Part 16 : Hukuman

1.4K 101 1
                                    

"Yang patut kita cintai adalah mereka yang bisa menghargai"

-Anonim-

Happy reading

Seorang gadis cantik yang sedang terlelap dalam mimpi indahnya tak terusik sedikit pun oleh sinar mentari pagi yang mulai terpancar. Hingga suara ketukan pintu yang kesekian kalinya, baru sukses membangunkan gadis itu.

"NENG! UDAH SIANG KOK BELUM BANGUN!?" Teriak Raya dari luar pintu kamar Ara.

Ara yang terusik oleh suara kaka iparnya itu pun mulai mengerjabkan matanya, ia pun berjalan ke arah pintu kamarnya dengan tubuh lunglai.

"Ya Allah neng, udah siang kok baru bangun sih? " Tanya Raya kaget ketika melihat tampilan Ara sekarang, bagaimana tidak? rambut tergerai yang acak acakan dengan kantung mata yang hitam, siapapun yang melihatnya mungkin akan mengira bahwa Ara itu monster.

"Haahh, Ara gadang tadi malem teh, makannya baru bangun," Ucap Ara sesekali menguap, membuat Raya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan adik iparnya ini.

"Kamu ga sekolah? Coba liat sekarang jam berapa!" Ucap Raya mengingatkan Ara apalagi hari ini adalah hari senin, dan hal itu sukses membuat Ara memelototkan matanya saat itu juga.

"Ya Allah teh, Ara kesiangan! " Teriak Ara panik. Ara pun masuk ke kamarnya dan yang pertama kali ia lihat adalah jam dinding yang menunjukkan pukul 06.45, gilaa Ara benar benar akan telat hari ini.

"Cepetan loh Ra, lima belas menit lagi bel bunyi," Teriak Raya terkekeh. Bukannya ia senang melihat Ara kesiangan, tapi Ara nya sendiri yang kebo, sudah dibangunkan berkali kali tapi tidak bangun juga.

Sedangkan Ara, pikirannya sudah kalut sekarang, tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang, ia mengganti bajunya secepat mungkin dan mulai memakai sepatunya. Dan jangan lupakan bahwa Ara tidak ingat untuk mandi, ia hanya mencuci muka dan menggosok giginya setelah itu ia berganti baju.

Ara menuruni tangga dengan terburu buru, tas yang hanya dibawa dilengan kirinya dan tangan kanannya sibuk untuk memoles wajahnya.

"Aa cepetan anterin Ara ke sekolah," Ucap Ara memasukkan bedaknya ke dalam tasnya.

"Jam segini aja baru panik, dari tadi kemana aja neng? " Jawab Reno sambil berjalan ke arah Ara.

"Huftt Ara ga punya banyak waktu buat jelasin itu A, cepetan anterin nanti Ara telat lagi," Ucap Ara pada Reno, walaupun ia yakin bahwap secepat apapun ia sampai sekolah, sudah dipastikan ia akan terlambat.

"Ya udah ayo," Ajak Reno pada Ara

"Kamu ga sarapan dulu neng? " Tanya Raya yang baru saja keluar dari dapur, hal itu sukses membuat kedua adik kaka yang sedang cekcok itupun membalikkan badan.

"Nanti di sekolah aja ya teh, Ara udah bener bener telat ini," Jawab Ara dengan nada terburu buru, setelah itu Ara meraih tangan Raya untuk menyaliminya.

"Assalamualaikum, ayo A!" Ucap Ara berjalan keluar rumah terlebih dahulu.

Reno dan Raya pun menggelengkan kepala mereka melihat tingkah laku adik mereka itu.

"Adik kamu tuh!" Ucap Reno pada Raya yang masih terkekeh melihat kepanikan Ara.

"Adik ipar aku dan adik kandung kamu loh yang," Jawab Raya mengingatkan suaminya.

"Ckk bisa aja kamu sa..." Ucapan Reno terhenti karena teriakan Ara yang menggelegar.

"AA CEPETAN ARA UDAH TELAT!"

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Where stories live. Discover now