I Will

1.2K 85 25
                                    

"Hyung"

"..."

"Hyung"

"..."

"Sayangnya Hyeongjun?"

"..."

"Cintanya Hyeongjun?"

"..."

"Bayinya Mommy?"

"..."

"YAK! HAM WONJIN!"

"Hm?"

Hyeongjun melengkungkan bibirnya sedih. Sedih sekaligus kesal. Kesal sekali pada Tunangan nya.

"Hyung~~~"

"Kenapa Love?" tanya Wonjin mencoba lembut. Fokusnya masih pada laporan magang di depannya.

"Hyung Hyeongjun di cuekin!" ucap Hyeongjun kesal

Wonjin diam. Fokusnya masih pada laporan di depannya total mengabaikan Hyeongjun yang merengek padanya.

Bahkan kedua kaki pacarnya sudah anak itu kaitkan ke pundak Wonjin.

Tapi tetap Wonjin tidak protes atau pun mengalihkan Fokusnya dari laptopnya.

"HYUNG BABY MARAH!"

"hm?"

"Aaaa~ Hyung~~"

"Sebentar Love. Sebentar lagi" ucap Wonjin

"Ish!" Hyeongjun menatap kesal Wonjin Hyung nya.

"Hyung tidak sayang Hyeongjun ya?"

Wonjin diam

Hyeongjun memberengut kesal di tempatnya. Anak itu terlihat berjalan dengan menghentakan kesal kakinya dan keluar kamar.

Meninggalkan Wonjin yang masih terfokus pada laporannya.

Laporannya lebih penting sekarang. Karena semakin cepat laporan beres, semakin cepat dia menyusun skripsi maka semakin cepat dia menikahi Hyeongjun.




.
.
.




Wonjin meregangkan tubuhnya yang terasa kaku kerena seharian di depan laptopnya. Meregangkan sedikit lehernya yang terasa pegal dia baru sadar lampu kamarnya mati hanya lampu tidur nya saja yang menyala.

Wonjin melirik jam dinding.

Jam 12 malam.

Itu tandanya selama 16 jam dia total mengerjakan laporan nya.

Laki-laki itu juga baru sadar kalau Hyeongjun nya tidak berada di dekatnya karna itu Wonjin memutuskan untuk menaruh Laptopnya dan berjalan keluar kamar.

Sepertinya Hyeongjun sedang di ruang depan dan benar saja tebakan nya. Anak itu sedang tidur dengan Tv menyala dan bungkus makanan yang berserakan di sekitarnya.

Wonjin tebak pacarnya seharian ini merasa kesal padanya karena dia tidak menemani pacarnya sama sekali.

Wonjin tersenyum mengangkat pacarnya dengan lembut dan memindahkan nya ke kamar.

Tidak apa-apa Hyeongjun kesal.

Yang penting laporan nya cepat beres dan dia bisa menyusun skripsi dengan cepat.




.
.
.




Akhir-akhir ini Hyeongjun merasa dia dan Wonjin memiliki jarak.

Me Gustas Tu (End)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora