Part 44 : Pergi

2.3K 96 2
                                    

"Akhirnya aku menyerah. Pada semesta yang tak mengizinkan kita bersama"

Jangan lupa tinggalkan jejak :)

Happy reading

Reynand mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Pandangannya menatap lurus ke depan, tak sedikit pun tertarik untuk menengok keluar jendela. Hingga beberapa menit kemudian, ia sampai di halaman rumah kekasihnya, Ara.

Tok tok tok

"Assalamualaikum," Ucap Reynand ketika sampai di depan pintu rumah bercat abu ini.

"Wa'alaikumussalam," Sahut seseorang dari dalam sana.

"Eh, Reynand! " Tampaklah seorang wanita dengan senyuman manisnya, tak jauh berbeda dengan senyuman manis Ara.

Reynand tersenyum lalu menyalimi, " Apa kabar teh? "

"Baik Rey. Tumben kesini? Pasti mau ketemu Ara ya? "

Reynand mengangguk tersipu.

"Ara nya ada teh? " Raya menoleh sejenak ke dalam rumahnya.

"Dari tadi belum keluar sih, Rey. Teteh liat ke kamarnya dulu atuh. Kamu tunggu di dalem aja ya," Setelah itu Raya mempersilahkan Reynand masuk, dan diikuti oleh Reynand.

Dan disinilah Reynand sekarang. Berada di ruang tamu yang menjadi saksi bisu kedekatan Ara dengannya.

Tak menunggu lama. Derap langkah kaki terdengar dari anak tangga. Munculah sosok gadis yang menjadi sebab ia datang kemari.

"Ada apa? " Ara bertanya tanpa duduk terlebih dahulu. Sepertinya ia masih kesal terhadap Reynand.

"Duduk dulu dong Ra," Ara mendengus, namun tubuhnya menuruti apa kata Reynand.

"Cepet to the point," Titahnya

Reynand tersenyum gemas melihat sikap Ara.

"Ngapain senyam senyum? Ga kesambet cabe cabean jalanan kan pas kesini? " Ucap Ara sinis.

"Kamu kenapa sih sensi banget sama aku?" Kekeh Reynand.

"Udah lupa sama kesalahan kamu? " Sindir Ara.

"Kesalahan apa sih? Kita kan akhir akhir ini jarang ketemu, emangnya aku salah apa sama kamu? "

Ara yang berada diseberang Reynand mendengus sebal. Ia tak menjawab pertanyaan Reynand, melainkan menatapnya dengan tatapan 'mematikan'.

"Okey okey, aku tau salah aku dimana,"

Ara tak bergeming.

"Aku punya alesan kenapa ga berterus terang sama kamu Ra," Reynand menarik napasnya terlebih dahulu.

"Aku dapet kabar tentang beasiswa itu setelah acara perpisahan. Dan disaat yang bersamaan, hubungan kita lagi ga baik baik aja, kamu inget kan? Saat itu kamu lagi kabur entah kemana, dan mana mungkin aku kepikiran tentang beasiswa itu, "

Ara menatap kedua bola mata Reynand, sesekali menatap bibir manis yang sedang berusaha menjelaskan itu.

"Fokus aku cuma sama kamu Ra, "

Blush!

Ara mati matian menahan senyumannya. Jangan sampai pertahanan yang ia bangun berhari hati ini runtuh dalam hitungan detik.

"Aku udah terlanjur ngambil keputusan sebelum ketemu sama kamu waktu itu," Sorot mata Ara yang membuncah kini seketika redup.

"Dan besok aku bakalan berangkat Ra, "

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Where stories live. Discover now