-43 : Rahasia [B]-

1.7K 284 241
                                    

BHAA!!!

Ciee yang nyaris di gantung. Ciee yang rusuh di komen. Hahaha. Tenang, aku tidak setega itu wahay kawan. Aku tetap next sesuai jadwal kok, atau bisa jadi lebih cepet dr jdwl?

Maafkeun yg smlem ya, aku cuma mau lebih dekat aja sama kalian, dgn ngajak bercanda bareng gitu hehehe😆 gimana seru gak--becandaannya??? *aku jd gk enak sendiri lho jadinya, hehehe maaf ya maaf🙏🏻🙏🏻

Makasih bgt buat yg msih nungguin, kepo, dan enjoy dgn coretanku ini😘😘😘😘😘
Komen kalyan = moodbosterku buat nulis/next cerita ini, ilovyuAll💜
Gila. Seru bgt baca+balesin komen kalian😆😍

Okehsip. Sudah siap? Tarik nafas dulu yu..

Happy reading... *semoga bnrn hepi ps mmbca ya :D *
__


Waktu yang menyiksaku adalah saat kamu terpuruk dan aku tidak bisa datang untuk memeluk.

____

Flashback on

"Dari siapa, Ren?" tanya Arsyi--yang berbaring di atas spring bed begitu Shireen baru balik lagi seusai mengangkat telfonnya.

"Aduuh, guys, maaf banget ya tadi om gue nelpon, nenek gue di bawa ke rumah sakit, dan gue disuruh ke Jogja sekarang juga," terang Shireen dengan perasaan tidak enak. Pasalnya, mereka sudah berjanji akan menghabiskan waktu seharian disini, tapi tiba-tiba kabar yang tak di harapkan datang menerpa Shireen.

"Yaampun lo gak usah gak enak gitu, nenek lo sakit masa lo seneng-seneng disini? Udah mending lo siap-siap gih berangkat." Arsyi menampik perasaan tidak enaknya Shireen.

Lucas menjetikkan jarinya. "Betul tuh, ntar kan bisa kita main di lain hari," timpalnya.

"Sekali lagi maaf ya guys."

"Iya nggak papa, eh Kas, lo anterin gue balik ya?" Arsyi menatap Lucas yang goleran di karpet bulu.

Lucas mengangguk. "Boleh deh. Bayar pake pulsa 5 rebu."

Arsyi berdecih. "Murah banget, yang banyakan dong kalo minta sama gue."

"Kalo gitu, jaket Dior deh."

"Bazeng. Sampe gigi gue berubah jadi emas juga gak ke beli itu mah!"

🌵🌵🌵


"Yaudah kalo gitu, gue tunggu lo di kafe, ya, Kas." Arsyi turun dari mobil Lucas saat mereka berhenti di sebuah kafe.

"Sipp gue mau nyervis mobil ini dulu ke bengkel, ntar kalo udah selese gue jemput lo disini, oke say?"

"Udah sana jalan. Bawel lo. Dan inget jangan pernah panggil gue kayak gitu lagi!" kecam Arsyi.

"No baby, i'll call you my dear forevahh."

"Fucek."

Setelah mobil Lucas pergi, Arsyi pun masuk ke kafe. Di dalam kafe ia bingung ingin mengambil tempat dimana, lantaran saat ini kafe sedang penuh. Tak sengaja Arsyi melihat sosok sangat familiar duduk di dekat dinding kafe, Arsyi tersenyum, lantas ia menarik tungkainya untuk menghampiri mereka.

Namun 7 langkah sebelum sampai di sana, Arsyi mengurungkan langkahnya ketika mendengar pembicaraan serius yang membuat aliran darahnya berhenti saat itu juga.

S W E E T G U A R DWhere stories live. Discover now