18 ~ Aneh

51.7K 2.1K 6
                                    

Hari ini adalah hari libur, di mana semua orang menghabiskan waktunya untuk senang-senang. Termasuk menghabiskan waktu bersenang-senang untuk tidur. Althaf masih terbaring di atas kasurnya dan belum juga membuka matanya, walau jam sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Tapi tak berselang lama, dia terusik oleh suara telepon dari hpnya.

Drrttt ... drrttt ....

"Siapa sih? Ganggu tidur aja!" gumam Althaf kesal yang masih berbaring di atas kasur seraya mencari hpnya yang berada di meja di pinggir kasur.

   Dia meraba mencari hpnya yang berada di atas meja, tapi dia enggan membuka matanya yang membuat barang yang ada di meja tersebut berjatuhan.

"Mana sih?" gumamnya.

  Setelah mendapatkan hpnya, dia langsung mengangkat telepon yang masuk dan hpnya dia tempelkan pada telinganya tanpa membaca layar hpnya.

"Halo"

"Siapa sih? Ganggu orang tidur aja!"

"Bagus ya masih tidur, ini udah jam berapa Althaf?"

   Althaf mengerutkan keningnya berpikir sejenak, suara yang sangat dia kenal. Dengan segera dia membuka matanya dan membaca layar ponselnya yang bertuliskan 'Papa'. Althaf menghela nafas panjang.

"Ada apa, Pa?" tanya Althaf malas yang kini sudah duduk di atas kasurnya.

"Alisa akan kembali ke sini, Papa mau kamu harus turutin semua keinginannya dan Papa tidak mau dengar jika dia mengadu pada Papanya. Papa sama Papanya Alisa sedang bekerja sama untuk membantu keuangan perusahan Papa, jika bisa sekalian saja kamu jadikan Alisa pacar kamu"

What the hell?- batin Althaf.

"Althaf engga mau. Masalah perusahan Papa, ya Papa selesain sendiri. Jangan bawa-bawa Althaf!"

"Papa engga mau dengar alasan, jika nanti Alisa mengadu pada Papanya lihat saja, semua fasilitas kamu Papa cabut!"

"Papa apa-apaan sih ngatur Althaf! Mama juga mana? Althaf udah lama engga liat Mama"

"Engga usah tanya Mamah kamu itu! Dia tidak tau diri, liburan saat Papa sedang susah!"

Engga mungkin Mama ngelakuin itu- batin Althaf.

"Papa bohong"

"Dengar, Alisa besok akan mulai sekolah. Dia akan satu sekolah dengan kamu, jaga dia!"

"Engga mau"

"Ya sudah, mulai sekarang kamu jangan tinggal di apartemen lagi!"

"Oke, Pa, oke!" balas Althaf frustasi lalu mematikan Hpnya.

    Dengan terpaksa Althaf menyetujui permintaan papanya karena dia tidak mau tinggal serumah dengan papanya itu. Tak lama ponselnya kembali berbunyi menandakan notifikasi.

Ting!

0877********
Kamu udah denger 'kan apa kata Papa kamu? Tunggu aku besok di sekolah ya!

    Althaf melemparkan ponselnya secara asal dan dia mengacak-acak rambutnya frustasi.

Sial! Ngapain dia balik lagi? - batin Althaf.

Dyandra [NEW VERSION] Where stories live. Discover now