Part 45 : Akhir

3.4K 121 1
                                    

"Segala sesuatu yang dipertemukan. Pasti akan merasakan perpisahan"

Reynand & Avara

Jangan lupa tinggalkan jejak :)

Happy reading

Ara berjalan gontai menuju taman. Tak memperdulikan banyak pasang mata yang menatapnya aneh. Bagaimana tidak? Rambutnya acak acakan, ditambah mata yang membengkak akibat menangis membuat siapapun akan iba melihatnya.

Berkali kali Ara mengusap hidungnya yang tersumbat. Tanpa tisu atau pun sapu tangan. Tak peduli tatapan aneh dari orang orang yang melewati dirinya.

Ara menatap lurus. Teringat begitu banyak momen yang tercipta di taman ini. Pertemuan tak sengajanya dengan Reynand, dan yang terakhir ketika kenyataan tentangnya terungkap.

"Kaka cantik kenapa nangis,? " Ara menoleh. Matanya bertemu anak kecil yang menatapnya dengan senyuman.

"Kaka ga nangis kok. Cuma kelilipan debu," Sanggah Ara. Lalu tangannya terulur untuk mengusap rambut pirang anak itu.

"Kelilipan debu bisa buat nangis ya ka? "

Ara terkekeh, "Engga kok. Nih, udah ga nangis kan? " Ara mengusap sudut matanya yang berair. Anak itu pun melakukan hal yang sama pada Ara.

"Kaka mau eskim ga? "

Ara mengerutkan keningnya, "Eskrim? "

Anak itu mengangguk. Ara berdiri, lalu meraih tangan mungil anak itu.

"Yuk. Kita beli es krim, " Ajak Ara

Ara menoleh pada anak kecil disebelahnya. Begitu cerianya ia, seakan tak memiliki beban hidup. Oh tentu saja ia takkan mengerti yang namanya beban hidup, karena hanya orang dewasa lah yang akan merasakan itu. Tidak untuk anak sekecil ini.

"Kaka kenapa melamun? "

Ara menggeleng, "Engga melamun kok. Ayo dihabiskan es krimnya,"

Anak itu mengangguk.

"Kaka tau ngga? Kenapa Key suka banget sama eskim? "

Jadi namanya Key? Nama yang cantik.

"Engga tau tuh. Kenapa emangnya? " Ara penasaran terhadap pemikiran anak sekecil ini.

"Kata bunda. Eskim itu ngebuat kita jadi tenang. Kalau Key nangis, bunda suka kasih Key eskim. Terus Key diem deh, "

Ara tersenyum, "Bunda Key pasti cantik. Key nya aja cantik begini, "

Ara tak tau. Apakah anak ini mengerti ucapannya. Dilihatnya anak itu hanya fokus menghabiskan eskrim cone ditangan mungilnya itu.

"Bunda Key cantik kaya bidadari. Makanya bunda ada di surga sekarang,"

Deg

Surga?

"Sekarang Key sama siapa? "

"Sama kaka cantik, "

Ara terkekeh, betapa polosnya anak ini.

"Maksud kaka. Key di rumah tinggal sama siapa? "

"Sama Ayah, " Ucapnya sambil mengusap hidungnya.

"Rumah Key dimana. Kaka anter pulang mau? Nanti ayah nyariin, "

Key menggeleng.

"Ayah pulangnya nanti sore. Rumah Key deket kok. Key pulang sendiri aja," Ucapnya lalu berdiri.

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang