-19 : Takut Petir-

1.9K 247 80
                                    

Ini bukan tentang siapa yang mencintaimu di awalTapi tentang siapa yang bertahan hingga akhir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini bukan tentang siapa yang mencintaimu di awal
Tapi tentang siapa yang bertahan hingga akhir.
____

21:55
Penjaga pintu Surga (3)

Shireen
Anjjj lo serius demi apa Kak Jungkook ngomong kek gitu sama lo??

Lucas
Nggak caya gw. Lo pasti abis ke plesetkan dan kepala lo kebentur terus otak lo cabut dari kandangnya, iyakan?

Arsyi menghela nafas gusar. Kenapa sih sahabatnya ini tidak percaya dengan apa yang ia ceritakan; tentang perkataan Jungkook tadi siang.

Arsyi Syazalia
Bangke lo pada!
Emng gw prnh boongin kalian?
Serius gw mah
Tadi Jungkook ngomong kek gitu
Maksudnya apa ya?

Shireen
Jangan bilang lo nggak ngerti?

Lucas
Kalo sampe lo begitu doang nggk ngerti, gw pindahin ginjal lo ke ubun-ubun

Arsyi Syazalia
Emng gw kgk ngerti gmn dong
Otak lagi buntu nih

Lucas
Beneran minta di pindahin ginjalnya ke ubun-ubun ni orang!

Shireen
Itu artinya Kak Jungkook menaruh kepercayaan sama lo nyuk

Lucas
Nah
Cireng yang punya otak setetes dan aikyu nya yang 0,5 aja ngerti

Shireen
Eh geblek lo Cas
Muntah paku baru tau rasa lo ntar

Lucas
Ululululu
Anak Pak RW marah
HAHAHA!

Arsyi tak berniat lagi bergabung dengan obrolan. Jika boleh jujur, sampai sekarang jantung Arsyi masih belum bekerja dengan normal, apalagi setelah membaca pesan Shireen tadi.

Masa sih Jungkook naruh percayaan sama dia? Arsyi tau diri, dia nggak sebaik dan sekalem perempuan pada umumnya, dia juga terkadang masih labil, suka emosian dan juga cerewet. Masa ia seorang Jeon Jungkook mantan ketua BEM fakultas yang masyhur dengan kecerdasannya, keramahannya, sifat sosial yang tinggi, selalu di kagumi dan di puja kaum hawa namun selalu menjaga jarak dengan mereka bisa menaruh kepercayaan dengan gadis aneh kaya dia?

Emang apa yang istimewa dari gue? Pikirnya.

Arsyi menggeleng dan mengangkat bahunya. Nggak tau deh. Lagi konslet kali tuh anak.

Akhirnya Arsyi membuang pikiran yang sedari tadu bersarang di kepalanya.

"Yaampun besok tanggal 20 kan?" monolognya kemudian melirik kalender yang tergantung di dinding.

S W E E T G U A R DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang