6 - Terpuruk

82.3K 3.4K 70
                                    

"Selalu ceria dibalik jutaan kesedihan yang mendalam dan tak bisa diungkapkan"

-Dyandra-

  Setelah berpamitan dengan sahabat-sahabatnya di kelas, gadis itu berjalan menuju gerbang sekolah sendirian. Dia akan datang ke tempat yang memiliki berjutaan kesedihan baginya. Dia tidak pamit kepada Arkie karena dia ingin datang sendiri ke tempat itu, menumpahkan rindu yang mendalam.

  Dengar kata rindu, kata yang memiliki jutaan artinya berbeda setiap orang. Setiap orang memiliki persepsi berbeda akan kata itu karena setiap orang memiliki hidup yang berbeda-beda.

  Dyandra berjalan di koridor dengan santai, sesekali menghela nafas panjang. Apakah dia akan kuat menahan kesedihan atau akan menumpahkan air mata? Semua yang dia lakukan, dia rasakan, dia lihat pasti saja selalu teringat bayang sang kembaran.

  Althaf berjalan menuju parkiran yang searah dengan gerbang sekolah, matanya menatap Dyandra yang ada di depannya sedang berjalan seorang diri. Dari belakang saja dia sudah mengenal gadis yang membuatnya kesal tadi.

  Dyandra terus berjalan di koridor yang tidak terlalu ramai, langkahnya terhenti saat di lawan arah ada Devan yang sedang berjalan juga.

Sial! Kenapa harus ketemu ini orang. Shit!- batin Dyandra.

  Otaknya berputar bagaimana caranya agar dia tidak bertemu dengan Devan. Langkah Devan di depannya semakin mendekat, mata Dyandra sempat bertemu dengan Devan tapi langsung Dyandra putuskan. Dia menoleh ke belakang dan menemukan Althaf yang sedang berjalan mendekatinya juga. Rasanya ingin Dyandra minta tolong pada kakak kelas yang nyebelin itu, tapi ini masalahnya dengan Devan, orang lain tidak perlu ikut campur.

"Dyandra," panggil Devan, dia tidak akan hidup tenang jika dia belum dimaafkan.

  Dyandra tersentak kaget, dengan reflek dia berjalan berbalik arah mendekati Althaf. Althaf melihat Dyandra berjalan mendekat dan sesekali menengok ke belakangnya.

"Ngapain lo?" tanya Althaf yang melihat Dyandra datang tiba-tiba.

"Tolongin gue, gue engga mau ngomong sama orang itu," tunjuk Dyandra pada Devan yang sedang berjalan mendekatinya.

"Engga mau," tolak Althaf sambil membuang mukanya ke arah lain.

"Please dong, tolongin gue," ucap Dyandra dengan nada memohon.

"Dyandra gue mau ngomong," ujar Devan.

  Perhatian Dyandra dan Althaf tertuju pada Devan yang ada di dekat mereka. Althaf memperhatikan cowok yang ada di depannya dari ujung kepala dan berhenti saat melihat nama yang ada di seragamnya.

Owh, Devan ini- batin Althaf, dia sudah mendengar sedikit cerita tentang Devan dari Arkie.

"Gue engga mau!" tolak Dyandra sambil berjalan mundur.

"Gue engga bisa hidup tenang, maafin gue tolong ...," ujar Devan, dia tidak bisa berhenti meminta maaf pada Dyandra yang sering menolaknya.

"UDAH CUKUP!" bentak Dyandra, dia menutup kedua telinganya menggunakan tangannya sambil memejamkan kedua matanya. Dia benci sosok yang ada di depannya. Salah Devan atau bukannya yang pasti sekarang dia benci Devan.

Dyandra [NEW VERSION] Where stories live. Discover now