Malioboro

10.8K 239 19
                                    

Malam Minggu Muchlis sengaja ke Malioboro, dia sengaja mau mencari Bobby. Dia berjalan dr ujung ke ujung, tapi Bobby tetap gak ada. Kemudian dia duduk di bangku pinggir trotoar, sambil menyalakan rokoknya. Sayang, ayo muncul, mas kangen kamu syg, maafin mas, batinnya. Diusapnya rokoknya itu. Kemudian ada seseorang yg menepuk pundaknya.
"Hei..." Sapanya.
"Siapa ya?" Muchlis balik bertanya dan mengerutkan dahi.
"Aku davit, tmn Dhika jg."
"Apa kita pernah ketemu?"
"Iya kak... Waktu ultahnya Rifky.."
" Waktu itu kakak sibuk ngobrol sama rifky,." Jelasnya.
"Iya nih.." hehe
"Bareng siapa kak?" Tanyanya LG.
" Sendirian aja vit.." merekapun adik ngobrol, tak peduli sama org2 yg lalu lalang, karena orang2 tsb pun demikian, tak peduli. Sabit terus menatap Muchlis, tanpa sadar dia bergumam, "ganteng bngt." Muchlis yg mendengar hanya tersenyum.
"Jalan yuk...." Ajak Muchlis
"Yuk kak..." Mereka berdiri, menyusuri jalan Malioboro yg sangat rame. Sesekali mereka ketawa.
"Vit.. km g ada yg marah KLO lg jln ma AQ.."
Dsvit menggeleng.
"Kakak paling tuh... Ada yg marah..."
"Siapa?" Tanya Muchlis.
"Dhika.."
"Hahaha... Dhika bukan siapa2ku... Cm tmn.."
"Ahhh... Boong, dia kan antusias KLO cerita tentang kakak, dia blg kakak itu lakinya."
"Dibilangin g percaya..." Dsvit hanya tersenyum. Kemudian dsvit memeluk pinggang Muchlis, mksh ya kak dah mau jln sama AQ. Bisiknya. Muchlis hanya tersenyum dan mengangguk. Dan membalas memeluk pinggang dsvit smbil terus berjalan.
"Kak...." Panggil davit.
"Hmmm..."sahutnya.
"Kakak keren... Kesini nyari siapa kak?"
"Nyari km.." gombalnya.
"Ada-ada aja kakak ini.." mereka tertawa. Dan langkah merekapun terhenti di DPN hotel, Muchlis pun mengajak davit masuk. Mereka menuju resepsioyhotel, utk menyewa kamar. Setelah dapat kamar, mrk masuk lift, dan di dlm lift Muchlis melumat bibir davit.
"Kamu mau kan bobo sama kakak" tanya Muchlis. Davit mengangguk. Mereka sampai dikamar, setelah pintu ditutup, Muchlis kembali mencumbui davit, desahan keluar dari mulut davit, dibukanya baju davit perlahan, dikecupnya leher putih itu, davit mendesis, dijilatnya dada davit, kemudian dikulumnya puting merah davit.
''ahhhhh kak...." Muchlis terus melakukan itu. Kemudian davit melingkarkan tangan leher davit, ditatapnya wajah Muchlis, diciumnya bibir tebal Muchlis itu, walaupun bau rokok, davit menikmati bibir pria khayalannya itu. Sambil dibukanya kemeja Muchlis, terlihatlah bulu dada itu.
"Sexy..." Gumamnya. Dirabanya dada itu, kemudian diciumnya dijilatnya
"Oughhhh vit... Ahhh" lenguhnya. Dirabanya selangkangan itu oleh davit,
"Wow... Gede .. masih dlm celana udah membentuk tenda besar .." bisiknya, Muchlis tersenyum. Sabit berjongkok, mengarahkan mulutnya ke kontol Muchlis, hap.... Dilahapnya kontol itu, Muchlis blingsatan. Muchlis menarik kepala davit maju mundur.
" Ohhh vit.... Enak... Ahhhh... Ohhhh... Trs sayang..." Desah ya. Dan davit terus mengorak konyol itu, begitu lama, dan kemudian...
"Aggghhhhh.... Terima ini.. ahhhh.... Yangssssss.... Hhhh...." Crot crot crot crot spermanya muntah dimulut davit ditelannya sampai habis. Muchlis duduk di sofa mengatur nafasnya. Sedangkan davit ke kamar mandi membersihkan mulutnya. Kemudian Muchlis menyalakan musik, dan duduk bersandar sambil telanjang sang menghisap rokoknya. Sabit keluar kamar mandi, dan meliuk2kan tubuhnya mengikuti irama musik, sangat sexy dan sangat menggairahkan. Muchlis menganga melihat goyangan davit, kontolnya pun bangun mencuat tegak berurat. Sabit terus bergoyang, dan Muchlis terpana tak berkedip, nafsunya pun mulai bangkit, dia berdiri dan melumat bibir mungil davit.
"Km menggoda sekali sayang..." Desahnya. Muchlis terus mencumbui davit, sangat panas dan penuh nafsu. Bibir itu tak dilepasnya, Muchlis menjatuhkan diri diranjang, dan davit mengangkang diatas pangkuannya, dan mengarahkan kontol super Muchlis k dalam anusnya.
"Ahhhhhh....."Desah Muchlis.
Kontol itu masuk, Muchlis membenarkan posisinya dia duduk menyandar di kepala kasur. Dan davit mulai menggoyangkan pantatnya,
"Ohhhh goyanganmu enak... Bngt ahhhh..." Desah Muchlis. Sabit terus menggoyang, sambil tangannya melingkar di leher Muchlis. Dan Muchlis membalasnya dr arah merlawanan.
"Ohhh kak.... "
"Ahhh iyahjj sayangssss..." Mereka terus berpacu. Muchlis melumat bibir davit dg rakus, mrk sambil bergoyang.
Dan.... Crot crot crot crot crot crot crot crot... Sabit orgasme, dan ambruk dipukan Muchlis . Ditelentangkannya tubuh davit, tanpa melepas kelamin mrk, Muchlis kembali menggoyang pantat davit dg kontolnya, maju mundur.
"KK .. ahhhhhh.." jerit davit
"Ohhhh... Nikmat yang .. ahhhh..."
Sabit mengalungkan tangannya kembali ke leher Muchlis. Sambil berciuman, panas, bertukar ludah.
"Ohh ohhh kak... Ahhh"
"Dav ennak... Ahhh..."
"Terus kak yg keras..."
"Ahhhh anjing... Pantat setan... Nikmatnyaahhhhh..." Tubuh mereka basah oleh keringat. Muchlis terus memompa pantat sabit. Dan.... Crotttttt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt crottt sperma Muchlis muntah dlm anus davit, banyak, Muchlis ambruk, mereka mengatur nafas, dan Muchlis mencium kening davit. Muchlis menyandarkan tubuhnya di kasur, sedangkan davit dipeluk oleh Muchlis.
"Mksh kak.. kakak hebat"
" Kamu puas Dev?"
"Bnget.." mereka tertawa.
"KLO kita lanjut gmn? " Goda Muchlis
"Siap" kembali mrk ciuman
"Jgn blg2 Dhika y KK.."
"Pasti syg..."
Kembali mereka bertempur, smlaman suntuk.

CeritaKuWhere stories live. Discover now