-Tiga : Kesal-

2.7K 307 58
                                    


Biasanya yang ngeselin itu bikin susah dilupain.

Biasanya yang ngeselin itu bikin susah dilupain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

'Tok tok tok'

Pintu di ketuk oleh Bunda Hana dengan anak bungsunya yang berada di belakang.

Karena sudah tiga kali nggak dapat jawaban, akhirnya bunda membuka pintu kamar itu dengan pelan.

Terlihat seorang gadis yang baru saja datang tadi sore kerumahnya sedang bersandar pada kepala ranjang yang lagi sibuk ngelamun sambil bersidekap dada dengan muka yang ditekuk dalam.

Bunda menghampirinya ke tepi ranjang diiringi Jungkook.

"Mau makan apa lo--Aduhhh--sakit bun." Jungkook langsung meringis ketika bunda mencubit perutnya.

"Kamu tuh, yang bener dong nanyanya, jangan ketus kayak gitu, gak sopan sama perempuan," tegur sang bunda.

"Sama dia harus sopan juga ya--aduhh. Bunda!" Cubitan kedua baru saja menyapa perut Jungkook. Alhasil Rasa sakitnya menjadi double.

"Diem, nggak?!" bunda memberikan nada peringatan.

"Yaelah--"

"Jungkook!"

"Iya, bun, Jungkook diem." Jungkook mengatupkan bibirnya rapat-rapat.

Bunda menggeleng kecil. Bungsunya ini memang kadang susah ditegur.

Lalu bunda memfokuskan dirinya pada Arsyi dan mengangkat tangannya untuk mengelus punggung tangan gadis ini. "Nak Arsyi, ini udah malem lho, mau makan apa? Biar bunda masakin ya?" tawarnya dengan nada yang halus dan lembut sekali.

Arsyi menggeleng.

"Nanti kamu sakit kalo gak makan, makan ya?"

"Nggak mau makan, nggak laper juga," jawabnya tanpa menatap lawan bicara.

"Tuh, bun, nggak laper katanya, udah lah--iya iya Jungkook diem." Jungkook kembali diam saat sang bunda mempelototinya. Ih seram sekali.

"Nggak boleh, kamu harus makan, tunggu bentar ya, bunda masak makanan dulu," kata bunda yang tak terima penolakan lagi itu lalu berdiri beranjak dari sini.

"Dek, kamu disini dulu ya temenin dia," pinta bunda sebelum menghilang dari balik pintu.

Jungkook tak sempat lagi memprotes terpaksa ia menuruti saja apa kata bunda.

Sedangkan Arsyi tetap tidak mempedulikan. Ia masih belum menerima kalo mulai malam ini ia sudah nginep disini. Ia juga kesal pada papi yang tak menelponnya lebih dulu akan rencana keberangkatannya yang mendadak. Dan dari semua itu, ia paling kesal kenapa harus cowok ini yang di beri amanah oleh sang papi? Kenapa harus dia yang menjaganya? Kenapa KENAPA?!!! Tidak ada yang lain lagi gitu?

Ah! Kesalnya Arsyi sudah sampai ubun-ubun.

Tiba-tiba terlintas di benak Arsyi satu ide, apa gue kabur aja ya malem ini?

S W E E T G U A R DWhere stories live. Discover now