Malam

14.8K 299 3
                                    

Didalam kesepiannya Bobby selalu mensyukuri apa yg terjadi pada hidupnya, entah itu bahagia, entah itu sedih, dia selalu menganggap semua itu adalah bagian dari perjalanan hidupnya. Dan dia selalu mencurahkan pada buku hariannya, karena dia TDK pnya bnyk tmn. Dulu dia sedih akan penghianatan yg dilakukan oleh om Deddy nya, skrg yg dilakukan oleh Muchlis. Lelaki yg sllu dicintainya segenap jiwa dan raga. Bukan Bobby gak mau melakukan perselingkuhan juga. Tapi dia sadar diri, buat apa merusak diri sendiri, banyak hal yg harus dilakukannya utk hidupnya, masa depannya dan juga kedua orang tuanya. Walaupun dia berbeda, dia ingin sukses terlebih dahulu, dan akan mengatakan yg sejujurnya pada orangtuanya jika orientasi seksnya berbeda alias gay. Banyak yang mendekatinya, tapi tak satupun dia respon, sesungguhnya dia mengerti akan perhatian yg diberikan oleh pak Hendra padanya, tapi Bobby bersikap sewajarnya, karena Bobby memang TDK mau berkhianat, Krn prinsipnya, lebih baik dikhianati daripada mengkhianati.

Dan belakangan dia tau, bahwa pak Hendra pnya hubungan dg seorang pemuda, yang tak lain anaknya sendiri, org yg sama dg selingkuhan Muchlis. Dia diam tak mau mengusik hidup orang lain, karena murni dia hanya menganggap Hendra SBG tmn dan SBG ayah baginya.

Malam ini, Muchlis memeluknya dr belakang, dan membuat Bobby dan Muchlis merasa nyaman akan hal itu. Sejujurnya Bobby adalah org yg sangat dicintai oleh Muchlis, bagi Muchlis mencintai Bobby tak harus bersetubuh, berada didekatnya saja merasa nyaman. Walaupun dibelakang bobby, Muchlis masih suka ml sana sini.
"Sayang...."bisik Muchlis
"Mmmmhhhhh..."
"Bobo yuk... Biar bsk gak telat" dan merekapun naik ketempat tidur, dan Muchlis terus memeluk bobby sampai pagi.

Beberapa tahun kemudian, Bobby SDH jadi sarjana, Muchlis SDH berumur 40th, mrk tetap tinggal bersama, Hendra dan Indra SDH hilang dari kehidupan mrk. Muchlis pun masih berhubungan dgn Andi yg skrg JD mahasiswa, dan tetap jajan sana sini.

Seperti malam ini, Bobby menemui kedua orangtuanya, untuk membuat pengakuan. Mereka duduk diruang keluarga. Suasana hening, akhirnya papa Bobby yang memulai bicara.
"Ada apa Bob... Minta kita semua ngumpul MLM ini" tak ada jawaban dari Bobby, Krn dia masih kalut dan pikirannya jadi tak karuan.
"Bob... Katakan nak..."kata mamanya
"Pah... Mah... Sebelumnya Bobby minta maaf... Bobby akan mengatakan sebuah kebenaran tentang anak kalian ini." Kedua orang tuanya heran dan saling menatap. Lalu Bobby pun melanjutkan.
"Pah... Mah... Sebenarnya Bobby tak seperti yang papa mama pikirkan, papa mama tau nggak.. knp Bobby lebih memilih ngekost saat masuk SMA sampai saat ini..."kedua orangtuanya pun menatap Bobby.
"Itu karena Bobby berbeda pah mah sama teman2 Bobby yg lain.. butuh waktu bertahun2 utk melakukan hal ini, membuat pengakuan pada kalian... Pah mah... Bobby ini seorang GAY..."
"Apa...?" Jawab kedua orang tua Bobby serentak, Bobby pun mengangguk.
"Biadab kamu..."maki papanya, sedangkan mamanya menangis.
"Pilihanmu 1... Tinggal bersama kami dan berubah menjadi pria normal... Atau pergi selamanya dr hidup kami selamanya jika kau ttp mmlih utk menjadi Gay." Titah papanya
"Pah... Maaf sebelumnya.. Bobby kesini karena Bobby ingin membuka jatidiri yg sbnarnya, otomatis Bobby akan menjalani ini semua."
"Anak TDK tau diuntung kamu... Pergiiii kau homo laknat...." Maki papanya, sedangkan mamanya cm diam menangis.
"Pergiiii...!!"
"Baik lah mah... Bobby pamit, maafin Bobby SDH mengecewakan kalian."

Bobby meninggalkan rmh orangtuanya, dia menangis Krn SDH mengecewakan mrk.

Di sebuah bar, Muchlis sedang bersenang-senang dengan seorang pemuda, pemuda yg lama dikenalnya, dan baru bertemu kembali setelah pemuda itu merantau ke Jakarta. Iya, dialah Dito. Yg SDH menjelma jadi pemuda yg sangat tampan. Mereka minum di bar itu, merayakan pertemuan mereka kembali.

*Flashback*
Siang tadi saat Muchlis masih di kantor, tiba2 Muchlis dpt pesan diponsrlnya.
"Hai om..."pesan itu
"Iya... Siapa ya" balasan Muchlis
"AQ Dito om.."
"Dito? Dito yg mana ya?" Tanya Muchlis lagi. Merekapun lanjut ber chat ria, hingga akhirnya memutuskan utk bertemu
*Flashback off*

Mereka sangat mesra, dan mereka pergi ke kost Dito. Sesampainya dikost Dito mereka bercumbu. Lidah saling berpagut,
"Ommms.... Makin gagah..." Bisik Dito
Muchlis tersenyum bangga.
"Dan kamu makin tampan syg.."
Mereka kembali berciuman, panas, ganas dan penuh birahi dan saling telanjang. Saling menjilat, saling mendesah. Muchlis yang sangat perkasa, kembali menghujamkan rudalnya pada lubang itu, lubang yg SDH bertahun2 yg lalu memberi kenikmatan. Keringat mereka bercucuran.
"Ommmsss....ough" desah Dito
"Ssshhhh... Ahhh ahhhh" desah Muchlis
"Terus om... Yg kerasss..."
"Iyahjj yank...."
Mereka terus mencari kenikmatan,
"Gantian om... Aku diatas" dan merekapun berganti posisi, Dito menggoyang pantatnya.
"Dit... Oughh... Enakhhj...hhh"
Mereka saling melumat bibir mereka. Ditto terus menggoyangkan pantatnya. Hingga akhirnya mereka crot bersama.
"Masih om"
"Iya sayang"
Malam itu mereka kembali bercinta hingga pagi tiba.

CeritaKuWhere stories live. Discover now