Yes or No

13.4K 313 25
                                    

Bobby tercekat, melihat Muchlis ingin bunuh diri di depan matanya sendiri. Muchlis menangis dan memohon maaf untuk segala kesalahannya. Tapi Bobby terlanjur sakit hati.
"Sayang...." Desis Muchlis. Dan Bobby tetap diam.
"Berikan aku kesempatan lagi, ijinkan aku sllu bersamamu, memberimu bahagia."
"Baiklah... Ku berikan kesempatan lagi, tapi ku mohon, biarkan aku pergi dari sini.."
"Tidak..!!! Kau TDK boleh pergi kemana2... Ini rumahmu, rmh kita syg..." Teriak Muchlis.
"Aku butuh utk menyendiri.."
"Tidak sayang... Aku butuh kamu disini.."
"Ijinkan aku beberapa hari keluar kota sendiri, aku ingin sendiri dulu, pasti ku kembali lagi... Ku tak akan bawa apa2..."
"Baiklah syg... Tenangin dirimu dulu... Aku akan menyusulnya..."
Dan Bobby pun pergi ke Jogja.. untuk menyendiri, dia matikan ponselnya, karena dia ingin melupakan kejadian yg memberatkan pikirannya.

Begitupun Muchlis, menyibukkan dirinya dg pekerjaannya, dan mematikan ponselnya. Dia berniat untuk berubah. Karena saat ini dia fokus pada Bobby, pria yg sangat dicintainya. Seminggu telah berlalu, Muchlis akan berangkat ke Jogja untuk menjemput Bobby. Muchlis berencana naik pesawat, tapi diurungkan. Dia kemudian, memilih untuk naik kereta. Sesampainya di Jogja, dia menuju ke tempat dimana Bobby berada saat ini, disana mereka bertemu.
"Sayang...." Bobby menoleh dan tersenyum. Muchlis mendekat dan memeluk Bobby.
"Aku kangen syg..."bisik Muchlis.
"Aku jg mas..."
"Apa km blg? Km panggil aku apa?"
"Mas..." Jawab Bobby. Muchlis tersenyum dan kembali memeluk Bobby.
Mereka berdua menikmati keindahan kota Jogja. Berdua.
"Sayang... Mas ingin bicara..."
"Iya mas..."
"Mas SDH resign dari kantor, karena mas ingin ngajak kamu menetap disini, dan buka usaha disini..."
Bobby terkejut, "lalu... Rumah mas di Jakarta bgmn...?"
"Rmh itu akan mas kontrakkan sayang.. kalau mobil SDH mas jual... Nanti kita beli rmh kecil disini, beli mobil, dan tabungan mas cukup utk modal usaha kita.." Bobby mengangguk setuju.

Di Jakarta, seorang remaja datang ke kantor untuk menemui Muchlis, saat menuju ruangannya, ruangan itu kosong tak ada orang. Remaja itu bingung, mau tanya ga ada siapa2.
"Cari siapa dek?"tanya seseorang. Anak itu kaget, dan berbalik kearah suara itu.
"Cari... Om Muchlis..."
"Kamu siapa?"
"Sa.. saya.. ponakannya pak.."
"Mari keruangan saya"
Merekapun menuju ruangan itu.
"Saya Hendra.. pemilik perusahaan ini sekaligus mantan bos Muchlis.."
"Saya Andi pak... Mksdnya mantan bos gmn y pak"
Akhirnya Hendra cerita kalau Muchlis SDH resign, mereka terlibat obrolan seru. Sesekali Hendra melirik Andi, dan begitupun sebaliknya. Hendra SDH 4 tahun ini, jarang entot pantat, Krn Indra anaknya kuliah diluar kota dan sebulan sekali pulang. Sedangkan Andi yg memang niat utk ngentot dg Muchlis jadi gelisah. Dan sesekali menggigit bibirnya jika melihat bibir Hendra, dan tentunya tonjolan di selangkangan Hendra.
Hendra paham akan hal itu, diraihnya tangan Andi, dan didudukkan keatas pangkuannya, Hendra melumat bibir Andi. Mereka terlibat dalam suasana birahi. Lidah mereka saling berpagut. Tanpa sadar mereka SDH telanjang, Andi terpana melihat batang besar milik Hendra. Dipegangnya batang itu, dikocoknya pelan.
"Ahhhhhh..."desah Hendra
Andi mengulum kontol Hendra, disedot, di kulum dijilat. Hendra mendesah penuh nikmat. Setelah itu dikangkangkannya Andi diatas meja kerjanya, dan Hendra mulai memasukkan batangnya.
"Oughhhh...."lenguhannya. Andi mendesah, Hendra mulai memompa batang besarnya dlm pantat Andi.
"Oughhhh pakkklk...ahhhh"
"Ough... Sayang...."
"Trs pak..."
"Km suka? Haaaaa"
"Aaahhh... I...iyahjj...ahhh...pakkk" mereka terus memacu birahinya, mereka terus mendesah, akhirnya mereka sampai pada puncaknya. Setelah itu mereka melanjutkan di apartemen Hendra.

CeritaKuOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz