8 - Sadar

69.9K 2.9K 9
                                    

   "Dia hanya sebagai manusia yang membantu manusia lain tidak lebih, kurasa mungkin begitu"

-Dyandra-

    Pintu ruang rawat Dyandra terbuka yang membuat Althaf terbangun dari tidurnya. Ternyata yang masuk ke dalam ruang rawat tersebut adalah seorang suster yang membawa troli berisi makanan. Althaf mengerjapkan beberapa kali matanya sambil membenarkan posisi duduknya, matanya melirik pada jam yang melingkar di pergelangan kirinya menunjukan pukul 07.00 WIB.

    Suster tersebut berjalan mendekati brankar Dyandra dan menaruh sup, air putih dan beberapa buah di atas meja.

"Nanti jika pasiennya bangun, tolong diberi makan karena sejak kemarin pasien belum makan," ucap suster tersebut menoleh pada Althaf.

"Baik," jawab Althaf seadanya, karena dia baru bangun tidur dan belum sadar sepenuhnya.

"Saya pamit dulu, pasien bisa pulang hari ini," ujar suster tersebut sambil berjalan keluar ruangan mendorong troli.

"Terima kasih, Sus," jawab Althaf dan dibalas senyuman ramah.

     Althaf menutup kembali pintu ruang rawat gadis itu karena banyak orang berlalu-lalang yang akan membuat gadis itu terganggu. Dia mengambil hpnya, ada pesan dari Arkie yang menanyai adiknya itu sudah bangun atau belum. Dia membalasnya lalu menyimpan hpnya kembali. Althaf berjalan menuju kamar mandi di ruangan itu.

    Dyandra membuka matanya, cahaya dari ruang tersebut menusuk penglihatannya. Dia mengerjapkan matanya yang terasa berat, langit ruangan berwarna putih tersebut seperti berputar-putar.

    Kepalanya terasa pusing dan akhirnya dia sadar bahwa dia sedang berada di rumah sakit, saat menyadari bahwa tangannya diinfus. Ia memegangi kepalanya menggunakan sebelah tangannya.

"Ish ...," gumam Dyandra.

     Pintu kamar mandi terbuka yang memperlihatkan Althaf yang sudah kembali segar. Althaf melihat Dyandra yang sudah sadar sambil memegang kepalanya.

   Dyandra terkejut saat melihat Althaf keluar dari kamar mandi, dengan cepat dia mengontrol wajahnya agar tidak terlihat terkejut.

"Abang Arkie mana?" tanya Dyandra pelan pada Althaf yang berjalan mendekatinya.

"Arkie lagi tanding basket," jelas Althaf sambil duduk di kursi samping Dyandra.

"Duduk, lo minum dulu," suruh Althaf.

    Dyandra mengangguk lalu mencoba duduk, tapi dia sedikit kesulitan. Althaf mengerti, lalu dia membantu gadis itu duduk dan membenarkan posisi bantal untuk menjadi sandaran tubuh Dyandra.

"Minum," suruh Althaf seraya memberikan air putih yang berada di meja yang tadi disediakan oleh suster.

   Dyandra meminum air tersebut tetapi dibantu oleh Althaf yang memegang gelasnya. Setelah merasa cukup, Althaf kembali menaruh gelas pada meja.

"Nih makan sendiri," ucap Althaf beralih mengambil sup di meja. Tangan kanan Dyandra baru saja ingin meraih sup yang dipegang Althaf, tapi dengan cepat Althaf menjauhkannya.

"Eh, jangan deh. Gue suapin, lo lagi lemah," kata Althaf meremehkan gadis itu.

     Dyandra menatap sinis Althaf yang ada di sebelahnya, sedangkan Althaf menahan bibirnya agar tidak tersenyum. Dia juga bisa mengusili balik gadis itu.

Dyandra [NEW VERSION] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang