penuh birahi

58.6K 634 29
                                    

Tak lama kemudian, kami SDH tiba di villa yg di sewa om Muchlis disekitaran puncak.
"Masuk yank"
"Keren villanya om"
"Km suka"
"Banget om"
Kami masuk ke dalam, dan om Muchlis mengunci pintunya. Om Muchlis memelukku dari belakang, terasa kontolnya yg tegang di belahan pantatku.
"Syg... Om sayang bngt sama km"
"Bobby jg syg bngt ma om"
Om muchlis menjilat leher telinga leher hingga dadaku.
"Ohhhhh ommms... Ennakh..hhhh"
Om Muchlis melepaskan baju dan celananya, ku terpaku, melihat bulu dadanya dan kontol jumbonya. Seperti dihipnotis, AQ maju menjilati seluruh tubuhnya.
"Ohhh bobssss... Aahhh"
Ku terus menjilati seluruhnya, kemudian om Muchlis menggendongku, ke dalam kamar, sambil bibir kami berpagutan. Sesampainya dikamar, AQ direbahkan diatasi kasur, lalu ku bangun dan mengulum kontol om Muchlis. Om Muchlis merem melek, dan mendesah. Dan dia merebahkan badannya diranjang, tanpa disuruh ku naik keatas tubuhnya, ku arahkan kontolnya ke lubang anus ku,
"Aaahhhhh..." Erang kami bersamaan.
Ku menggoyangkan pantatku naik turun, lalu goyang kanan dan kiri.

"Bob... Enaksss.... Hooosss"
Desahannya, lalu dia mencium bibirku dg ganas, tangannya memilin piringku. Sungguh nikmat yg luar biasa. Dan akhirnya om Muchlis orgasme.
"Ohhhhhssss bobs... Om g kuatssss... Goo.. yang... Nganmu mantap yank..."
Crot crot crot... Spermanya keluar sangat banyak. Keringat kami bercucuran.. ku blm orgasme, tapi ku puas.
Dan smlaman kami bercinta tanpa henti, syg kami tertidur dg sndrinya.
Minggu sore kami balik k rmh, dan om menurunkannya di depan kompleks. Shg Tante g curiga. Dan kami tidur dikamar masing2.

Om Muchlis POV

Ku sangat bahagia, karena Bobby sllu Muazin aku, dan istriku jg. Hari ini aku kerja, dikantor bnyk bnget berkas yg harus ku selesaikan, hingga tanpa sadar SDH jam pulang, ku chat Bobby ku syg, betapa aku sngt mencintainya, dan meminta maaf karena aku tak pegang hp seharian. Aku tersenyum ketika aku melihat balasan chatnya.

Ku lakukan mobilku ke arah rumah, tiba2 bosku menlpnku, meminta bantuan ku utk mnjmput anaknya di stasiun dekat kantor, akupun menyetujuinya. Hingga akhirnya ku sampai di stasiun dan menunggu anak bosku. Tak lama munculnya anak remaja seumuran Bobby.
"Hai... Pak Muclis ya"
"Iya.."
"Aku Indra pak"
"Iya"
Akupun mengajaknya ke mobil, Indra ini jg tampan seperti Bobby, kulitnya hitam manis dan ada lesung dipipinya.
Sesekali dia melirikku, ku diam saja. Tanpa ada perasaan apapun, karena ku sngt mncintai Bobby. Sesosok dirmhnya dia mempersilahkan aku masuk, baru duduk hujan turun sngt deras, dan si Indra mencari orang tuanya, ternyata orang tuanya lagi keluar. Indra memintaku utk menemaninya sampai hujan reda, akupun mengangguk.
"Pak Muchlis SDH mkn?
"Sudah ndra"
Padahal ku blm mkn, tp g enk. Indra mengambilkan aku minuman.
"Diminum dulu pak.. maaf merepotkan"
"Iya ndra.. tak apa kok.. ngomong2 ortuku kmna?"
"Oh mrk masih di rmh sakit katanya pak, jenguk didata yg LG operasi"
Ku mengangguk sj. Tiba2 suara petir menggelegar, dan reflek Indra memelukku, Krn dia takut petir mgkin. Ku kaget, entah siapa yg memulai, kami berciuman. AQ lupa daratan, lupa akan Bobby, AQ terlena, bibir itu nikmat. Ku cium lehernya, ku buka bajunya, ku cium putingnya.
"Aaahhh pak... Terussss.. enak"
Doa jg membuka kemejaku, dia kaget, Krn bulu di dadaku, dia raba, dia jilat.
"Aaahhh ndraaaa"
Indra membuka celanaku dan CD ku.
"Ohhh pak... Gede...."
Aku tersenyum, bangga akan pujiannya. Tanpa ku suruh dia menjilat bayangmu. Sungguh nikmat.
"Pak... Masukin..."
Lubangnya begitu sempit, ku coba mmskkn batangku, perlahan, Indra meringis...
"Sakit pak..."
"Sabar... Ntr enk kok"
Ku cium bibirnya biar Indra relax. Dan kontolku masuk sepenuhnya. Ku diamkan sesaat agar Indra terbiasa, lalu perlahan ku goyang, keluar masuk.
"Ohhh pak..."
"Ahhhh... Sempit ndra"
"Terus pak... Ohhh... Yeahhh... Betul pak... Terus..."
Kami berkeringat, mendesah.
"Ohhh pak..."
"Gmn ndra... Enak"
"Ahhh... Bnget pak"
"Km suka?"
Indra mengangguk, kami berciuman kembali,
"Pak... Indra masih pipis"
Ku terus menggenjot, tiba2 Indra orgasme.. crotttttt... Spermanya mengenai dada dan perutku. Pantatnya serasa mencengkram kontolku, hingga aku orgasme.
Crot crot crot... Berkali2 tembakan pejuhku ke dlm pantatnya. Sampai ku lemas,
"Pak... Ini yg pertama utkku"
Bnr saja, saat ku cabut batangku, spermaku meleleh dan ada darah segar di batangku. Ku cium keningnya.
"Jangan tinggalin Indra pak"
"Ya syg, BPK tak akan tinggalin Indra"
"Makasih pak"
Ku tersenyum, kembali kami berciuman, hujAn SDH reda, aku pamit plg, di mobil aku bingung dan menyesal, Krn aku mnghianati Bobby, tp ku jg g bisa lupakan Indra, Krn dia jg memberikan aku kenikmatan, dan aku putuskan utk menjalani semuanya, dan berbagi cinta dg mrk. Bobby maafin om ya... Ucapku dlm hati.

CeritaKuWhere stories live. Discover now