15 ~ Mencoba Kembali

56.2K 2.4K 37
                                    

"Tidak mudah memang menghadapi semuanya, tapi 'kan ku coba"

~Dyandra~

2 hari kemudian ....

Dyandra mengubah posisi tidurnya di atas kasur, hampir setelah kejadian itu dia tidak bisa tidur dengan nyenyak seperti saat ini. Matanya sulit dipejamkan, walau sudah dicoba berkali-kali tapi hasilnya tetap sama, kelopak matanya menghitam terlihat jelas di wajahnya itu. Jam sudah menunjukan pukul 4 pagi, dia belum juga tidur, tapi hari ini dia ingin pergi ke sekolah.

"Argh ... gue susah tidur," ucap Dyandra dengan nada frustasi, dia bangun dari tidurnya.

Matanya melirik ke arah jam dinding yang terpasang, "Udah jam 4, tapi gue belum tidur juga. Gue yakin, pasti nanti tidur di sekolah."

Dyandra turun dari kasurnya secara perlahan, dia menapakkan kakinya di lantai dan berjalan menuju kamar mandi. Gadis itu memilih untuk membersihkan dirinya menggunakan air hangat. Setelah beberapa menit mandi, kini tubuhnya sudah terbalut dengan seragam sekolah. Dia mengoles bedak tipis untuk menyamarkan kantung matanya dan lip balm pada bibirnya yang sedikit pucat, lalu merapikan tatanan rambutnya.

Dyandra yang duduk di depan meja rias, menoleh ke belakang dan melihat jam, "Masih jam 5 lewat, ngapain, ya?" gumam Dyandra lalu terlintas sebuah ide dipikirannya.

Gadis itu berdiri dan berjalan keluar dari kamarnya. Dyandra menuruni satu per satu anak tangga menuju dapur, dia berniat untuk membuat sarapan untuk abang dan papanya hari ini. Saat melihat dapur, hatinya sedikit sakir teringat kenangan dirinya dan bundanya yang dulu masak nasi goreng bersama, bundanya mengajarkan cara membuat nasi goreng kesukaan keluarganya pada dirinya.

Tarikan dan hembusan nafas gadis itu terdengar, melihat bayang-bayang masa lalu. Kehilangan seseorang sangat menyakitkan, ketika bayang-bayang dengan sejuta kenangan itu kembali menghantui diri. Bagaikan kaset rusak, kejadian masa lalu berputar sendiri di dalam pikiran.

"Ayo, fighting!" gumamnya sambil menarik nafas panjang.

Pertama, hal yang dia lakukan adalah menguncir rambutnya agar tidak mengganggunya saat memasak nanti. Kedua, dia menggunakan celemek agar tidak mengotori seragamnya. Lalu mengambil bahan-bahan yang dia butuhkan untuk memasak nasi goreng. Beberapa siung bawang dan cabai satu per satu dia potong kecil-kecil menggunakan pisau. Tapi saat memotong, jarinya tidak sengaja terkena pisau karena kesalahannya yang terlalu cepat saat mengiris bawang. Ujung jari tengahnya mengeluarkan darah segar. Aktivitas memasak berhenti sejenak untuk mengobati lukanya dahulu dan kembali melanjutkan masak hingga selesai.

~Dyandra~

Dyandra menyajikan dua piring nasi goreng buatannya di meja makan, segelas teh dan susu untuk papanya dan abangnya itu. Tak selang beberapa menit kemudian, papanya dan abangnya keluar dari kamar masing-masing. Mereka berjalan menuju dapur karena tercium wangi masakan yang mengingatkan seseorang dengan rindu semakin menyeruak.

"Pagi Pa, Bang," sapa Dyandra sambil tersenyum menyambut papa dan abangnya.

Arkie mengecup puncak kepala adiknya singkat, "Pagi juga, kamu masak, Dek?" tanya Arkie sambil melirik meja makan, ada dua buah piring berisi nasi goreng.

"Iya, belajar masak dari Bunda," ucap Dyandra, tapi pada kata 'bunda' dia sedikit memelankan suaranya.

Suasananya menjadi canggung kembali, tapi tak berselang lama Tama membuka suaranya.

Dyandra [NEW VERSION] Where stories live. Discover now