-Satu : Tawaran-

4.8K 378 170
                                    

Yang lain biasa aja

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Yang lain biasa aja.
Kamu aneh.
Saya suka.
______

"Be, es dawetnya satu ya," pesan Jungkook lalu duduk di kedai sederhana milik Babe Sabni di dekat pasar tradisional ini.

"Sip, tong, tunggu bentar yak," jawab Babe Sabni sang pemilik kedai es dawet yang telah 15 tahun menjalankan usahanya.

Sembari menunggu Babe Sabni menyiapkan pesanannya dan beberapa pesanan orang lain, Jungkook mengambil tempat dengan duduk di bangku panjang menghadap jalanan. Yang kebetulan ada seorang pria 40 tahunan sudah duduk disana.

"Loh, kamu yang kemaren itu kan?"

Jungkook menengok kekanan begitu sebuah pertanyaan terlempar untuknya--sepertinya, karena yang duduk di bangku ini hanya mereka berdua.

Jungkook menatap lamat-lamat pria dengan setelan jas hitam lengkap dengan kemeja biru muda yang ada disebelahnya ini. Otaknya berusaha menggali kejadian beberapa waktu yang lalu.

"Hmm, Pak Arkan ya?"

"Iya, nak, yang kemaren itu kamu selametin bapak dari aksi pencopetan," ucap Pak Arkan membantu Jungkook untuk mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu yang terjadi padanya.

Jungkook tersenyum tipis. Agak gak enak ia di bilang sang penyelamat.

"Andai nggak ada kamu, mungkin nasib saya akan sial, karena di dalam tas itu terdapat banyak surat-surat berharga saya," kata bapak ini yang mengkilas balik sedikit kejadiannya. "Sekali lagi, makasih ya, Nak," sambungnya.

"Ah, bapak, jangan berlebihan gitu, saya jadi nggak enak," elak Jungkook dengan sopan. Sambil mengaduk-ngaduk gula merah dan santan kelapa yang berada dalam satu cangkir itu--karena baru saja sang pelayan mengantarkan pesanannya.

"Kamu lagi ngapain disini?" Tanya Pak Arkan.

Jungkook meneguk minumannya. "Harusnya saya yang nanya ke bapak, bapak ngapain kesini?" tanya balik Jungkook, mengingat orang seperti Pak Arkan sedang duduk santai di kedai sederhana ini. Jarang sekali ada seorang berpenampilan seperti CEO berada di lingkungan yang tidak sesuai dengan penampilannya.

"Ini kedai es dawet langganan saya sejak masih seusia kamu, saya sering nongkrong disini sama temen-temen. Tapi sekarang udah jarang, apalagi, kalo karena nggak ada waktu lagi." Pak Arkan terkekeh sendiri dengan ucapannya mengingat betapa sibuknya ia saat sudah mulai bekerja.

Jungkook mengangguk mengerti. Ia memaklumi orang seperti Pak Arkan pasti sibuk mengurus usahanya.

"Kamu sendiri?"

"Saya lagi nungguin bunda, beli keperluan di pasar," jawab Jungkook. Biasa sih ikut bunda kedalam pasar membeli bahan-bahan, tapi berhubung ia lagi pengen banget minum es dawet jadi ia menunggu disini saja.

Pak Arkan mengangguk, hatinya tersenyum. Sudah jarang ia menemukan anak muda yang nganterin bundanya ke pasar tradisional, kebanyakan dari mereka sekarang lebih memilih mengantar pujaan hati daripada bunda sendiri.

S W E E T G U A R DOnde histórias criam vida. Descubra agora