40 - Perintah

40.9K 1.8K 87
                                    

Gadis itu menuruni motor abangnya sambil membawa kantung plastik. Dia menuruni motor dengan hati-hati karena menggunakan rok.

"Udah, ya. Sana masuk, Dek," seru Arkie sambil menatap adiknya yang berdiri di sampingnya. "Makan yang banyak."

"Abang engga akan makan dulu?" tanya Dyandra, dia menunjukkan kantung plastik yang berisi makanan padang yang tadi mereka beli. "Tadi beli banyak loh."

Arkie menggeleng, "Gampang, Abang bisa makan di Mbok Tri. Kamu abisin aja semuanya atau ajak makan Tante aja."

"Ya udah deh. Sini tas Abang Dy bawa masuk," Dyandra mengulurkan tangan kanannya.

Arkie melepas tas yang berada di bahunya dan memberikan pada adiknya, "Tolong taro di kamar Abang, ya."

"Oke! Eh charger Abang engga dibawa? Kan batre hpnya abis," seru Dyandra mengingatkan.

"Oh iya, hampir lupa," Arkie membuka resleting tasnya mengambil kabel charger. Lalu menutupnya kembali. Dia memasukkan kabel charger ke Daan saku jaketnya.

"Udah sana masuk, Dek," suruh Arkie, matanya melirik saat pagar rumahnya di buka oleh Pak Sukir. "Mau nitip makanan lagi sekalian nanti Abang pulang?"

"Engga deh," balas Dyandra. "Ya udah Abang hati-hati."

"Engga dimasukin motornya?" tanya Pak Sukir yang berdiri di belakang Dyandra.

"Arkie cuma anter Dyandra doang, Pak. Mau pergi lagi," jawab Arkie.

"Oalah, ayo Non masuk," ujar Pak Sukir.

"Dy masuk ya, Bang," Dyandra melambaikan tangan pada abangnya.

Arkie mengangguk.

Tin!

Arkie melajukan kembali motornya. Gadis itu berbalik dan melangkah masuk ke pekarangan rumah. Dyandra melepas sepatu dan meletakkannya di laci penyimpanan sepatu dan masuk lebih dalam ke dalam rumah menuju meja makan.

"Nak Dyandra bawa apa itu?" tanya Bi Nuni melihat kedatangan Dyandra.

"Tadi beli makanan Padang, lagi pengen, Bi," Dyandra meletakkan kantung plastik yang dia bawa ke atas meja makan.

"Nanti Bibi siapin, Nak Dyandra ganti baju dulu sebelum makan," balas Bi Nuni.

"Iya, Dyandra mau ke kamar dulu," Gadis itu berjalan menaiki tangga sambil membawa tas abangnya.

Dyandra menaiki tangga dengan bermalas-malasan karena anak tangganya sangat banyak. Dia selalu mengeluh jika menaiki tangga rumahnya. Gadis itu menuju kamar abangnya, lalu meletakkan tas abangnya di sebuah kursi. Setelah itu dia pergi menuju kamarnya. Dia melepas kaus dan mengganti menggunakan sendal berbulu miliknya.

Gadis itu melepas tasnya, dia letakkan di lantai. Dyandra menjatuhkan badannya di atas kasur tanpa mengganti bajunya dulu.

"Wah, nyamannya," gumam Dyandra yang terlentang di atas kasur empuk miliknya. Kedua matanya terpejam sebentar. Rasanya nyaman dan tenang.

Ting!

Mata yang terpejam itu kembali terbuka, dia merogoh saku roknya mencari hpnya. Kedua tangannya memegangi hp yang dia angkat ke atas wajahnya. Gadis itu berdecak kesal melihat nama yang terpampang di layar hpnya.

Tuk!

"Akhhhh!" erang gadis itu kesakitan karena hpnya jatuh ke wajahnya. "Ada-ada aja deh ah!"

Dyandra bangkit duduk sambil mengusap hidungnya yang sakit terbentur hp dengan keras.

Dyandra [NEW VERSION] Where stories live. Discover now