-33 : ngantuk & QnA-

1.7K 243 91
                                    

S

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

.
.
S

aat ini Jungkook sedang fokus mengendarai si Justin membelah jalan raya untuk pulang.

Tidak ada percakapan yang terjadi semenjak dari puncak tadi. Dan itu sudah 45 menit memakan waktu.

Alasannya karena Jungkook masih malu juga menyesal kenapa tiba-tiba mulutnya lemes banget bilang seperti tadi sama Arsyi? Kan malu-maluin!

Jungkook juga nggak tahu kenapa bisa bicara seperti itu. Saat itu, Jungkook merasa ada percikan api yang timbul di hatinya membuatnya sedikit terbakar lalu tanpa sadar berucap dengan jujur ke Arsyi. Jungkook jadi malu sendiri.

Beda halnya dengan Jungkook, gadis yang duduk di belakangnya itu diam bukan karena banyak pikiran atau karena malu, melainkan karena ngantuknya yang sudah tak tertolong.

Jungkook melirik Arsyi lewat kaca spionnya. "Lo ngantuk?" tanyanya. Untung, jalanan lenggang dan tak bising sehingga Arsyi dapat mendengarnya.

"Hmmm," jawab Arsyi seadanya.

"Jangan tidur," pinta Jungkook.

Arsyi menutup mulutnya yang terbuka lebar karena menguap itu dengan punggung tangan kirinya. "Tapi gue udah ngantuk banget ini," gumam Arsyi yang suaranya sudah tidak jelas sambil mulai mengambil posisi nyaman dengan menyandarkan kepalanya di punggung tegap milik Jungkook.

"Jangan tidur, nanti jatuh, gue gak bisa pegangin lo, kita belum muhrim," tegah Jungkook lagi sambil tengak-tengok kebelakang memperingati Arsyi.

Tapi justru Arsyi malah melingkarkan tangannya ke perut Jungkook--memeluk.

Jungkook otomatis langsung panik. Stangnya pun jadi oleng. "Astagfirullah Arsyi--" untung saja Jungkook dengan cepat menepikan motornya di pinggir jalan, sebelum motornya jatuh karena tak bisa seimbang.

Arsyi berdecak malas. "Duuh. Bacot banget sih. Lo mau gue jatuh terus mati gara-gara ketiduran karena nggak ada pegangan? Iya?" geram arsyi dengan emosinya yang masih ada. Heran. Sudah ngantuk berat masih bisa nyerocos.

Jungkook terdiam. Benar juga sih, batinnya. Tapi tetap saja ia dan Arsyi belum muhrim jadi Arsyi tidak boleh memeluknya seperti ini!

"Tapi kan kita belum--"

Arsyi menampar pundak Jungkook. Kesal sekali acara ngantuknya di tunda-tunda.

"Udah sih, nyetir aja yang bener. Dan inget, nyampenya kerumah, jangan kerumah sakit. Gue mau tidur dulu bye Assalamualaikum!" setelah itu ia kembali menyandarkan kepalanya ke punggung Jungkook sambil memasukkan kedua tangannya pada jaket Jungkook yang berada di depan. Agar telapak tangannya tidak dingin kena angin malam.

Jungkook menghembuskan nafas pasrah. "Insya Allah," jawabnya akhirnya.

Tak lama kemudian, Jungkook mendengar suara dengkuran halus lagi teratur dari gadis galak di belakangnya ini setelah baru dua setengah menit Jungkook menjalankan kembali motornya.

S W E E T G U A R DOnde histórias criam vida. Descubra agora