sudah menatap Wonjin dengan mencebikkan bibirnya. "Ko begitu?"

"Baby nakal. Tidak mau dengar"

Hyeongjun menggelengkan kepalanya dengan cepat "tidak~ aku tidak nakal" sekarang posisi duduknya sudah berganti dengan kaki yang di luruskan persis seperti anak kecil.

"Tidak. Baby nakal" Ucap Wonjin menaruh kembali handphonenya dan menatap Hyeongjun.

"Hyeongjun tidak nakal hyung~ huhu" Runtuh sudah pertahanan Hyeongjun dan menangis setelahnya.

Wonjin tertawa pelan. "Kemari" ucapnya dengan memberikan gestur tangan untuk Hyeongjun menghampirinya

Hyeongjun mendekat dan duduk di pangkuan Wonjin memeluknya dan menyembunyikan Wajahnya di leher Wonjin

"Janji tidak nakal?" Tanya Wonjin mengusap punggung Hyeongjun lembut

"Janji"

"Mau mendengarkan hyung?"

"Hm~"

"Coklat memang baik untuk menurunkan tekanan darah dan mengurangi pembentukan radikal bebas pada tubuhmu. Tapi bila kau mengkonsumsinya dengan batas wajar sayang"

"Hm~"

"Masih mau Coklat?"

"Tidak~ nanti hyung tidak menyayangiku lagi"

Wonjin tertawa gemas dibuatnya dan menghapus air mata di wajah Hyeongjun dan mengecupi wajahnya setelahnya.

"Mana Nikotinku?" Tanya Wonjin

Hyeongjun mendongak sedikit dan langsung mendapatkan beberapa kecupan dari Wonjin yang di selingkuh dengan kekehan gemasnya karena Hyeongjun masih sedikit sesegukan karena menangis.













Bagaimana Wonjin bisa melirik yang lain kalau dia saja sudah jatuh terlalu dalam pada seorang Bayi besar Song Hyeong Jun?






.
.
.







Duhh maaf aku Spam :( serius ini lagi Kobam karena mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Duhh maaf aku Spam :( serius ini lagi Kobam karena mereka. Tapi ini yang terakhir untuk hari ini ko hehehhe :)








.
.
.






Don't Forget Click fav sama Comment kalau suka sama ceritanya follow juga buat notif kalau update.

Makasih sayang buat yang udah mampir Vote sama comment :) maaf spam untuk hari ini

Me Gustas Tu (End)Where stories live. Discover now