Part 27 : Entahlah

1K 76 0
                                    

"Jika kata tak mampu terucap. Lantas bagaimana rasa itu akan terlihat? "

Happy reading

Ara berjalan menuju kelas Reynand. Niat hati ingin mengajak Reynand pulang bersama karena setelah hampir 3 pekan dia tidak bersama Reynand. Ia tersenyum setelah melihat papan di atas pintu bertuliskan kelas 12 MIPA 1. Kelas kekasihnya.

Ara meneliti setiap orang yang keluar dari kelas itu, namun belum juga terlihat sosok yang ia tuju.

"Ka, Reynand nya ada ga? " Dua lelaki yang sedang menggandeng tas disebelah bahunyanya pun menoleh bersamaan.

"Bukannya pulang bareng sama lo Ra? " Nafiz menjawab. Dua lelaki itu adalah kunyuk Reynand, Ezra dan Nafiz. Jika biasanya ada Reynand di tengah tengah mereka, kini tidak.

"Engga tuh, aku aja baru keluar kelas," Ara menjawab seraya melirik ke arah pintu kelas, berharap sosok Reynand kerluar dari ruangan itu.

"Dia ga ngabarin lo gitu? Tadi sih gue liat dia angkat telfon, terus buru buru keluar gitu," Kata Ezra. Dan Ara pun langsung mengecek polsennya, namun tak ada satu notifikasi pun yang berasal dari kekasihnya itu.

"Terus kemana ya ka? " Ara mengenggam polsennya erat, lalu bertanya lagi.

"Aduh! Gue kurang tau kalau masalah itu mah. Reynand ga pernah bilang mau kemana, paling juga kalau pergi pasti ketemu lo," Kini giliran Nafiz yang menjawab.

"Yaudah deh kalau gitu, makasih ya ka. Kalau ketemu Reynand tolong bilangin aku nyariin gitu ya," Mereka pun mengangguk bersamaan.

"Ga perlu lo minta, kita pasti bilangin kok. Lo tenang aja, " Nafiz menjawab lagi dengan tersenyum.

"Aku duluan ya ka. Makasih, " Ara pergi meninggalkan Ezra dan Nafiz yang kini saling berpandangan.

"Perasaan gue kok ga enak ya Ez," Nafiz berujar dan langsung mendapat sikutan dari Ezra.

"Gausah negative thingking, mungkin Reynand lagi ada keperluan mendadak. Kuy cabut,"

"Filing gue ga pernah salah loh" Batin Nafiz.

Reynand duduk disalah satu bangku taman seraya memegangi handphone-nya yang berada di telinga kanannya. Sesekali ia tersenyum mendengar penuturan dari sang penelefon.

"Kan udah aku bilang, kamu itu sukanya es krim vanila bukan strawberry, pastilah enek rasanya," Ucap Reynand seraya terkekeh.

"..."

"Lain kali gausah coba coba rasa lain, nanti kamu sakit gimana? "

"..."

"Terus kamu kapan ada rencana ke Bandung? Aku pingin ajak kamu ketemu mama Le,"

"..."

"Yahh, masih lama dong. Sebelum aku ujian nasional bisa kesini ga? Biar bisa nyemangatin aku gitu,"

"..."

"Ya itu kan waktu smp Le, sekarang kan beda. Bukan waktunya main main lagi, janji deh kalau kamu kesini bakal belajar bener bener sebelum ujian,dan gaakan keluyuran kemana mana,"

"..."

"Aku sabar kok. Nunggu kamu yang menghilang 3 taun aja aku sanggup, masa cuma nunggu 2 bulan lagi ga sanggup sih,"

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Where stories live. Discover now