-40 : Ketukan kaca helm -

1.9K 277 299
                                    

Hujan itu turun, bukan jatuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hujan itu turun, bukan jatuh.
yang jatuh itu aku, di hatimu.

___

Dengan setelan kemeja hitam bergaris vertical ungu pastel di temani warna kuning, celana bahan berwarna senada dengan kemeja juga surai hitam yang di tata lebih rapih dari biasanya, Jungkook terlihat sudah siap untuk pergi ke Al-azka International School, untuk melakukan pendaftaran dan segala tes lainnya, dan jika di terima ia bisa menjadi guru disana.

Padahal ini baru pukul setengah tujuh pagi, tapi wajahnya sudah sangat fresh tidak kucel seperti orang yang baru bangun tidur.

Jungkook meneguk teh hangat yang di sediakan bunda, setelah itu ia mengambil map hijau yang berisi formulir dirinya.

"Jungkook berangkat dulu, Bun, doain ya biar lancar," ucap Jungkook sembari mencium punggung tangan Bunda Hana.

"Lho, yakin mau sekarang? Nggak kepagian emangnya, dek?"

"Mending kepagian daripada kesiangan. Jungkook nggak enak telat dateng dari jam yang udah di janjikan Om Arkan buat ketemu Pak Syarief." Jungkook memasang kaos kaki di bangku teras.

"Yasudah, Bunda selalu doain yang terbaik buat kamu." Bunda mengusap pelan dan sesekali menepuk-nepuk pipi Jungkook.

"Assalamualaykum," pamit Jungkook berdiri.

"Waalaykum--"

"Tungguuuuu!" seseorang dari dalam rumah berteriak dan terdengar langkah yang buru-buru menuju kesini. "Gue ikut!"

Bunda dan Jungkook serasi memasang wajah terkejutnya begitu melihat Arsyi yang masih dengan muka bengkak dan rambut di kuncir acak tetapi sudah memakai sweater rajut untuk melapisi piyama hitam corak cap kaki kucing yang saat ini di kenakannya.

"Lo ngigo? Lo belum mandi, mana bisa ikut gue, yang ada entar gue nggak di bukain pager karena bawa gembel." Jungkook benar-benar tidak mengizinkan Arsyi ikut dengannya.

Gadis itu meninju perut Jungkook. "Sembarangan ngatain gue gembel. Lagian gue bukan ikut ke sekolah, maksud gue, gue ikut naik motor terus berentiin di depan rumah Shireen, ada tugas besar nih!" terang Arsyi tak santai sambil mengangkat buku tebal dan laptop yang ia tenteng.

"Emang nggak kepagian dateng ke rumah Shireen jam segini?" kernyit Jungkook dalam.

"Lo nggak tau? Gue pernah dateng jam 3 subuh ke rumah dia!" ucap Arsyi yang memang terlalu heboh untuk ukuran sepagi ini.

"Buset. Ngapain?" ringis Jungkook. Bunda ikut menatap penasaran dengan Arsyi.

"Numpang sahur! Udah buruan jalan!" Lantas gadis ini langsung naik ke motor Jungkook sambil mengenakan helmnya padahal Jungkook saja masih belum beranjak dari tempatnya berdiri.

Karena tak ingin merusak kuping tetangga atas suara keras yang di keluarkan Arsyi, Jungkook segera menaiki motornya, namun sebelum itu ia mengklik belt helm yang di lupakan Arsyi seraya berceletuk, "kebiasaan nggak ngeklik helmnya. Harus banget gue yang nge-klikin kaya gini?"

S W E E T G U A R DWhere stories live. Discover now