2 - Dia ternyata?

112K 5K 49
                                    

   Dyandra bersama Barka memasuki kelas X IPA 4 yang sedang tidak ada gurunya. Dia tersenyum tipis saat seisi kelas memperhatikannya. Sungguh Dyandra malas harus berbaur dengan teman-teman barunya. Mengeluh juga tidak akan membantunya, dia hanya bisa menjalankan apa yang ada saat ini. Tidak semua keinginan seseorang akan terpenuhi.

"Assalamu'alaikum," salam Barka yang berdiri di depan papan tulis.

"Wa'alaikumsalam," jawab seisi kelas serempak yang awalnya ricuh langsung berhamburan menuju bangkunya masing-masing.

"Kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kamu," suruh Barka melirik Dyandra yang ada di sebelahnya.

"Perkenalkan nama saya Agyatha Dyandra, panggil aja Dyandra. Pindahan dari SMA Rajawali," ucap Dyandra memperkenalkan dirinya sendiri.

    Seisi kelas berbisik-bisik, entah apa yang sedang mereka bicarakan Dyandra tidak peduli. Toh, dirinya tidak rugi ini. Suka atau tidak suka pada dirinya adalah hak masing-masing orang.

"Ada yang mau bertanya?" tanya Barka, dia melirik seisi kelas yang hanya diam.

   Tidak ada yang menjawab, mereka hanya diam menatap Dyandra. Merasa tidak ada yang bertanya, Barka lebih memilih pamit undur diri.

"Kalo begitu, Dyandra silahkan duduk di bangku yang masih kosong," ujar Barka sambil menoleh pada diri sendiri.

"Makasih, Pak," jawab Dyandra sambil tersenyum tipis.

"Sami-sami, Bapak permisi dulu. Assalamu'alaikum," ucap Barka dan melenggang pergi keluar kelas. [sama-sama]

"Wa'alaikumsalam"

   Dyandra berjalan ke meja yang masih kosong, dia bingung kenapa meja belakang kosong lima kursi. Dyandra mengedikkan bahu acuh dan memilih duduk di kursi belakang yang masih kosong.

-Dyandra-

Tet ... tet ... tet ....

    Bunyi bel istirahat berbunyi nyaring, seisi kelas berhamburan keluar entah akan ke mana karena setiap murid memiliki tujuan yang berbeda. Dyandra masih berada di dalam kelas, dia ingin keluar kelas karena bosan, tapi dia bingung akan ke mana. Terlintas di otaknya yaitu abang tersayangnya itu, dia langsung mengambil hp yang ada di saku roknya.

"Kenapa, Dek?"

"Abang di mana? Dyandra bosen di kelas sendiri"

"Abang di kantin, ke sini aja"

"Oke siap, Bang! Otw"

"Tau engga di mana kantin nya? Mau Abang jemput ke kelas?"

"Gampang bisa ke sana sendiri, bisa nanya orang"

"Ya udah, Abang tunggu"

"Oke"

    Dyandra mematikan teleponnya, lalu memasukan kembali hpnya ke dalam saku roknya. Dia bangkit berdiri dari kursi dan berjalan keluar kelas menuju kantin. Dia berjalan di koridor menuju kantin sesuai arahan salah satu murid tadi, banyak pasang mata yang melihatnya dari tatapan kagum, iri dan banyak lagi.

    Dyandra memasuki kantin yang cukup ramai, tapi tiba-tiba menjadi hening karena kedatangannya. Dia menoleh ke kanan dan kiri mencari keberadaan abangnya itu. Tatapannya terhenti saat melihat abangnya yang berada di pojok kantin bersama beberapa teman-temannya.

Dyandra [NEW VERSION] Where stories live. Discover now