Part 24 : Kejadian

1K 75 0
                                    

"Ketika masa lalu menghampirimu. Ingatlah bahwa kebahagiaanmu hanya akan kamu peroleh di masa depan"

Happy reading

"Arghhhh!" Racau Reynand seraya meremas rambutnya secara kasar. Potongan memori itu berputar kembali layaknya sebuah melodi namun sangat mengiris hati.

"Kenapa sekarang? " Hati kecil Reynand bertanya. Mengapa disaat ia baru saja menemukan kebahagiaan baru bersama Ara, dirinya malah dihadapkan dengan masa lalu nya?

Tak ingin berlarut. Reynand memaksa dirinya untuk masuk ke kamar hotelnya. Ia harus profesional karena keberadaanya disini karena mengikuti olimpiade dan ia ingin memberikan yang terbaik untuk sekolahnya.

Baru saja matanya terpejam, Reynand ingat akan seseorang yang pasti cemas menunggu kabarnya. Menengok jam di atas nakas yang menunjukkan pukul dua dini hari, Reynand mengusap wajahnya kasar.

Selupa itukah ia dengan kekasihnya? Padahal ia janji akan langsung memberinya kabar. Setelah tiba di hotel, ia langsung mendapatkan telfon dari mamanya dan ia pun langsung menyampaikan kabar bahwa ia baik baik saja. Namun untuk menghubungi Ara nya sama ia tidak sempat.

Reynand mencoba memejamkan matanya. Besok ia akan menghubungi Ara dan menjelaskan semuanya secara detail. Oh mungkin tidak secara detail. Karena ada beberapa hal yang tak seharusnya gadis itu tau, termasuk pertemuannya dengan masa lalunya.

Ketika jam menunjukkan pukul sepuluh pagi. Seorang gadis sedang mengetuk ngetukan bolpoin hitamnya berulang kali ke meja belajarnya. Pikirannya benar benar tidak karuan sekarang. Berulang kali ia mengecek ponselnya berharap ada sebuah notifikasi dari seseorang di seberang sana, namun nihil. Tak ada satu pun notifikasi dari orang itu.

"Mungkin Reynand lagi breafing buat sistem olimpiade nya kaya gimana Ra. Jangan terlalu cemas kaya gitu dong, " Kata Kezia seraya membuka lembar baru pada novel yang sedang dibacanya.

"Gimana ga cemas sih Ke! Dari kemarin gaada kabar sama sekali loh, apa iya sesibuk itu sampe ga sempet buka hp," Ucap Ara sambil menyimpan kembali handphonenya ke atas meja dengan malas.

"Ya positive thingking aja kali Ra, mungkin bener bener padet jadwalnya sampe lupa sama hp, atau malah ga diizinin buat buka hp sama panitianya. Kita kan gak tau, " Kata Navisha mengotak ngatik handphone-nya.

"Lo gausah manas manasin deh Na," Kata Kezia dengan tatapan yang masih fokus ke novel nya, namun pendengarannya mendengar jelas ucapan Navisha tadi.

"Siapa yang manas manasin sih Ke? Gue cuma mengeluarkan opini dari otak cantik gue ini loh,"Kata Navisha seraya mengusap kepalanya lembut.

"Ya terus gue harus apa sekarang? " Kata Ara dengan nada lesunya. Ia hanyalah gadis biasa yang akan badmood ketika tidak mendapatkan kabar dari kekasihnya, sama seperti gadis gadis zaman sekarang. True?

"Yang sabar aja sih Ra. Doain semoga dia baik baik aja dan ga kepincut sama bule bule disana," Kata Navisha dengan mata yang masih fokus terhadap aplikasi online shop yang tengah ia lihat.

Seketika Navisha merasakan hawa dingin di kelasnya, dan bulu bulu tangannya pun merinding. Ia pun melihat ke Arah Kezia yang berada di depannya yang sedang menatapnya dengan tatapan tajamnya.

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Where stories live. Discover now