-51 : Nanti, ya?-

2.9K 330 728
                                    

Semoga kalian seneng bacanya😆😆..

Aku terlalu menyukaimu.
Apapun yang kamu katakan,
Aku seperti dihadiahkan.

____

"Sampe," seru Jungkook sambil melepaskan seatbeltnya. "Ayo turun," titahnya pada Arsyi yang masih terplongo-plongo begitu Jungkook memarkirkan mobilnya di sebuah tempat.

"Lo ... Beneran ngajak gue kesini?" cicit Arsyi setelah turun dari mobil milik Abang WWH.

Matanya seakan lupa berkedip atas apa yang ia lihat saat ini.

Jungkook berdiri di sebelah Arsyi. Baru saja ia buka mulut untuk menjelaskan, Arsyi lebih dulu menyela dengan membombardir pertanyaan dengan mulut berisiknya itu.

"Lo serius bawa gue kesini? Nggak salah? Apa yang mau di tunjukin? Kita ngapain di pinggir jalan gini? Emangnya siapa yang mau lewat? Lagian itu rumah gue deket, kenapa harus berenti disini sih? Nanggung tau nggak!"

Arsyi benar-benar tidak habis pikir, otaknya terkuras untuk mencari alasan kenapa si Jeon ini membawanya kesini, kepinggir jalan, dekat pohon beringin yang masih satu wilayah dengan rumahnya, bahkan dari sini dapat terlihat rumah besar gaya minimalis itu.

"Udah ngomongnya?" tanya Jungkook yang baru saja menjauhkan tangannya dari kupingnya sendiri, karena ia tak mau indra pendengarannya itu menjadi tidak steril gara-gara mendengar suara Arsyi.

Jungkook kemudian mengambil kamera digitalnya dari jok belakang mobil.

"Mau ngapain lo bawa kamera?" Arsyi masih begitu bingung. Pertanyaan sebelumnya belum di jawab dan Jungkook malah mengambil sebuah kamera.

"Gue mau ngasih liat poto seseorang yang belum pernah gue ceritain ke lo," ucap Jungkook, dengan atensinya yang sibuk mencari potret yang ia ingin tunjukkan ke Arsyi.

Arsyi mengernyitkan alisnya, perasaannya mendadak tidak enak. "Siapa? Mantan lo?" ekspresi Arsyi sudah tidak enak di lihat.

Jungkook berdecak malas sambil menatap Arsyi. "Kan gue gak punya mantan, Syi."

"Ya terus, siapa?"

"Bentar bentar, ini gue lagi nyari." Jungkook terus memencet-mencet tombol untuk menslide poto-poto yang ada di kameranya.

"Cantik gak? kalo gak cantik males gue liatnya, entar mata gue perih gatel dan sepet," kata Arsyi, menyilangkan tangannya di dada dengan gaya songong.

"Gak cuma cantik, bahkan dia manis. Sekali ngeliat, gue langsung jatuh hati."

"Idih, bahasa lo alay! Jijik!" Arsyi mendelik sinis ke Jungkook selepas bergidik geli.

Hatinya terasa membara sekarang. Gila, siapa sih cewe itu? bisa-bisanya bikin Jungkook langsung suka padahal baru pertama kali melihat. Hati Arsyi jadi was-was.

Apakah sejenis bidadari atau jelmaan ratu peri? Iya, mungkin saja di antara itu. Pasalnya ini Jungkook, cowo yang sebelumnya nggak pernah ngelirik perempuan mana pun, lalu dengan mudahnya suka sama satu cewe, ajaib sekali cewe yang akan di tunjukkan Jungkook itu.

"Nah, ini dia," Jungkook memperlihatkan sebuah poto yang sedari tadi ia cari, ke Arsyi.

Dengan berat hati dan ogah-ogahan, Arsyi melirik potret yang Jungkook tunjukkan kepadanya.

Dan seketika itu juga jantung Arsyi berhenti berdetak.

Sumpah. Cantik banget cewenya. Parahhh. Arsyi langsung minder dan ingin memundurkan diri saja rasanya.

S W E E T G U A R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang