Part 14 : Mobil

1.4K 105 0
                                    

"Jangan dengarkan atau pikirkan apapun yang dikatakan orang lain tentangmu. Jalani saja hidupmu dan buktikan jika mereka salah"

-Anonim-

Happy reading

Saat ini Reynand sedang berada di ruang perpustakaan sekolah. Tempat pelariannya ketika dia sedang tidak ada kerjaan. Begitu rajin sekali ya Reynand ini.

Memang saat ini, semua guru sedang melakukan rapat gabungan. Maka dari itu, seluruh murid dapat melakukan apapun yang mereka mau. Kecuali pulang ke rumah masing masing.

Ketika Reynand sedang memilih buku disalah satu sudut perpustakaan. Tiba tiba seseorang menepuk pundaknya. Lantas saja Reynand berbalik dan mendapati sosok perempuan yang akhir akhir ini selalu ia temui.

"Lo ngapain disini? Ngikutin gue? " Tanya Reynand keheranan.

Yang ditanya pun hanya mengerutkan keningnya seraya menjawab,"Engga kok. Gue disuruh sama guru buat nyari buku di perpus, kurang kerjaan banget gue ngikutin lo," Kata Ara tak mau kalah.

"Terus ngapain lo nepuk pundak gue?" Tanya Reynand mulai tertarik dengan Ara. Ide jahilnya lagi lagi muncul. Reynand melangkah mendekat pada Ara.

"Gue cuma mau tanya dimana buku sains kelas sebelas. Lo bisa jauhan dikit ga sih? Kalau ada orang yang lihat bisa mikir macem macem tau," Ucap Ara nervous. Posisi mereka sangat dekat, dengan Ara yang semakin mundur ke sudut perpustakaan.

Sedangkan Reynand, saat ini sedang dilanda dejavu dengan ucapan Ara tadi. Tiba tiba pikirannya teringat dengan kejadian tiga tahun lalu.

Saat itu, Reynand sedang berada di perpustakaan. Dia sedang mencari buku untuk materi kenaikan kelas. Ya, Reynand kini tengah duduk dibangku kelas delapan SMP. Beberapa bulan lagi, ia akan naik ke kelas sembilan.

Saat dirinya tengah asik memilih buku mana saja yang akan ia pinjam. Seseorang menabraknya dari samping, hal itu lantas membuat buku yang ada ditangan keduanya jatuh ke lantai. Apalagi buku yang ada ditangan Reynand yang hampir ada sepuluh buku.

"Lo bisa hati hati ga sih? Udah tau ada orang malah lo tabrak gitu aja," Gerutu Reynand seraya mengambil bukunya yang berceceran di lantai. Dia belum melihat sosok yang menabraknya.

"Maaf  ka, aku ga sengaja," Cicit orang yang menabrak Reynand. Suaranya seperti seorang perempuan. Reynand pun mendongakkan kepala lalu menatap perempuan itu.

"Lain kali hati hati. Untung bukunya ga kenapa napa," Ucap Reynand seraya merapihkan posisi buku yang ada dirangkulannya.

"Terus ngapain masih disini? " Tanya Reynand membuyarkan lamunan gadis yang ada didepannya.

"Emm, itu, Ka, aku mau tanya buku ipa kelas delapan ada dibelah mana ya?" Ucap gadis yang kini Reynand tau namanya adalah Alesha karena nametag yang tertera di sudut kanan seragamnya.

"Kalau gue tau, lo mau ngapain? " Ucap Reynand sambil memajukan tubuhnya lebih dekat dengan Alesha tak lupa senyum smirk ia tunjukkan. Entah mengapa Reynand jadi tertarik pada sikap lugu gadis ini. Niat Reynand hanya untuk menjahili gadis di depannya, tidak untuk hal lebih.

"Em, Ka bisa bisa jauhan dikit ga? Kalau ada orang yang liat bisa mikir macem macem nanti," Ucap Alesha pelan seraya memundurkan langkahnya.

Reynand yang melihat gadis itu mulai panik, langsung memundurkan langkahnya. Niat awal yang ingin menjahili gadis ini malah gagal karena ia terpesona terhadap mata indah gadis itu.

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang