28 ~ Besuk

44.8K 1.9K 78
                                    

Setelah Dyandra menghabiskan setengah buburnya, Arkie memberikan obat penurun panas. Obat itu dari dokter yang dipanggil ke rumah oleh Diana dan juga dokter pribadi keluarga Hasley sejak lama.

"Ke rumah sakit aja ya, Dek?" ajak Arkie sambil memegang dahi adiknya yang masih demam.

"Engga mau, Bang," tolak Dyandra untuk ke sekian lainnya.

"Tapi badan kamu belum turun juga panasnya," balas Arkie yang khawatir.

"Kalo sampe besok malem engga turun juga demamnya, baru Dy mau ke rumah sakit. Lagian ini cuma demam biasa," jelas Dyandra lalu memeluk abangnya yang sangat khawatir pada dirinya itu.

"Awas aja ya, pokoknya sampe besok sore engga turun panasnya, Abang bawa kamu ke rumah sakit," ancam Arkie.

"Iya Abang sayang," ujar Dyandra sambil melepaskan pelukannya. Dia menggigit bibir bagian bawahnya yang pucat itu karena merasa kepalanya sangat pusing, tapi dia tidak ingin bilang pada abangnya.

"Sweater kamu mana? Sini Abang ambilin," tanya Arkie, tangannya mengambil remote AC untuk dia matikan.

"Ada di ruang baju Dyandra, Bang. Di lemari baju yang ada kacanya," jelas Dyandra sambil menunjuk pintu ruangan khusus berisi koleksi baju, sepatu dan lainnya. Biasa di sebut walk in closet.

   Arkie mengangguk dan bangkit dari kasur milik adiknya menuju pintu yang ditunjukan Dyandra.

   Arkie membuka pintu ruangan tersebut, matanya melihat isi ruangan itu. Ada satu lemari kaca besar berisi sepatu, high heels, dan lainnya. Matanya beralih melihat ke sisi yang lain. Salah satunya ada 1 lemari baju yang terbuat dari kayu jati yang luarnya di lapisi kaca pada bagian pintunya.

    Arkie berjalan masuk perlahan. Dia melihat jam-jam koleksi adiknya yang berada di sebuah meja di tengah-tengah ruangan. Tangannya menarik laci yang ada di meja itu, laci pertama berisi koleksi gelang yang bermacam-macam, laci kedua cincin, ketiga kalung dan accessories lainnya. Barang-barang yang dia belikan juga tertata rapi dan terawat.

"Udah kaya toko aja ini ruangan," ucap Arkie sambil menggelengkan kepala, ruangan yang tertata rapi dan bersih.

"Ada engga, Bang?" teriak Dyandra dari luar.

"Sebentar," balas Arkie, dia menutup laci.

   Arkie beralih membuka lemari baju yang luarnya dilapisi kaca pada bagian pintunya saja. Matanya meneliti isi lemari tersebut, berisi baju maupun dress digantung di dalam lemari. Di sudut lemari tersebut terdapat kumpulan sweater, Arkie memilih sweater yang oversize.

"Ada engga?" tanya Dyandra yang menghampiri abangnya.

    Arkie menoleh melihat adiknya bersandar di ambang pintu dengan badannya yang lemas.

"Dek, kenapa turun dari kasur sih kan masih lemes," tutur Arkie sambil menutup lemari tersebut. Dia berjalan mendekati adiknya seraya membawa sweater.

"Abang lama, kirain belum nemu," balas Dyandra sambil terkekeh karena dia memiliki 4 lemari besar.

"Udah nemu, ayo," ajak Arkie sambil memegangi lengan adiknya.

Dyandra [NEW VERSION] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang