3 - Geng Motor

104K 4.6K 159
                                    

"Merendahkan perempuan, sama saja membangunkan singa yang tidur"

-Dyandra-

Arkie membawa Dyandra untuk kembali ke kelas adiknya itu, agar tidak terjadi keributan dengan Jodie. Dia merangkul adiknya itu hingga ke depan kelasnya, membuat perhatian beberapa pasang mata menuju pada mereka.

"Udah sana masuk, jangan buat keributan," ucap Arkie saat sudah di depan kelas Dyandra.

"Hmm," gumam Dyandra acuh, dia masih kesal karena rambutnya dijambak.

Arkie mengelus rambut Dyandra yang tadi dijambak,"Sakit rambutnya?"

"Sakit," adu Dyandra.

"Nanti Abang tunggu di parkiran, pulang sama Abang ya," ujar Arkie sambil melepas rangkulannya.

"Oke, ya udah sana. Risih diliatin mulu," ucap Dyandra melirik sekitar.

"Oke, bye," ucap Arkie seraya mengacak rambut Dyandra, membuat  semakin banyak yang membicarakannya.

-Dyandra-

Parkiran sekolah yang mulai renggang, tidak seramai beberapa menit yang lalu. Seorang gadis melirik jam tangan yang ada di lengannya, sudah 10 menit Dyandra menunggu abangnya di parkiran seorang diri. Kesabarannya hanya sedikit jika harus menunggu.

"Ish, mana sih Abang," keluh Dyandra yang sudah merasa pegal, menunggu itu melelahkan, you know?

Siswa-siswi yang ada di parkiran sesekali meliriknya yang sedang menggurutu kesal seorang diri. Tak lama Arkie dan teman-temanya datang dari arah koridor kelas XI dan langsung menghampiri Dyandra yang berdiri menunggunya.

"Lama ya, Dek?" tanya Arkie sambil terkekeh, dia tau adiknya itu tidak suka menunggu.

"Bangetttt," jawab Dyandra kesal, wajahnya dia tekuk.

"Jelek banget tuh muka," ejek Althaf yang menyandarkan badannya di motor, menganggu adik Arkie sungguh menyenangkan baginya.

"Apa lo atap? Sksd amat," tanya Dyandra ketus.

"Nama gue Althaf, lo dendaman ya sama gue masalah tadi pagi?" jelas Althaf sambil menegakkan badannya kembali.

"Itu lo tau," jawab Dyandra cuek.

"Hai Dy, lama ya?" tanya Novan sambil melihat adik Arkie itu yang cemberut.

"Lumayan," jawab Dyandra seadanya.

"Biasa, si Anjer boker dulu Neng," timpal Arkana sambil tertawa.

"Itu aja dia engga cebok," balas Novan yang ikut tertawa.

"Enak aja! Kapan gue boker anjir?" protes Anzero.

"Ya udah ayo, Dek ikut Abang bentar ya?" ucap Arkie sambil mengeluarkan kunci motornya.

"Ke mana?" tanya Dyandra sambil menaikan sebelah alisnya.

Althaf hanya diam memperhatikan.

"Ke hatiku," seru Anzero sambil terkekeh. Arkie langsung memukulnya. "Bencada elah, serius amat."

"Ke warung belakang sekolah, bentar doang kok," balas Arkie. Dia naik ke atas motornya.

Dyandra [NEW VERSION] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang